Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Di Jayawijaya, 3.309 Peserta Ikuti UN SMP

Para peserta UNBK di SMP Negeri 1 Wamena saat serius mengerjakan soal ujian berbasis komputer, Selasa (23/4).( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo mengungkapkan bahwa sebanyak 3.309 siswa-siswi dari 33 SMP di Jayawijaya, mulai mengikuti ujian nasional, baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP), Selasa (23/4).

  “Pelaksanaan ujian nasional diikuti 33 sekolah, enam sekolah yang laksanakan UNBK yaitu SMP Adven, SMP YPPK ST Thomas, SMP Negeri 1 dan 2 Wamena, SMP Yapis dan SMP Yasores.”ungkapnya.

   Menurut Bambang, pelaksanaan ujian kali ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, dimana bupati mendukung agar pengembangan ke depan UNBK dapat dilaksanakan di setiap sekolah.  

  Di tempat yang sama Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat meninjau langsung pelaksanaan ujian di sejumlah sekolah mengungkapkan,  sistem  per sesi yang diterapkan sekolah yang UNBK karena keterbatasan perangkat komputer, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk bisa menambah perangkat computer ke depan.

Baca Juga :  Palsukan Tanda Tangan Istri, Seorang Pria Dilaporkan ke Polisi

  “Pemerintah akan lihat supaya menambah perangkat komputer ke sekolah-sekolah, agar setiap siswa dapat menggunakan tidak lagi ujian dibagi per sesi,”kata Bupati

    Menurut Jhon Banua, pemerintah akan terus mendorong agar bagaimana sekolah-sekolah itu bisa melakukan UNBK. “Kita upayakan sekolah yang ada di kota terlebih dahulu, karena kebanyakan yang di luar Wamena tergantung dengan jaringan internet dan listrik, kalau memang listrik sudah ada, jaringan siap kita upayakan supaya bagaimana bisa berbasis komputer,” jelasnya Banua.

  Secara terpisah kepala sekolah SMP Negeri 3 Megapura Ansgar Blasius Biru mengakui jika persiapan untuk SMP Negeri 2 Wamena sudah dilakukan pengayaan, simulasi untuk ujian Sekolah Berstandar Nasional yang masih menggunakan sistem kertas pensil.

Baca Juga :  Tiga Terdakwa Penikaman Ibu Pendeta Divonis 7 Tahun Penjara

  “Tahun ini kami belum bisa melakukan ujian berbasis komputer karena sekolah kami belum aman, sehingga kami masih menjalankan ujian menggunakan kertas pencil,”jelasnya.

  Ia mengaku untuk siswa di SMP Negeri 2 Megapura yang mengikui ujian itu berjumlah 93 orang dengan rincian laki –laki 53 orang dan perempuan 40 orang yang akan mulai mengikuti ujian pada USBN ini selama 4 hari. (jo/tri) 

Para peserta UNBK di SMP Negeri 1 Wamena saat serius mengerjakan soal ujian berbasis komputer, Selasa (23/4).( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo mengungkapkan bahwa sebanyak 3.309 siswa-siswi dari 33 SMP di Jayawijaya, mulai mengikuti ujian nasional, baik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP), Selasa (23/4).

  “Pelaksanaan ujian nasional diikuti 33 sekolah, enam sekolah yang laksanakan UNBK yaitu SMP Adven, SMP YPPK ST Thomas, SMP Negeri 1 dan 2 Wamena, SMP Yapis dan SMP Yasores.”ungkapnya.

   Menurut Bambang, pelaksanaan ujian kali ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, dimana bupati mendukung agar pengembangan ke depan UNBK dapat dilaksanakan di setiap sekolah.  

  Di tempat yang sama Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat meninjau langsung pelaksanaan ujian di sejumlah sekolah mengungkapkan,  sistem  per sesi yang diterapkan sekolah yang UNBK karena keterbatasan perangkat komputer, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk bisa menambah perangkat computer ke depan.

Baca Juga :  Guru Indonesia Cerdas Diminta Bimbing Guru Kontrak

  “Pemerintah akan lihat supaya menambah perangkat komputer ke sekolah-sekolah, agar setiap siswa dapat menggunakan tidak lagi ujian dibagi per sesi,”kata Bupati

    Menurut Jhon Banua, pemerintah akan terus mendorong agar bagaimana sekolah-sekolah itu bisa melakukan UNBK. “Kita upayakan sekolah yang ada di kota terlebih dahulu, karena kebanyakan yang di luar Wamena tergantung dengan jaringan internet dan listrik, kalau memang listrik sudah ada, jaringan siap kita upayakan supaya bagaimana bisa berbasis komputer,” jelasnya Banua.

  Secara terpisah kepala sekolah SMP Negeri 3 Megapura Ansgar Blasius Biru mengakui jika persiapan untuk SMP Negeri 2 Wamena sudah dilakukan pengayaan, simulasi untuk ujian Sekolah Berstandar Nasional yang masih menggunakan sistem kertas pensil.

Baca Juga :  Belum Ada Kesepakatan, Tokoh Adat Dilarang Pulang

  “Tahun ini kami belum bisa melakukan ujian berbasis komputer karena sekolah kami belum aman, sehingga kami masih menjalankan ujian menggunakan kertas pencil,”jelasnya.

  Ia mengaku untuk siswa di SMP Negeri 2 Megapura yang mengikui ujian itu berjumlah 93 orang dengan rincian laki –laki 53 orang dan perempuan 40 orang yang akan mulai mengikuti ujian pada USBN ini selama 4 hari. (jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya