SENTANI- Menjelang perhelatan politik pesta demokrasi 2024 terutama pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota. Khusus di Kabupaten Jayapura sejumlah nama mulai muncul . Salah satunya istri mantan Wali Kota Jayapura, Kristin L. Mano.
Saat dikonfirmasi Cendrawasih Pos, Minggu (5/6), Kristin L. Mano belum memastikan maju, tapi dia menyatakan dirinya siap jika diusung partai.
“Sebagai warga negara Republik Indonesia tentu kita punya hak yang sama dan saya ini orang Kabupaten Jayapura, tetapi kami tetap ada dalam barisan partai. Jadi kalau partai mengizinkan itu, oke kami siap maju. Kami ini petugas partai kalau disuruh maju bertempur, kami maju bertempur,”ungkap Kristin L. Mano.
Lanjut dia, dalam tradisi partai PDI Perjuangan mengusung seseorang calon kepala daerah itu harus berdasarkan hasil survei. Karena itu mengenai kejelasan apakah dirinya maju atau tidak sebagai calon Bupati Jayapura di tahun 2024 ini tetap akan menunggu keputusan partai melalui survei.
“Kalau partai biasanya berdasarkan survei. Kalau survei itu kami ada di situ, oke, kami akan berjuang. Tetapi kalau survei, kami tidak ada, ya kami harus terima bahwa masyarakat belum dukung,” imbuhnya.
Meski begitu kata dia, turun ke masyarakat atau menemui konstituen sejauh ini masih tetap dilakukan dirinya. Apalagi saat ini dia menjabat sebagai anggota Komisi Tiga DPR Papua yang membidangi keuangan dan aset.
“Tetapi kalau untuk pergi ke masyarakat bertemu masyarakat, bertemu dengan konstituen itu bukan karena mau maju. Tetapi saya juga dari Dapil 1. Dapil saya ada di Kabupaten Jayapura ada di Keerom, Sarmi dan Kota Jayapura,”jelasnya.(roy/ary)
SENTANI- Menjelang perhelatan politik pesta demokrasi 2024 terutama pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota. Khusus di Kabupaten Jayapura sejumlah nama mulai muncul . Salah satunya istri mantan Wali Kota Jayapura, Kristin L. Mano.
Saat dikonfirmasi Cendrawasih Pos, Minggu (5/6), Kristin L. Mano belum memastikan maju, tapi dia menyatakan dirinya siap jika diusung partai.
“Sebagai warga negara Republik Indonesia tentu kita punya hak yang sama dan saya ini orang Kabupaten Jayapura, tetapi kami tetap ada dalam barisan partai. Jadi kalau partai mengizinkan itu, oke kami siap maju. Kami ini petugas partai kalau disuruh maju bertempur, kami maju bertempur,”ungkap Kristin L. Mano.
Lanjut dia, dalam tradisi partai PDI Perjuangan mengusung seseorang calon kepala daerah itu harus berdasarkan hasil survei. Karena itu mengenai kejelasan apakah dirinya maju atau tidak sebagai calon Bupati Jayapura di tahun 2024 ini tetap akan menunggu keputusan partai melalui survei.
“Kalau partai biasanya berdasarkan survei. Kalau survei itu kami ada di situ, oke, kami akan berjuang. Tetapi kalau survei, kami tidak ada, ya kami harus terima bahwa masyarakat belum dukung,” imbuhnya.
Meski begitu kata dia, turun ke masyarakat atau menemui konstituen sejauh ini masih tetap dilakukan dirinya. Apalagi saat ini dia menjabat sebagai anggota Komisi Tiga DPR Papua yang membidangi keuangan dan aset.
“Tetapi kalau untuk pergi ke masyarakat bertemu masyarakat, bertemu dengan konstituen itu bukan karena mau maju. Tetapi saya juga dari Dapil 1. Dapil saya ada di Kabupaten Jayapura ada di Keerom, Sarmi dan Kota Jayapura,”jelasnya.(roy/ary)
