WAMENA – Ikatan Keluarga Suku Walak (IKSWAL), yang ada di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan,akhirnya melakukan perdamaian dalam bentuk acara bakar batu dalam rangka penyelesian masalah terkait bentrok dua kelompok masyarakat dari suku Walak dan Araboda Asologaima (suku Dani) yang dipicu dari kasus lakalantas yang berujung pada pembunuhan 1 januari lalu.
Ketua Ikswal Nus Karoba mengatakan pertama pihaknya merasa bersyukur kepada Tuhan sebab dalam proses penyelesaian masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan aman. Sebab awal Kejadian perestiwa tersebut pihaknya sebagai orang Walak kaget karena yang sebenarnya orang Walak tidak ikut terlibat langsung tapi setelah di selediki ternyata ada anak Walak yang ikut mabuk.
“kami merasa sadar dan bertangungjawab atas kejadian tersebut sehingga kami mengaku bahwa pelakunya kami orang Walak, dan saat ini kami sudah menyelesaikan konflik tersebut sehingga dengan adanya bakar batu ini masalah ini sudah kami selesaikan secara adat,”ungkapnya selasa (23/1) sore kemarin
Oleh sebab itu hari ini masyarakat suku Walak bersama kepala distrik, kepala kampung, para kepala suku telah menyatakan sikap dan ambil komitmen bahwa semua masyarakat suku Walak yang ada di Wamena Provinsi Papua Pegunungan di larang keras mengkomsumsi minuman keras (Miras) dan pengunaan narkotika jenis Ganja di wilayah Walak.
“masalah ini di sebabkan karena Miras dan komsumsi ganja, itu sebenarnya bukan budayanya orang gunung karena sejak nenek moyang tidak pernah komsumsi hal -hal itu.”kata Nus Karoba