Saturday, May 18, 2024
24.7 C
Jayapura

Pendidikan Dasar Tak Berjalan Baik, Picu Banyaknya Anak Putus Sekolah

WAMENA – Dinas Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Provinsi Papua Pegunungan memastikan banyaknya anak jalanan yang putus sekolah saat ini disebabkan karena pendidikan dasar di kampung dan distrik yang tak berjalan dengan baik sehingga pada saat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP anak tersebut belum bisa menguasai literasi dan numerasi, sehingga timbul rasa minder terhadap siswa yang lainnya akibatnya putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan banyak guru yang ditempatkan di kampung –kampung terpencil namun mereka tak pernah mengajar dengan baik,  tiba saatnya ujian mereka meloloskan siswa  dengan nilai yang bagus saat masih duduk di bangku SD,

Baca Juga :  Dukung Gubernur Berobat ke Luar Negeri

“setelah mendapat ijazah SD dan melanjutkan ke SMP di Kota , ternyata literasi dan numerasi atau Membaca, Menulis dan berhitung belum di kuasai dengan baik akhirnya timbul rasa minder karena tak bisa bersaing dengan anak –anak yang mendapat pendidikan dasar dalam kota, yang sudah mengusai literasi dan numerasi,”ungkapnya Sabtu (27/4) kemarin.

Menurutnya akibat dari rasa minder itu  dan tak bisa menyesuaikan diri sehingga putus sekolah ditengah jalan, anak yang putus sekolah ditengah jalan saat ini terlalu banyak sehingga bisa terbentuklah yang disebut anak –anak Aibon, kelompok narkoba, komplotan ini dan itu yang tiap tahunnya bertambah banyak.

“kalau mereka bertambah banyak daerah ini semakin kacau, orang –orang yang terdidik ini sedikit, Provinsi Papua pegunungan ini hadir di Wamena, salah satu kota besar di Papua pegunungan namun seperti kami berada di daerah yang penuh tantangan,”Tegas Aron Wanimbo.

Baca Juga :  Gedung Kantor, 9 Honai dan Tugu Salib Gidi Wilayah Bogo Diresmikan

Ia juga mengaku seperti saat ini masyarakat mau beraktifitas dari sore hingga malam hari agak sulit karena ancaman kriminalitas yang sering terjadi dalam Kota Wamena karena jumlah anak –anak yang tidak terdidik itu lebih banyak dari anak-anak yang terdidik, oleh karena itu harus ada cara yang dilakukan untuk melihat masalah ini.

WAMENA – Dinas Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Provinsi Papua Pegunungan memastikan banyaknya anak jalanan yang putus sekolah saat ini disebabkan karena pendidikan dasar di kampung dan distrik yang tak berjalan dengan baik sehingga pada saat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP anak tersebut belum bisa menguasai literasi dan numerasi, sehingga timbul rasa minder terhadap siswa yang lainnya akibatnya putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan banyak guru yang ditempatkan di kampung –kampung terpencil namun mereka tak pernah mengajar dengan baik,  tiba saatnya ujian mereka meloloskan siswa  dengan nilai yang bagus saat masih duduk di bangku SD,

Baca Juga :  Dandim: Tak Ada Warga yang Tersandera

“setelah mendapat ijazah SD dan melanjutkan ke SMP di Kota , ternyata literasi dan numerasi atau Membaca, Menulis dan berhitung belum di kuasai dengan baik akhirnya timbul rasa minder karena tak bisa bersaing dengan anak –anak yang mendapat pendidikan dasar dalam kota, yang sudah mengusai literasi dan numerasi,”ungkapnya Sabtu (27/4) kemarin.

Menurutnya akibat dari rasa minder itu  dan tak bisa menyesuaikan diri sehingga putus sekolah ditengah jalan, anak yang putus sekolah ditengah jalan saat ini terlalu banyak sehingga bisa terbentuklah yang disebut anak –anak Aibon, kelompok narkoba, komplotan ini dan itu yang tiap tahunnya bertambah banyak.

“kalau mereka bertambah banyak daerah ini semakin kacau, orang –orang yang terdidik ini sedikit, Provinsi Papua pegunungan ini hadir di Wamena, salah satu kota besar di Papua pegunungan namun seperti kami berada di daerah yang penuh tantangan,”Tegas Aron Wanimbo.

Baca Juga :  Dandim 1702/JWY Ikuti Peluncuran Buku Kebudayaan Papua Pegunungan

Ia juga mengaku seperti saat ini masyarakat mau beraktifitas dari sore hingga malam hari agak sulit karena ancaman kriminalitas yang sering terjadi dalam Kota Wamena karena jumlah anak –anak yang tidak terdidik itu lebih banyak dari anak-anak yang terdidik, oleh karena itu harus ada cara yang dilakukan untuk melihat masalah ini.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya