SENTANI – Kepala Distrik Nimboran, Rahmat Marimbun menjelaskan, pihaknya memberi apresiasi bagi Yayasan Pelestarian Alam Papua (Yapal) karena telah melaksanakan riset riset terkait hubungan antara peningkatan ketahanan pangan dengan lingkungan.
“Khsusunya untuk mendorong ketahanan pangan, dalam hal ini pangan lokal, sehingga kami mewajibkan setiap kampung harus berusaha meningkatkan ketahanan pangannya sesuai dengan kondisi dan potensi kampungnya masing-masing, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (30/1) kemarin.
Menurutnya, melalui program Distrik yang didukung oleh program Otsus, pihaknya melaksanakan kegiatan pemberdayaan ekonomi,
“Dengan pemberdayaan ekonomi itu, kami ada kegiatan pertanian kami sudah membantu beberapa kampung untuk membuka lahan kurang lebih 10 hektar dan sampai saat ini mereka sudah panen raya, dengan komoditas pertanian yaitu jagung, ” terangnya.
Lanjutnya, hasil dari panen jagung tersebut sebagian dijual dipasar, dan sebagian hasilnya mereka harus berkelanjutan untuk menanam kembali dilahannya sehingga tidak menjadi lahan tidur.
“Kami juga mengimnau masyarakat untuk melaksanakan tanaman lokal baik itu tanam sagu, maupun tanam padi untuk menjaga ketersediaan pangan di kampung masing-masing, ” pungkasnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
SENTANI – Kepala Distrik Nimboran, Rahmat Marimbun menjelaskan, pihaknya memberi apresiasi bagi Yayasan Pelestarian Alam Papua (Yapal) karena telah melaksanakan riset riset terkait hubungan antara peningkatan ketahanan pangan dengan lingkungan.
“Khsusunya untuk mendorong ketahanan pangan, dalam hal ini pangan lokal, sehingga kami mewajibkan setiap kampung harus berusaha meningkatkan ketahanan pangannya sesuai dengan kondisi dan potensi kampungnya masing-masing, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (30/1) kemarin.
Menurutnya, melalui program Distrik yang didukung oleh program Otsus, pihaknya melaksanakan kegiatan pemberdayaan ekonomi,
“Dengan pemberdayaan ekonomi itu, kami ada kegiatan pertanian kami sudah membantu beberapa kampung untuk membuka lahan kurang lebih 10 hektar dan sampai saat ini mereka sudah panen raya, dengan komoditas pertanian yaitu jagung, ” terangnya.
Lanjutnya, hasil dari panen jagung tersebut sebagian dijual dipasar, dan sebagian hasilnya mereka harus berkelanjutan untuk menanam kembali dilahannya sehingga tidak menjadi lahan tidur.
“Kami juga mengimnau masyarakat untuk melaksanakan tanaman lokal baik itu tanam sagu, maupun tanam padi untuk menjaga ketersediaan pangan di kampung masing-masing, ” pungkasnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
