Thursday, July 4, 2024
24.7 C
Jayapura

DLHK Papua Tuntas Bayar Upah Kerja  Penanaman Pohon Bambu

SENTANI -Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Papua telah melakukan pembayaran upah kerja untuk 9 km penanaman pohon bambu yang tersisa dari 78 km dalam program penyelamatan penyangga Kawasan Cycloop di Kabupaten Jayapura. Hal ini dikatakan Kepala DLHK Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray usai melakukan pembayaran upah kerja terakhir di Sentani, Jumat (28/6) lalu.

Dijelaskan,  sebenarnya pembayaran upah kerja ini mengalami keterlambatan. Hal ini dikarenakan adanya kekurangan tanaman pohon bambu, karena dengan panjang 78 km yang ditanam pohon bambu, ternyata banyak bibit pohon bambu yang dibawa rusak sehingga harus diganti dan sekarang sudah selesai diganti dan di tanami sehingga  dilakukan pembayaran upah terakhir.

“Penanaman pohon bambu di sepanjang 78 km di Kawasan Penyangga Cycloop sudah selesai dan dari  laporan petugas yang  menanam di sepanjang 78 km kawasan penyangga Cycloop sudah selesai,”ujarnya

Baca Juga :  Punya Bisnis Plan dan Target PBF Terbesar di Papua Barat

Diakui, melalui penanaman pohon bambu tersebut mewakili Pj Gubernur Papua maupun pemerintah Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray mengucapkan terimakasih dan dalam menjaga kawasan penyangga Cycloop tentu ini bukan tanggung jawab pemerintah semata, tapi tanggung jawab semua, termasuk masyarakat.

“Jadi apa yang telah dilakukan ini harus kita jaga dan kita rawat dengan baik. Jika ada pohon bambu yang mati maka ini tanggung jawab kami untuk melakukan penanaman kembali,”ucapnya.

Ditambahkan, kepada   masyarakat  juga diminta menjaga dan merawat pohon bambu yang telah ditanam dengan baik, karena masyarakat yang langsung melihat pohon bambu yang ditanam di sekitar tempat tinggalnya.

Diharapkan nantinya pohon bambu yang ditanam ini bisa memberikan manfaat untuk menjadi police line mengingatkan semua orang, bahwa batas bambu ini adalah kawasan cagar alam jangan masuk karena kalau masuk melakukan perambahan di dalam bisa merusak lingkungan dan menyebabkan banjir serta longsor.

Baca Juga :  KPK 'Grebek' Sejumlah Wajib Pajak di Kab. Jayapura

“Di dalam kawasan hutan Penyangga Cycloop ada banyak  hewan satwa yang dilindungi seperti ada Burung Cenderawasih dan tanaman anggrek. Oleh karena itu masyarakat dilarang melakukan penebangan pohon secara liar,”imbuhnya.

Jan menyampaikan terima kasih banyak kepada TNI/Polri,  organisasi kemasyarakatan, masyarakat adat, anak sekolah, pihak gereja dan lainnya yang telah bersama- sama terlibat dalam menanam pohon bamboo,  karena ini  untuk menyelamatkan lingkungan dan keselamatan manusia.”Mari kita jaga cycloop sebagai rumah kita bersama,  sehingga ke depan Cycloop juga menjaga kita,’’tandasnya.(dil/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI -Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Papua telah melakukan pembayaran upah kerja untuk 9 km penanaman pohon bambu yang tersisa dari 78 km dalam program penyelamatan penyangga Kawasan Cycloop di Kabupaten Jayapura. Hal ini dikatakan Kepala DLHK Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray usai melakukan pembayaran upah kerja terakhir di Sentani, Jumat (28/6) lalu.

Dijelaskan,  sebenarnya pembayaran upah kerja ini mengalami keterlambatan. Hal ini dikarenakan adanya kekurangan tanaman pohon bambu, karena dengan panjang 78 km yang ditanam pohon bambu, ternyata banyak bibit pohon bambu yang dibawa rusak sehingga harus diganti dan sekarang sudah selesai diganti dan di tanami sehingga  dilakukan pembayaran upah terakhir.

“Penanaman pohon bambu di sepanjang 78 km di Kawasan Penyangga Cycloop sudah selesai dan dari  laporan petugas yang  menanam di sepanjang 78 km kawasan penyangga Cycloop sudah selesai,”ujarnya

Baca Juga :  Curah Hujan Menurun, Waspadai Ketersediaan Sumber Air

Diakui, melalui penanaman pohon bambu tersebut mewakili Pj Gubernur Papua maupun pemerintah Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray mengucapkan terimakasih dan dalam menjaga kawasan penyangga Cycloop tentu ini bukan tanggung jawab pemerintah semata, tapi tanggung jawab semua, termasuk masyarakat.

“Jadi apa yang telah dilakukan ini harus kita jaga dan kita rawat dengan baik. Jika ada pohon bambu yang mati maka ini tanggung jawab kami untuk melakukan penanaman kembali,”ucapnya.

Ditambahkan, kepada   masyarakat  juga diminta menjaga dan merawat pohon bambu yang telah ditanam dengan baik, karena masyarakat yang langsung melihat pohon bambu yang ditanam di sekitar tempat tinggalnya.

Diharapkan nantinya pohon bambu yang ditanam ini bisa memberikan manfaat untuk menjadi police line mengingatkan semua orang, bahwa batas bambu ini adalah kawasan cagar alam jangan masuk karena kalau masuk melakukan perambahan di dalam bisa merusak lingkungan dan menyebabkan banjir serta longsor.

Baca Juga :  Bupati Minta Masyarakat Kandangkan Ternak Selama KAMAN

“Di dalam kawasan hutan Penyangga Cycloop ada banyak  hewan satwa yang dilindungi seperti ada Burung Cenderawasih dan tanaman anggrek. Oleh karena itu masyarakat dilarang melakukan penebangan pohon secara liar,”imbuhnya.

Jan menyampaikan terima kasih banyak kepada TNI/Polri,  organisasi kemasyarakatan, masyarakat adat, anak sekolah, pihak gereja dan lainnya yang telah bersama- sama terlibat dalam menanam pohon bamboo,  karena ini  untuk menyelamatkan lingkungan dan keselamatan manusia.”Mari kita jaga cycloop sebagai rumah kita bersama,  sehingga ke depan Cycloop juga menjaga kita,’’tandasnya.(dil/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya