Tuesday, April 23, 2024
31.7 C
Jayapura

Penyuluh Pertanian Wajib di Lapangan Dampingi Petani

SENTANI- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, David Zakaria menginstruksikan kepada seluruh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL agar turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada kelompok petani yang saat ini sedang melakukan kegiatan penanaman guna mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura.

Suasana pencanangan tanaman padi di Distrik Nimboran, Selasa (30/6). Kegiatan ini untuk mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura. ( FOTO: Robert Cepos)

“PPL diminta tetap bekerja membina petani di Kabupaten Jayapura yang terhimpun dalam kelompok tani, meskipun dalam suasana pandemi Covid-19,” kata David Zakaria saat ditemui wartawan di Kantor Bupati Jayapura, Rabu (1/7).

Dia mengatakan, hal ini sebagaimana surateEdaran Menteri Pertanian tentang antisipasi terjadinya krisis pangan yang muncul akibat pandemi Covid-19 dan kekeringan yang akan terjadi pada 2020. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura saat ini sudah mencanangkan program ketahanan pangan dengan gerakan masif melakukan penanaman palawija, umbi-umbian dan sayuran di kampung  kampung. 

Baca Juga :  Cegah Gangguan Kambtibmas, Polisi Tingkatkan Patroli

Menurut David, pendampingan dari PPL bagi kelompok tani ini tidak boleh berhenti sehingga bisa diperoleh hasil produksi yang maksimal  guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan pangan akibat pandemi Covid-19 ini.

“Kami juga mengharapkan masyarakat melakukan gerakan mengkonsumsi pangan lokal. Kita optimalkan pangan lokal berupa sagu dan umbi-umbian. Ini harapan Menteri Perntanian agar antisipasi kelangkaan pangan atau terjadinya krisis pangan dapat kita sikapi dengan baik dan kita mampu bertahan di krisis itu,” imbuhnya.

Lanjutnya, dalam surat edaran tersebut, Mentan juga menginstrusikan kepada seluruh penanggungjawab tim supervisi dan pendampingan di jajaran Kementerian Pertanian untuk melakukan koordinasi dan melakukan pemantauan dan memastikan kesiapan percepatan tanam Musim Tanam II (MT-II) Tahun 2020.

Baca Juga :  Penanganan Covid-19 Tanggung Jawab Bersama

Disamping itu, kata David, tim juga harus memastikan kesiapan cadangan beras pada tingkat kampung untuk mencukupi kebutuhan di tingkat distrik dan memasok bagi kebutuhan kabupaten.  Ia bersyukur karena saat ini, khusus di wilayah Lembah Grime  sudah menggarap lahan 215 hektar di Distrik Namblong, Nimbokrang dan Yapsi  untuk komoditas padi.

“Wilayah Lembah Grime kita sudah tanam padi di atas lahan 215 hektar di 3 distirk, Namblong, Nimbokrang dan Yapsi, jadi ada 215 hektar yang kita sudah tanami padi, di dalamnya juga ada padi ladang, jagung juga sedang kita kembangkan,”pungkasnya.(roy/tho)

SENTANI- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, David Zakaria menginstruksikan kepada seluruh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL agar turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada kelompok petani yang saat ini sedang melakukan kegiatan penanaman guna mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura.

Suasana pencanangan tanaman padi di Distrik Nimboran, Selasa (30/6). Kegiatan ini untuk mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura. ( FOTO: Robert Cepos)

“PPL diminta tetap bekerja membina petani di Kabupaten Jayapura yang terhimpun dalam kelompok tani, meskipun dalam suasana pandemi Covid-19,” kata David Zakaria saat ditemui wartawan di Kantor Bupati Jayapura, Rabu (1/7).

Dia mengatakan, hal ini sebagaimana surateEdaran Menteri Pertanian tentang antisipasi terjadinya krisis pangan yang muncul akibat pandemi Covid-19 dan kekeringan yang akan terjadi pada 2020. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura saat ini sudah mencanangkan program ketahanan pangan dengan gerakan masif melakukan penanaman palawija, umbi-umbian dan sayuran di kampung  kampung. 

Baca Juga :  Penanganan Covid-19 Tanggung Jawab Bersama

Menurut David, pendampingan dari PPL bagi kelompok tani ini tidak boleh berhenti sehingga bisa diperoleh hasil produksi yang maksimal  guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan pangan akibat pandemi Covid-19 ini.

“Kami juga mengharapkan masyarakat melakukan gerakan mengkonsumsi pangan lokal. Kita optimalkan pangan lokal berupa sagu dan umbi-umbian. Ini harapan Menteri Perntanian agar antisipasi kelangkaan pangan atau terjadinya krisis pangan dapat kita sikapi dengan baik dan kita mampu bertahan di krisis itu,” imbuhnya.

Lanjutnya, dalam surat edaran tersebut, Mentan juga menginstrusikan kepada seluruh penanggungjawab tim supervisi dan pendampingan di jajaran Kementerian Pertanian untuk melakukan koordinasi dan melakukan pemantauan dan memastikan kesiapan percepatan tanam Musim Tanam II (MT-II) Tahun 2020.

Baca Juga :  Transparansi Pengelolaan Dana Bencana Tetap Diragukan

Disamping itu, kata David, tim juga harus memastikan kesiapan cadangan beras pada tingkat kampung untuk mencukupi kebutuhan di tingkat distrik dan memasok bagi kebutuhan kabupaten.  Ia bersyukur karena saat ini, khusus di wilayah Lembah Grime  sudah menggarap lahan 215 hektar di Distrik Namblong, Nimbokrang dan Yapsi  untuk komoditas padi.

“Wilayah Lembah Grime kita sudah tanam padi di atas lahan 215 hektar di 3 distirk, Namblong, Nimbokrang dan Yapsi, jadi ada 215 hektar yang kita sudah tanami padi, di dalamnya juga ada padi ladang, jagung juga sedang kita kembangkan,”pungkasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya