Perang Wouma – Asolokobal Picu Siswa SD, SMP dan SMA Tak Bisa Daftar ulang

PJ Bupati Fasilitasi Siswa Sekolah dari 5 Distrik Untuk Daftar ulang ke Kota Wamena

WAMENA – Akibat perang antara Wouma dan Asolokobal yang masih berlangsung hingga saat ini warga di 5 Distrik seperti Asolokobal, Welesi, Asotipo, Maima , Papukoba tak bisa melakukan aktifitas di Kota Wamena, begitu juga dengan para siswa dari SD, sampai dengan SMA/ SMK terhalangi untuk melakukan pendaftaran ulang ke sekolah atau mendaftar di sekolah yang baru serta juga mengambil raport.

kepala SMP Negeri 3 Megapura di Distrik Asolokobal Ansgar Blasius Biru, S.Pd, M.Pd  mengakui jika Pembagian raport hingga penerimaan siswa baru pada sejumlah sekolah yang ada pada 5 distrik tersebut terhambat. Sedikitnya terdapat 20 sekolah terdiri dari TK- PAUD hingga SMA tersebar pada 6 Distrik itu tak bisa melaksanakan beberapa agenda sesuai kalender pendidikan.

“Kejadian ini membuat kami lumpuh total dan tidak bisa ke sekolah, kegiatan semesteran sudah selesai, sudah serahkan raport dan tanggal 12 (Juni 2024) itu kami mulai penerimaan peserta didik baru tapi tanggal 12 itu mulai kejadian makanya kami pulang lewat jembatan gantung di sinakma” ungkapnya Senin (24/6)

Menurutnya, Akibatnya mulai tanggal 13 Juni 2024 hingga saat ini aktivitas penerimaan siswa baru tidak berjalan, padahal targetnya penerimaan dibuka selama 2 minggu, tapi selama 2 minggu itu konflik belum juga selesai.

“Sejak tanggal 13 Juni sampai sekarang tidak bisa ke sekolah, penerimaan peserta didik baru tidak berjalan, padahal target kami harus dua pekan kami laksanakan tapi tidak bisa jalan, terus kegiatan – kegiatan ada pembangunan toilet sekolah, pembangunan pagar tidak jalan dan ini sangat – sangat fatal buat kami”beber Kepsek SMP Negeri 3 Megapura.

Secara terpisah gurus SD Inpres Minimo Distrik Asolokobal Sergius mengatakan, sesuai kalender, pihaknya harus melakukan pembagian raport dan penerimaan siswa baru namun keduanya belum bisa dilakukan karena konflik belum selesai.

“Dalam waktu dua minggu ini kami harus bagi raport ke anak-anak dan terima siswa baru juga tapi semua itu tidak jalan. Kita harap masalah ini cepat selesai supaya anak-anak kami bisa lanjutkan sekolah juga” harapnya.

Menyikapi situasi ini PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM saat berkunjung ke Masyarakat Asolokobal menyatakan jika pihaknya akan meminta kepada Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan satu edaran terkait dengan pendaftaran bagi siswa yang ada di 5 Distrik yang terdampak perang suku ini sehingga ada dispensasi dari sekolah.

“pemerintah akan mencoba untuk mengirim kendaraan bis bagi siswa yang ingin mendaftar ulang ke sekolah yang ada di Kota lengkap dengan pengamanan, sehingga dalam Pendidikan tidak boleh ada gangguan apapun sebab anak -anak ini adalah generasi penerus kita, oleh karena itu akan difasilitasi,” bebernya

Ia juga meminta kepada masyarakat yang saling serang untuk tetap menahan diri dan tidak melakukan aksi saling serang,masyarakat di Wouma juga hanya berjaga -jaga, disamping itu pemerintah sedang  berupaya untuk menyelesaikan masalah ini.

“kami masih terus berupaya untuk menyelesaikan masalah ini bersama dengan para tokoh yang ada baik itu kepolisian, TNI maupun para tokoh yang ada di Jayawijaya,”tutupnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

PJ Bupati Fasilitasi Siswa Sekolah dari 5 Distrik Untuk Daftar ulang ke Kota Wamena

WAMENA – Akibat perang antara Wouma dan Asolokobal yang masih berlangsung hingga saat ini warga di 5 Distrik seperti Asolokobal, Welesi, Asotipo, Maima , Papukoba tak bisa melakukan aktifitas di Kota Wamena, begitu juga dengan para siswa dari SD, sampai dengan SMA/ SMK terhalangi untuk melakukan pendaftaran ulang ke sekolah atau mendaftar di sekolah yang baru serta juga mengambil raport.

kepala SMP Negeri 3 Megapura di Distrik Asolokobal Ansgar Blasius Biru, S.Pd, M.Pd  mengakui jika Pembagian raport hingga penerimaan siswa baru pada sejumlah sekolah yang ada pada 5 distrik tersebut terhambat. Sedikitnya terdapat 20 sekolah terdiri dari TK- PAUD hingga SMA tersebar pada 6 Distrik itu tak bisa melaksanakan beberapa agenda sesuai kalender pendidikan.

“Kejadian ini membuat kami lumpuh total dan tidak bisa ke sekolah, kegiatan semesteran sudah selesai, sudah serahkan raport dan tanggal 12 (Juni 2024) itu kami mulai penerimaan peserta didik baru tapi tanggal 12 itu mulai kejadian makanya kami pulang lewat jembatan gantung di sinakma” ungkapnya Senin (24/6)

Menurutnya, Akibatnya mulai tanggal 13 Juni 2024 hingga saat ini aktivitas penerimaan siswa baru tidak berjalan, padahal targetnya penerimaan dibuka selama 2 minggu, tapi selama 2 minggu itu konflik belum juga selesai.

“Sejak tanggal 13 Juni sampai sekarang tidak bisa ke sekolah, penerimaan peserta didik baru tidak berjalan, padahal target kami harus dua pekan kami laksanakan tapi tidak bisa jalan, terus kegiatan – kegiatan ada pembangunan toilet sekolah, pembangunan pagar tidak jalan dan ini sangat – sangat fatal buat kami”beber Kepsek SMP Negeri 3 Megapura.

Secara terpisah gurus SD Inpres Minimo Distrik Asolokobal Sergius mengatakan, sesuai kalender, pihaknya harus melakukan pembagian raport dan penerimaan siswa baru namun keduanya belum bisa dilakukan karena konflik belum selesai.

“Dalam waktu dua minggu ini kami harus bagi raport ke anak-anak dan terima siswa baru juga tapi semua itu tidak jalan. Kita harap masalah ini cepat selesai supaya anak-anak kami bisa lanjutkan sekolah juga” harapnya.

Menyikapi situasi ini PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM saat berkunjung ke Masyarakat Asolokobal menyatakan jika pihaknya akan meminta kepada Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan satu edaran terkait dengan pendaftaran bagi siswa yang ada di 5 Distrik yang terdampak perang suku ini sehingga ada dispensasi dari sekolah.

“pemerintah akan mencoba untuk mengirim kendaraan bis bagi siswa yang ingin mendaftar ulang ke sekolah yang ada di Kota lengkap dengan pengamanan, sehingga dalam Pendidikan tidak boleh ada gangguan apapun sebab anak -anak ini adalah generasi penerus kita, oleh karena itu akan difasilitasi,” bebernya

Ia juga meminta kepada masyarakat yang saling serang untuk tetap menahan diri dan tidak melakukan aksi saling serang,masyarakat di Wouma juga hanya berjaga -jaga, disamping itu pemerintah sedang  berupaya untuk menyelesaikan masalah ini.

“kami masih terus berupaya untuk menyelesaikan masalah ini bersama dengan para tokoh yang ada baik itu kepolisian, TNI maupun para tokoh yang ada di Jayawijaya,”tutupnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos