Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Harga Angkut Cargo Subsidi Turun

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi memimpin Rapat Koordinasi kesepakatan harga angkut penerbangan cargo Subsidi bersama Aviasi Trigana dan UPBU Moses Kilangin Timika, serta penyedia Barang, Kamis (30/1).( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA-Pemerintah Jayawijaya bersama UPBU Moses Kilangin  Timika dan PT Trigana Air Telah menyepakati harga biaya pengangkutan program tol udara yang telah dicanangkan Presiden RI. Dimana dari harga sebelumnya untuk biaya pengangkutan barang dengan penerbangan cargo subsidi ini mencapai Rp 5000 lebih, kini telah disepakati turun mencapai Rp 4.800 lebih per Kilogram (Kg).

  Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengakui pembahasan mengenai pelaksanaan tol Udara untuk wilayah Timika – Wamena ini, sebenarnya sudah harus berjalan 2 Januari lalu. Namun karena ada beberapa surat yang dinilai masih janggal dengan pembiayaan, sehingga ia meminta staf untuk tak boleh menandatangani surat itu karena harga belum sesuai.

  “Sebelumnya harga yang cukup tinggi ini bukan membantu melainkan menyusahkan, sehingga saya coba untuk meminta kepada pihak penerbangan dan  perwakilan UPBU Timika merubah harga dan akhirnya menapatkan kesepakatan,” ujar Bupati.

  Dimana sebelumnya, kata Jhon Banua,  pembiayaan  50 persen harus ditanggung dari pihak pengiriman barang itu  hingga mencapai Rp 5500 per Kg, namun dari hasil negosiasi yang dilakukan kini sudah menjadi 4800 per Kg, sehingga mungkin pengiriman semen ke Wamena mungkin bisa dipasarkan dengan harga Rp 300-an ribu  per sak  di Wamena.

Baca Juga :  Tak Punya Komputer, UNBK Gabung di Sekolah Lain

  “Kita sudah koordinasi dengan pihak penerbangan yang menang lelang dan UPBU Timika serta pihak ketiga yang ditunjuk sebagai penedia barang semuanya sudah sepakat.”katanya

   Ia berharap, penerbangan subsidi cargo ini sudah bisa berjalan dalam waktu dekat ini, dimana saat ini ada masyarakat Jayawijaya juga di Timika , sehingga mereka yang ingin usaha sayur ke Timika pemerintah juga bisa meminta kepada UPBU Timika dan pihak aviasi yang menang tender bisa mengangkut sayuran dari Wamena ke Timika.

  “Dalam seminggu itu 3 kali penerbangan untuk Timika Wamena khusus untuk subsidi, kami juga masih memiliki 14 penerbangan yang masih tertunda di bulan Januari itu harus mereka muat dan tetap dihitung,”bebernya 

Baca Juga :  25 Tersangka Togel Tetap Diproses Hukum

   Secara terpisah Areal Manager Trigana Papua Bustomi, menyatakan rapat ini mencari solusi biaya tarif angkutan dari Timika Ke Wamena khusus untuk penerbangan subsidi, sehingga sudah kesepakatan dan sudah menandatangai kontrak dari pihak koperasi atau penyedia barang ke Jayawijaya pada Operator Trigana, 

   Sementara itu Perwakilan UPBU Moses Kilangin Timika Eddi Siswanto menyatakan, kesepakatan ini sebenarnya untuk tarif angkutan  subsidi cargo antara penyedia barang dan aviasi, dimana frekuensinya ini untuk tahun 2020 diminta akan dilakukan pengangkutan 3 kali seminggu  timika -Wamena, 

  “Kami berharap kedepannya program ini tetap berjalan agar meyentuh ke masyarakat, untuk armada yang disiapkan sesuai dengan proses tender untuk armada hanya satu karena kapasitas pesawatnya dapat , kami juga masih koordinasikan kapan akan dimulai penerbangan perdana karena masih disiapkan barangnya.”tutupnya. (jo/tri)

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi memimpin Rapat Koordinasi kesepakatan harga angkut penerbangan cargo Subsidi bersama Aviasi Trigana dan UPBU Moses Kilangin Timika, serta penyedia Barang, Kamis (30/1).( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA-Pemerintah Jayawijaya bersama UPBU Moses Kilangin  Timika dan PT Trigana Air Telah menyepakati harga biaya pengangkutan program tol udara yang telah dicanangkan Presiden RI. Dimana dari harga sebelumnya untuk biaya pengangkutan barang dengan penerbangan cargo subsidi ini mencapai Rp 5000 lebih, kini telah disepakati turun mencapai Rp 4.800 lebih per Kilogram (Kg).

  Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengakui pembahasan mengenai pelaksanaan tol Udara untuk wilayah Timika – Wamena ini, sebenarnya sudah harus berjalan 2 Januari lalu. Namun karena ada beberapa surat yang dinilai masih janggal dengan pembiayaan, sehingga ia meminta staf untuk tak boleh menandatangani surat itu karena harga belum sesuai.

  “Sebelumnya harga yang cukup tinggi ini bukan membantu melainkan menyusahkan, sehingga saya coba untuk meminta kepada pihak penerbangan dan  perwakilan UPBU Timika merubah harga dan akhirnya menapatkan kesepakatan,” ujar Bupati.

  Dimana sebelumnya, kata Jhon Banua,  pembiayaan  50 persen harus ditanggung dari pihak pengiriman barang itu  hingga mencapai Rp 5500 per Kg, namun dari hasil negosiasi yang dilakukan kini sudah menjadi 4800 per Kg, sehingga mungkin pengiriman semen ke Wamena mungkin bisa dipasarkan dengan harga Rp 300-an ribu  per sak  di Wamena.

Baca Juga :  DPRD Jayawijaya Usulkan Pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati

  “Kita sudah koordinasi dengan pihak penerbangan yang menang lelang dan UPBU Timika serta pihak ketiga yang ditunjuk sebagai penedia barang semuanya sudah sepakat.”katanya

   Ia berharap, penerbangan subsidi cargo ini sudah bisa berjalan dalam waktu dekat ini, dimana saat ini ada masyarakat Jayawijaya juga di Timika , sehingga mereka yang ingin usaha sayur ke Timika pemerintah juga bisa meminta kepada UPBU Timika dan pihak aviasi yang menang tender bisa mengangkut sayuran dari Wamena ke Timika.

  “Dalam seminggu itu 3 kali penerbangan untuk Timika Wamena khusus untuk subsidi, kami juga masih memiliki 14 penerbangan yang masih tertunda di bulan Januari itu harus mereka muat dan tetap dihitung,”bebernya 

Baca Juga :  Pedagang Pasar Potikelek Demo ke Kantor Bupati

   Secara terpisah Areal Manager Trigana Papua Bustomi, menyatakan rapat ini mencari solusi biaya tarif angkutan dari Timika Ke Wamena khusus untuk penerbangan subsidi, sehingga sudah kesepakatan dan sudah menandatangai kontrak dari pihak koperasi atau penyedia barang ke Jayawijaya pada Operator Trigana, 

   Sementara itu Perwakilan UPBU Moses Kilangin Timika Eddi Siswanto menyatakan, kesepakatan ini sebenarnya untuk tarif angkutan  subsidi cargo antara penyedia barang dan aviasi, dimana frekuensinya ini untuk tahun 2020 diminta akan dilakukan pengangkutan 3 kali seminggu  timika -Wamena, 

  “Kami berharap kedepannya program ini tetap berjalan agar meyentuh ke masyarakat, untuk armada yang disiapkan sesuai dengan proses tender untuk armada hanya satu karena kapasitas pesawatnya dapat , kami juga masih koordinasikan kapan akan dimulai penerbangan perdana karena masih disiapkan barangnya.”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya