Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Ribuan Warga Pegubin Tolak Gabung ke Papua Pegunungan

SENTAN- Ribuan warga atau masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin)  melakukan aksi demo damai, menolak Kabupaten Pegubin bergabung dengan Provinsi Papua Pegunungan.

Plt Sekda Kabupaten Pegunungan Bintang,  Aloysius Giayi menjelaskan, masa peserta aksi demo itu merupakan gabungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk perwakilan pemerintahan yang ada di Kabupaten Pegubin.  Selain itu, sejumlah mahasiswa juga ikut terlibat dalam aksi penolakan tersebut.

“Massa terdiri dari mahasiswa dan dewan adat Pegubin melakukan aksi long march sepanjang jalan Kota Oksibil dan berhenti di pusat kota, tepatnya di pertigaan Bank Papua, ” kata Aloysius Giay saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan telepon, Rabu 29/6 kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Papua Pegunungan Bantu Pemda Jayawijaya Aktifkan RS Pratama

Menjelaskan, aksi tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam, dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 11.00 WIT. Selama berlangsungnya  aksi itu, tidak ada tindakan anarkis yang dilakukan oleh massa,  pihaknya yang mewakili Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama Wakapolres Pegunungan Bintang, Kompol. Willy Brordus Ansiga dan Perwira Penghubung Pegunungan Bintang, turun menemui massa dan menerima aspirasi mereka.

” Intinya mereka menolak rencana pemerintah pusat yang akan memasukkan Pegunungan Bintang ke dalam wilayah administrasi Provinsi Papua Pegunungan,” katanya.

Karena itu masa meminta supaya pemerintah pusat memberikan hak penuh kepada Pegunungan Bintang untuk bergabung ke wilayah Provinsi Papua selaku provinsi induk.

Baca Juga :  Teropong dan Empat Senapan Kembali Disita

“Kami akan menyampaikan semua aspirasi masyarakat ini kepada Presiden Jokowi, Mendagri dan Komisi II DPR RI bahwa Kabupaten Pegunungan Bintang wajib hukumnya harus masuk ke Provinsi Papua sebagai provinsi induk,” katanya.(roy/tho)

SENTAN- Ribuan warga atau masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin)  melakukan aksi demo damai, menolak Kabupaten Pegubin bergabung dengan Provinsi Papua Pegunungan.

Plt Sekda Kabupaten Pegunungan Bintang,  Aloysius Giayi menjelaskan, masa peserta aksi demo itu merupakan gabungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk perwakilan pemerintahan yang ada di Kabupaten Pegubin.  Selain itu, sejumlah mahasiswa juga ikut terlibat dalam aksi penolakan tersebut.

“Massa terdiri dari mahasiswa dan dewan adat Pegubin melakukan aksi long march sepanjang jalan Kota Oksibil dan berhenti di pusat kota, tepatnya di pertigaan Bank Papua, ” kata Aloysius Giay saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan telepon, Rabu 29/6 kemarin.

Baca Juga :  Pemkab Jayawijaya Minta Penyelenggara Pemilu Tak Mengomentari Isu di WhatsApp

Menjelaskan, aksi tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam, dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 11.00 WIT. Selama berlangsungnya  aksi itu, tidak ada tindakan anarkis yang dilakukan oleh massa,  pihaknya yang mewakili Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama Wakapolres Pegunungan Bintang, Kompol. Willy Brordus Ansiga dan Perwira Penghubung Pegunungan Bintang, turun menemui massa dan menerima aspirasi mereka.

” Intinya mereka menolak rencana pemerintah pusat yang akan memasukkan Pegunungan Bintang ke dalam wilayah administrasi Provinsi Papua Pegunungan,” katanya.

Karena itu masa meminta supaya pemerintah pusat memberikan hak penuh kepada Pegunungan Bintang untuk bergabung ke wilayah Provinsi Papua selaku provinsi induk.

Baca Juga :  Upaya Buka Jalan Trans Papua, Pemerintah Temui Warga Kurulu

“Kami akan menyampaikan semua aspirasi masyarakat ini kepada Presiden Jokowi, Mendagri dan Komisi II DPR RI bahwa Kabupaten Pegunungan Bintang wajib hukumnya harus masuk ke Provinsi Papua sebagai provinsi induk,” katanya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya