Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Pembangunan Trotoar Dinilai Semrawut

Kondisi pembangunan torotoar yang dikeluhkan salah satu tokoh masyarakat karena terkesan semrawut, Senin (10/2). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Jayapura yang juga  mantan anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Kornelis Yanuaring menilai, pekerjaan atau pembangunan trotoar  di sepanjang ruas jalan utama di Kota Sentani sangat semrawut.

“Tolong ini diperhatikan baik-baik, DPRD harus lihat, jangan diam saja.   katanya  Sentani ini sebagai pintu masuk, tapi lihat saja pekerjaan trotoar semakin merusak keindahan Kota Sentani,” kata Kornelis Yanuaring kepada koran ini, Senin (10/2).

Menurutnya, apabila pekerjaan itu untuk mempercantik Kota Sentani dalam rangka penyelenggaraan PON Papua, tentu sangatlah miris. Karena pekerjaan trotoar yang saat ini sedang dibangun terkesan menambah suasana Kota Sentani semakin semrawut. Di satu sisi, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan alokasi biaya yang sudah dianggarkan oleh pemerintah. 

Menurutnya,  Pemkab Jayapura telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit untuk mendukung kegiatan PON. Di mana anggaran di sejumlah OPD telah dipangkas untuk kepentingan PON itu. Namun apabila yang dikerjakan saat ini sudah termasuk dalam upaya penataan Kota Sentani jelang PON, tentu hal itu sangat sangat mengecewakan. Karena cara kerja dan hasilnya tidak sebanding dengan alokasi anggaran yang digelontorkan dan tentu sangat mengecewakan.

Baca Juga :  Sentani Makin Kumuh, Pasar Ikan 'Pindah' ke Jalan Umum

“Sewaktu saya masih anggota dewan,   alokasi anggaran APBD 2020 di semua OPD dipangkas untuk mendukung PON. Tapi kalau hasilnya seperti ini, lebih daik dana itu diberikan untuk pembangunan masyarakat di wilayah dua, tiga dan empat yang masih butuh perhatian,”ujarnya.

Dia meminta kepada inspektorat maupun KPK, BPKP supaya turun langsung meninjau dan mengaudit pekerjaan trotoar dan sejumlah proyek pekerjaan fasilitas umum  di Kota Sentani itu.

” Saya pikir kontraktor ini harus diberi pelajaran karena kalau kita lihat, itu hanya pemborosan uang di situ. Anggaran yang disiapkan untuk mempercantik Kota Sentani cukup besar, tapi yang terjadi bikin tambah semrawut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura Alphius Toam menjelaskan, pekerjaan trotoar di sepanjang ruas jalan utama Kota Sentani itu memang sedang berlangsung sehingga hasilnyapun belum bisa lihat secara nyata. Kata dia, tanggapan atau pernyataan masyarakat mengenai proyek tersebut wajar saja, karena memang pekerjaannya belum tuntas. 

Baca Juga :  Sosialisasi Pentingnya Pemilu bagi Pemilih Pemula

Selain itu, pekerjaan jalan itu memang menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Jalan Nasional. Mengenai pekerjaan yang sedang berlangsung itu, sudah direncanakan sejak 2019 lalu, namun baru terealisasi tahun ini. 

Disatu sisi, Pemkab Jayapura juga sudah merencanakan  penataan Kota Sentani sebagai bentuk persiapan menuju  PON. Perencanaan itu baru dilakukan pada awal Januari 2020. Dalam perencanaan itu, Pemkab mengusulkan ke Kementerian PUPR untuk menambah lebar jalan  masing masing jalur sekitar 6 meter.

“Memang saya sudah sempat minta mereka untuk menghentikan pekerjaan itu. Tapi, Balai Wilayah Jalan Nasional sudah merencankan sejak 2019 dan baru direalisasikan. Sedangkan kita mengusulkan itu baru diawal Januari 2020,” jelasnya.(roy/tho)

Kondisi pembangunan torotoar yang dikeluhkan salah satu tokoh masyarakat karena terkesan semrawut, Senin (10/2). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Jayapura yang juga  mantan anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Kornelis Yanuaring menilai, pekerjaan atau pembangunan trotoar  di sepanjang ruas jalan utama di Kota Sentani sangat semrawut.

“Tolong ini diperhatikan baik-baik, DPRD harus lihat, jangan diam saja.   katanya  Sentani ini sebagai pintu masuk, tapi lihat saja pekerjaan trotoar semakin merusak keindahan Kota Sentani,” kata Kornelis Yanuaring kepada koran ini, Senin (10/2).

Menurutnya, apabila pekerjaan itu untuk mempercantik Kota Sentani dalam rangka penyelenggaraan PON Papua, tentu sangatlah miris. Karena pekerjaan trotoar yang saat ini sedang dibangun terkesan menambah suasana Kota Sentani semakin semrawut. Di satu sisi, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan alokasi biaya yang sudah dianggarkan oleh pemerintah. 

Menurutnya,  Pemkab Jayapura telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit untuk mendukung kegiatan PON. Di mana anggaran di sejumlah OPD telah dipangkas untuk kepentingan PON itu. Namun apabila yang dikerjakan saat ini sudah termasuk dalam upaya penataan Kota Sentani jelang PON, tentu hal itu sangat sangat mengecewakan. Karena cara kerja dan hasilnya tidak sebanding dengan alokasi anggaran yang digelontorkan dan tentu sangat mengecewakan.

Baca Juga :  Mendagri Diminta Mempertimbangkan Pengganti  Pj Bupati Triwarno

“Sewaktu saya masih anggota dewan,   alokasi anggaran APBD 2020 di semua OPD dipangkas untuk mendukung PON. Tapi kalau hasilnya seperti ini, lebih daik dana itu diberikan untuk pembangunan masyarakat di wilayah dua, tiga dan empat yang masih butuh perhatian,”ujarnya.

Dia meminta kepada inspektorat maupun KPK, BPKP supaya turun langsung meninjau dan mengaudit pekerjaan trotoar dan sejumlah proyek pekerjaan fasilitas umum  di Kota Sentani itu.

” Saya pikir kontraktor ini harus diberi pelajaran karena kalau kita lihat, itu hanya pemborosan uang di situ. Anggaran yang disiapkan untuk mempercantik Kota Sentani cukup besar, tapi yang terjadi bikin tambah semrawut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura Alphius Toam menjelaskan, pekerjaan trotoar di sepanjang ruas jalan utama Kota Sentani itu memang sedang berlangsung sehingga hasilnyapun belum bisa lihat secara nyata. Kata dia, tanggapan atau pernyataan masyarakat mengenai proyek tersebut wajar saja, karena memang pekerjaannya belum tuntas. 

Baca Juga :  Diisukan Sejumlah Guru SMPN1 Sentani akan Dimutasi

Selain itu, pekerjaan jalan itu memang menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Jalan Nasional. Mengenai pekerjaan yang sedang berlangsung itu, sudah direncanakan sejak 2019 lalu, namun baru terealisasi tahun ini. 

Disatu sisi, Pemkab Jayapura juga sudah merencanakan  penataan Kota Sentani sebagai bentuk persiapan menuju  PON. Perencanaan itu baru dilakukan pada awal Januari 2020. Dalam perencanaan itu, Pemkab mengusulkan ke Kementerian PUPR untuk menambah lebar jalan  masing masing jalur sekitar 6 meter.

“Memang saya sudah sempat minta mereka untuk menghentikan pekerjaan itu. Tapi, Balai Wilayah Jalan Nasional sudah merencankan sejak 2019 dan baru direalisasikan. Sedangkan kita mengusulkan itu baru diawal Januari 2020,” jelasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya