Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Penyerapan Lulusan SMK Penerbangan di Dunia Kerja Masih Minim

Kepala SMKN 5 Penerbangan  Waibu Sentani saat menyerahkan souvenir kepada pihak penerbangan PT AMA Jayapura di Kantor Pusat AMA Jayapura Sentani, Senin (31/5). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Untuk meningkatkan kemampuan di bidang teknisi pesawat terbang, puluhan siswa kelas XII SMKN 5 Penerbangan Waibu Sentani telah menyelesaikan kegiatan Praktek Karya Industri (Prakarin) bekerjasama dengan PT AMA Jayapura di Kota Sentani. 

Kepala Sekolah SMKN 5 Penerbangan Waibu Sentani, Budi Rianto mengatakan, kegiatan praktikum yang dilakukan 90 siswanya itu dimulai sejak September 2020 lalu dan berlangsung hingga Mei 2021. Prakarin itu bertujuan agar siswa tersebut dapat mengenal lebih jauh dan lebih jelas mengenai peralatan dan metode kerja teknisi pesawat yang mereka peroleh melalui teori  di sekolah. 

“Praktek karya industri ini merupakan kewajiban dari para siswa-siswi SMK penerbangan di sekolah tersebut untuk mendapatkan ilmu di dunia industri yang sebenarnya. Sehingga apa yang didapatkan di sekolah bisa langsung dipraktekan secara langsung,” kata Budi Rianto kepada wartawan saat penarikan kembali 90 siswanya dari PT AMA Jayapura Sentani, Senin (31/5).

Baca Juga :  Inovasi "Mendulang Emas Biru" Manfaatkan 3 Potensi Distrik Depapre

Dikatakan, penyerapan di dunia kerja bagi lulusan SMK penerbangan itu memang masih sedikit kurang. Karena standarnya, mereka harus memiliki basic licensi paling kurang A1 atau A4. Untuk itu juga perlu ada pendidikan lanjutan dan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah bisa memperhatikan bagian itu. 

Paling tidak bisa menyediakan biaya bagi anak-anak tersebut untuk memperdalam ilmunya. 

“Di sini kami sangat berterimakasih kepada pihak PT AMA yang sudah memberikan ruang dan waktu kepada anak-anak kami melaksanakan Prakarin selama ini. PT AMA ini menjadi salah satu yang selalu rutin memberikan ruang untuk kami sejak awal sekolah dibuka,” tambahnya. 

Maneger teknik, Norbertus Tunyanan, mengatakan, praktek yang diberikan selama ini kepada siswa tersebut secara umum tentang apa yang akan mereka hadapi di dunia industri. 

Baca Juga :  Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Tertibkan APK

“Mereka bisa lihat bagaimana kita bisa inspeksi pesawat, bagaimana overol pesawat, apa itu engine yang mereka terima di sekolah. Di sini mereka terjun dan bisa lihat langsung, apa itu mesin pesawat, piston, turbin dan sebagainya,” tandasnya.   

Dia juga menekankan kepada seluruh siswa Prakarin supaya memiliki sikap disiplin waktu. Itu mencakup bagaimana siswa ini memanfatkan waktu dari rumah atau tempat tinggal sampai memasuki tempat kerja. Karena disiplin ini merupakan kunci utama bagi setiap orang untuk bisa melakukan segala hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

“Yang saya tekankan ke adik-adik ini adalah disiplin, karena itu kunci utama. Itu harus dimulai dari dalam diri kita dulu. Ada beberapa yang tidak disiplin kami kembalikan ke sekolah,’’ tambahnya. (roy/tho)

Kepala SMKN 5 Penerbangan  Waibu Sentani saat menyerahkan souvenir kepada pihak penerbangan PT AMA Jayapura di Kantor Pusat AMA Jayapura Sentani, Senin (31/5). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Untuk meningkatkan kemampuan di bidang teknisi pesawat terbang, puluhan siswa kelas XII SMKN 5 Penerbangan Waibu Sentani telah menyelesaikan kegiatan Praktek Karya Industri (Prakarin) bekerjasama dengan PT AMA Jayapura di Kota Sentani. 

Kepala Sekolah SMKN 5 Penerbangan Waibu Sentani, Budi Rianto mengatakan, kegiatan praktikum yang dilakukan 90 siswanya itu dimulai sejak September 2020 lalu dan berlangsung hingga Mei 2021. Prakarin itu bertujuan agar siswa tersebut dapat mengenal lebih jauh dan lebih jelas mengenai peralatan dan metode kerja teknisi pesawat yang mereka peroleh melalui teori  di sekolah. 

“Praktek karya industri ini merupakan kewajiban dari para siswa-siswi SMK penerbangan di sekolah tersebut untuk mendapatkan ilmu di dunia industri yang sebenarnya. Sehingga apa yang didapatkan di sekolah bisa langsung dipraktekan secara langsung,” kata Budi Rianto kepada wartawan saat penarikan kembali 90 siswanya dari PT AMA Jayapura Sentani, Senin (31/5).

Baca Juga :  Aksi Protes Warnai Penertiban PKL

Dikatakan, penyerapan di dunia kerja bagi lulusan SMK penerbangan itu memang masih sedikit kurang. Karena standarnya, mereka harus memiliki basic licensi paling kurang A1 atau A4. Untuk itu juga perlu ada pendidikan lanjutan dan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah bisa memperhatikan bagian itu. 

Paling tidak bisa menyediakan biaya bagi anak-anak tersebut untuk memperdalam ilmunya. 

“Di sini kami sangat berterimakasih kepada pihak PT AMA yang sudah memberikan ruang dan waktu kepada anak-anak kami melaksanakan Prakarin selama ini. PT AMA ini menjadi salah satu yang selalu rutin memberikan ruang untuk kami sejak awal sekolah dibuka,” tambahnya. 

Maneger teknik, Norbertus Tunyanan, mengatakan, praktek yang diberikan selama ini kepada siswa tersebut secara umum tentang apa yang akan mereka hadapi di dunia industri. 

Baca Juga :  Bupati Optimis Tingkatkan PAD

“Mereka bisa lihat bagaimana kita bisa inspeksi pesawat, bagaimana overol pesawat, apa itu engine yang mereka terima di sekolah. Di sini mereka terjun dan bisa lihat langsung, apa itu mesin pesawat, piston, turbin dan sebagainya,” tandasnya.   

Dia juga menekankan kepada seluruh siswa Prakarin supaya memiliki sikap disiplin waktu. Itu mencakup bagaimana siswa ini memanfatkan waktu dari rumah atau tempat tinggal sampai memasuki tempat kerja. Karena disiplin ini merupakan kunci utama bagi setiap orang untuk bisa melakukan segala hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

“Yang saya tekankan ke adik-adik ini adalah disiplin, karena itu kunci utama. Itu harus dimulai dari dalam diri kita dulu. Ada beberapa yang tidak disiplin kami kembalikan ke sekolah,’’ tambahnya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya