Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Nama –nama P3K Yang Beredar Baru Sekedar Lolos Dalam Administrasi

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memastikan jika nama –nama calon Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang tersebar di media social, perlu dijelaskan jika itu baru sebatas hasil lolos seleksi administrasi untuk guru dan tenaga medis, dan mereka akan mengikuti seleksi selanjutnya dalam system Computer Assisted Test (CAT) lagi.

  Sekda Kabupaten Jayawijaya Thony M Mayor SPd, MM mnenyatakan terkait dengan nama –nama peserta P3K yang keluar itu baru sebatas lolos dalam seleksi administrasi saja, sedangkan untuk complain jika lebih banyak Non OAP danrin pada OAP dapan disampaikan jika mereka ini yang sudah bekerja lama si sekolah maupun puskesmas yang diangkat oleh sekolah dan puskesmas masing –masing

Baca Juga :  Terjebak Lumpur di Jalan Trans Papua, 21 Motor Curian Diamankan

“Jadi ini sesuai dengan usulan dari sekolah ke dinas Pendidikan dan Usulan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan, bahkan juga dari RSUD Wamena, dimana mereka ini sudah lama bekerja selama 5 tahun yang diminta untuk mendaftarkan diri ke P3K,”ungkapnya senin (17/10) kemarin.

Ia juga menjelaskan untuk tahun lalu P3K ini diminta kuota diatas 70an untuk orang Asli Papua, itu yang mendaftar hampir tidak mencapai 50 persen, dan tahun ini juga seperti itu pemerintah prioritas pada anak –anak asli Papua khususnya jayawijaya namun kalau tidak ada yang mau masuk atau mengisi kuota itu tidak bisa dipaksakan.

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memastikan jika nama –nama calon Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang tersebar di media social, perlu dijelaskan jika itu baru sebatas hasil lolos seleksi administrasi untuk guru dan tenaga medis, dan mereka akan mengikuti seleksi selanjutnya dalam system Computer Assisted Test (CAT) lagi.

  Sekda Kabupaten Jayawijaya Thony M Mayor SPd, MM mnenyatakan terkait dengan nama –nama peserta P3K yang keluar itu baru sebatas lolos dalam seleksi administrasi saja, sedangkan untuk complain jika lebih banyak Non OAP danrin pada OAP dapan disampaikan jika mereka ini yang sudah bekerja lama si sekolah maupun puskesmas yang diangkat oleh sekolah dan puskesmas masing –masing

Baca Juga :  Di Wamena, Seorang ASN Ditemukan Tak Bernyawa di Pinggiran Jalan

“Jadi ini sesuai dengan usulan dari sekolah ke dinas Pendidikan dan Usulan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan, bahkan juga dari RSUD Wamena, dimana mereka ini sudah lama bekerja selama 5 tahun yang diminta untuk mendaftarkan diri ke P3K,”ungkapnya senin (17/10) kemarin.

Ia juga menjelaskan untuk tahun lalu P3K ini diminta kuota diatas 70an untuk orang Asli Papua, itu yang mendaftar hampir tidak mencapai 50 persen, dan tahun ini juga seperti itu pemerintah prioritas pada anak –anak asli Papua khususnya jayawijaya namun kalau tidak ada yang mau masuk atau mengisi kuota itu tidak bisa dipaksakan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya