Saturday, May 11, 2024
29.7 C
Jayapura

RSUD Tolikara Siap Diakreditasi

Sekda Tolikara Tolikara, Anton Warkawani (duduk paling depan kedua dari kanan) didampingi Kadinkes Tolikara, Alsen Genongga (paling kanan) saat mendengarkan pemaparan Tim Akreditasi Dinkes Provinsi Papua di RSUD Tolikara. (FOTO : Diskominfo Tolikara)


KARUBAGA-Pemkab Tolikara bersama jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) berkomitmen agar tahun ini RSUD Tolikara diakreditasi. Pasalnya akreditasi ini sangat penting agar diakui secara nasional.

Selain itu, RSUD Tolikara harus diakreditasi karena merupakan satu-satunya RSUD termegah dan paling lengkap peralatan medisnya di daerah Pengunungan Papua yang dibangun dan disiapkan pemerintah. Untuk itu, RSUD ini layak diakreditasi.

Direktur RSUD Tolikara, dr. Delwien Ester Jacop menyebutkan, RSUD Tolikara harus diakreditasi agar diakui secara nasional dan bisa bersaing dengan rumah sakit lain. Apalagi di daerah Pengunungan Papua hanya RSUD Tolikara dibangun termegah dan paling lengkap ruangan medis dan pasien sehingga patut diakreditasi.

 “Tenaga medis sebagian besar sudah lengkap hanya beberapa tenaga medis seperti spesialis anak belum ada. Namun kami sudah sampaikan kepada Bupati Usman Wanimbo dan  beliau sudah bersedia melengkapi kekurangan tenaga medis dan peralatan medis lainnya dalam tahun ini,” ungkap dr. Delwin Jacop dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari Diskominfo Kabupaten Tolikara, Minggu (19/5).

Dikatakan, sejak tahun 2015 sudah ada rencana agar RSUD Tolikara diakreditasi, namun belum terealisasi hingga saat ini.  “Karena itu, kita perlu buat komitmen bersama untuk saling mendukung dan bekerja sama untuk mengakreditasi rumah sakit ini supaya layak dan diakui secara nasional,” tegasnya.

Dikatakan, akreditasi RSUD sangat penting. Karena jika tidak segera dilakukan maka kerja sama dengan BPJS Kesehatan juga akan terputus. Pasalnya BPJS Kesehatan hanya bekerja sama dengan rumah sakit yang terakreditasi. Oleh karena itu, proses akreditasi harus dipercepat. “Harus ada komitmen agar tahun ini RSUD Tolikara terakreditasi,” tandasnya

Baca Juga :  Bawaslu Rekomendasikan PSU di 12 TPS

Sementara itu, Darwin Rumbiak dari tim akreditasi Dinas kesehatan Provinsi Papua ketika mengunjungi RSUD Tolikara memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Tolikara dibawah kepemimpinan Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo yang telah berhasil membangun RSUD Tolikara termegah untuk ukuran pengunungan Papua. 

Menariknya, gedung tersebut dibagun dengan konstruksi baja ringan yang dilengkapi dengan ruangan medis dan ruangan pasien serta dilengkapi dengan fasilitas medis lainnya. Hanya saja beberapa bagian penunjang pelayanan kesehatan penting mesti menjadi perhatian bersama terutama Bupati Usman G. Wanimbo harus membagun komitmen bersama dengan jajaran RSUD Tolikara agar apa yang diharapkan bisa terwujud. 

Menurutnya akreditasi sangat penting karena untuk memenuhi aturan. Selain itu, penting untuk menyelesaikan izin operasional rumah sakit.

RSUD merupakan milik pemerintah daerah (Pemda), sehingga butuh komitmen anggaran juga dari Pemda. Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya komitmen dari Pemda, direktur, dan seluruh jajaran di RSUD, serta dukungan dari masyarakat, maka akreditasi pasti berhasil.

“Rumah sakit tidak akan beroperasi kalau tidak terakreditasi. Rumah sakit akan ditetapkan kelasnya setelah diakreditasi. Apalagi sesuai penjelasan direktur RSUD bahwa rumah sakit ini akan dipersiapkan sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Pengunungan Papua,” ujarnya. 

Baca Juga :  Terapkan Syarat Ketat Keluar Masuk Wamena

Ditegaskan, akreditasi membutuhkan anggaran yang banyak, SDM yang berkompeten, alat kesehatan, dan bangunan gedung. Namun demikian, akreditasi tidak terkait dengan bangunan fisik, namun terkait dengan standar pelayanan.

“Salah satunya adalah salam, senyum, dan sapa. Dengan demikian, bila sudah terakreditasi tapi stafnya masih muram, akreditasinya perlu dipertanyakan,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Tolikara, Anton Warkawani juga menegaskan, mau tidak mau tahun ini RSUD Tolikara harus terakreditasi. Jika tidak diakreditasi, bisa berbahaya bagi pelayanan rumah sakit karena tidak bisa bekerja sama lagi dengan BPJS Kesehatan.

Akreditasi ini diakuinya membutuhkan anggaran yang besar dan butuh persetujuan dari DPRD. Namun demikian, menurut dia, hal itu kembali pada komitmen pemerintah daerah. Sebab untuk pelayanan publik, DPRD pasti akan mendukung.

“Sebab ini untuk pelayanan publik dan mau tidak mau harus jalan karena untuk masyarakat banyak,” tukasnya. 

Sekedar diketahui tim akreditasi Provinsi Papua yang turun ke Kabupaten Tolikar dipimpin Darwin Rumbiak bersama dua anggota Melkianus Giay dan  Megi Antararibaba. Kegiatan pemaparan yang dilakukan tim Akreditasi Dinkes Provinsi Papua juga diikuti Sekda Anton Warkawani mewakili Bupati Tolikara, kepala Dinas Kesehatan Alsen genongga, Kepala Dinas Kominfo Derwes Yikwa, Direktur RSUD Tolikara dr. Delwien Ester Jacop bersama jajarannya.(Diskominfo Tolikara/nat)

Sekda Tolikara Tolikara, Anton Warkawani (duduk paling depan kedua dari kanan) didampingi Kadinkes Tolikara, Alsen Genongga (paling kanan) saat mendengarkan pemaparan Tim Akreditasi Dinkes Provinsi Papua di RSUD Tolikara. (FOTO : Diskominfo Tolikara)


KARUBAGA-Pemkab Tolikara bersama jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) berkomitmen agar tahun ini RSUD Tolikara diakreditasi. Pasalnya akreditasi ini sangat penting agar diakui secara nasional.

Selain itu, RSUD Tolikara harus diakreditasi karena merupakan satu-satunya RSUD termegah dan paling lengkap peralatan medisnya di daerah Pengunungan Papua yang dibangun dan disiapkan pemerintah. Untuk itu, RSUD ini layak diakreditasi.

Direktur RSUD Tolikara, dr. Delwien Ester Jacop menyebutkan, RSUD Tolikara harus diakreditasi agar diakui secara nasional dan bisa bersaing dengan rumah sakit lain. Apalagi di daerah Pengunungan Papua hanya RSUD Tolikara dibangun termegah dan paling lengkap ruangan medis dan pasien sehingga patut diakreditasi.

 “Tenaga medis sebagian besar sudah lengkap hanya beberapa tenaga medis seperti spesialis anak belum ada. Namun kami sudah sampaikan kepada Bupati Usman Wanimbo dan  beliau sudah bersedia melengkapi kekurangan tenaga medis dan peralatan medis lainnya dalam tahun ini,” ungkap dr. Delwin Jacop dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari Diskominfo Kabupaten Tolikara, Minggu (19/5).

Dikatakan, sejak tahun 2015 sudah ada rencana agar RSUD Tolikara diakreditasi, namun belum terealisasi hingga saat ini.  “Karena itu, kita perlu buat komitmen bersama untuk saling mendukung dan bekerja sama untuk mengakreditasi rumah sakit ini supaya layak dan diakui secara nasional,” tegasnya.

Dikatakan, akreditasi RSUD sangat penting. Karena jika tidak segera dilakukan maka kerja sama dengan BPJS Kesehatan juga akan terputus. Pasalnya BPJS Kesehatan hanya bekerja sama dengan rumah sakit yang terakreditasi. Oleh karena itu, proses akreditasi harus dipercepat. “Harus ada komitmen agar tahun ini RSUD Tolikara terakreditasi,” tandasnya

Baca Juga :  Trigana Hentikan Penerbangan ke Oksibil

Sementara itu, Darwin Rumbiak dari tim akreditasi Dinas kesehatan Provinsi Papua ketika mengunjungi RSUD Tolikara memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Tolikara dibawah kepemimpinan Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo yang telah berhasil membangun RSUD Tolikara termegah untuk ukuran pengunungan Papua. 

Menariknya, gedung tersebut dibagun dengan konstruksi baja ringan yang dilengkapi dengan ruangan medis dan ruangan pasien serta dilengkapi dengan fasilitas medis lainnya. Hanya saja beberapa bagian penunjang pelayanan kesehatan penting mesti menjadi perhatian bersama terutama Bupati Usman G. Wanimbo harus membagun komitmen bersama dengan jajaran RSUD Tolikara agar apa yang diharapkan bisa terwujud. 

Menurutnya akreditasi sangat penting karena untuk memenuhi aturan. Selain itu, penting untuk menyelesaikan izin operasional rumah sakit.

RSUD merupakan milik pemerintah daerah (Pemda), sehingga butuh komitmen anggaran juga dari Pemda. Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya komitmen dari Pemda, direktur, dan seluruh jajaran di RSUD, serta dukungan dari masyarakat, maka akreditasi pasti berhasil.

“Rumah sakit tidak akan beroperasi kalau tidak terakreditasi. Rumah sakit akan ditetapkan kelasnya setelah diakreditasi. Apalagi sesuai penjelasan direktur RSUD bahwa rumah sakit ini akan dipersiapkan sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Pengunungan Papua,” ujarnya. 

Baca Juga :  Bawaslu Rekomendasikan PSU di 12 TPS

Ditegaskan, akreditasi membutuhkan anggaran yang banyak, SDM yang berkompeten, alat kesehatan, dan bangunan gedung. Namun demikian, akreditasi tidak terkait dengan bangunan fisik, namun terkait dengan standar pelayanan.

“Salah satunya adalah salam, senyum, dan sapa. Dengan demikian, bila sudah terakreditasi tapi stafnya masih muram, akreditasinya perlu dipertanyakan,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Tolikara, Anton Warkawani juga menegaskan, mau tidak mau tahun ini RSUD Tolikara harus terakreditasi. Jika tidak diakreditasi, bisa berbahaya bagi pelayanan rumah sakit karena tidak bisa bekerja sama lagi dengan BPJS Kesehatan.

Akreditasi ini diakuinya membutuhkan anggaran yang besar dan butuh persetujuan dari DPRD. Namun demikian, menurut dia, hal itu kembali pada komitmen pemerintah daerah. Sebab untuk pelayanan publik, DPRD pasti akan mendukung.

“Sebab ini untuk pelayanan publik dan mau tidak mau harus jalan karena untuk masyarakat banyak,” tukasnya. 

Sekedar diketahui tim akreditasi Provinsi Papua yang turun ke Kabupaten Tolikar dipimpin Darwin Rumbiak bersama dua anggota Melkianus Giay dan  Megi Antararibaba. Kegiatan pemaparan yang dilakukan tim Akreditasi Dinkes Provinsi Papua juga diikuti Sekda Anton Warkawani mewakili Bupati Tolikara, kepala Dinas Kesehatan Alsen genongga, Kepala Dinas Kominfo Derwes Yikwa, Direktur RSUD Tolikara dr. Delwien Ester Jacop bersama jajarannya.(Diskominfo Tolikara/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya