Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Kenaikan Harga Bapok Masih Dalam Batas Kewajaran

WAMENA–Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, memastikan dampak kenaikan harga BBM saat ini mulai terasa dengan adanya kenaikan harga sejumlah Bahan Pokok (Bapok) dan bahan bangunan di pasaran.

Kepala Disnakerindag Kabupaten Jayawijaya,  Dr. Lukas W Kosay, SE, M.Si menyatakan, saat ini mulai  terjadi kenaikan harga di pasaran Wamena, khususnya Bapok dan bahan bangunan yang didatangkan dari luar Jayawijaya sedangkan untuk komoditi lokal tidak ada perubahan harga, masih tetap sama.

“Kenaikan BBM ini tak hanya di Indonesia, tapi sudah mendunia, sehingga dampaknya terhadap harga Bapok yang didatangkan dari luar, namun komoditi lokal tak ada kenaikan,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Disnakerindag, Selasa (13/9) kemarin.

Baca Juga :  Telkomsel Diminta Perhatikan Kualitas Jaringan

Ia menyatakan kenaikan harga ini dipengaruhi dari beberapa faktor yang pertama dari sisi angkutan yang manaikkan tarif, khususnya pesawat cargo dan kendaraan darat, mereka naikkan tarif ini karena ada kenaikan harga BBM, sehingga semua akan berdampak satu dengan lainnya.

“Informasi perekonomian yang kami dapatkan, harga angkutan kontainer dengan kapal laut dari luar Papua dan masuk ke Papua juga ada kenaikan harga, sehingga mempengaruhi kenaikan harga semuanya,”jelasnya.

Dikatakan, kenaikan harga untuk bahan pokok yang didatangkan dari luar, hingga saat ini dinilai masih dalam tingkat kewajaran, sementara bahan bangunan memang mengalami kenaikan yang signifikan, khususnya untuk semen yang dijual di pertokoan saat ini mencapai Rp 600.000 sampai Rp 650.000 per sak, ukuran 50 Kg dari harga sebelumnya Rp 300.000 per sak.

Baca Juga :  Memulai Upaya Penjemputan Rekapitulasi Penghitungan Suara Dari 40 Distrik

“Selain semen yang mengalami kenaikan, ada juga besi beton dan triplex baik yang tipis maupun yang tebal, ini semua sudah terhitung dengan timbangan dari pesawat yang juga naik lantaran dipengaruhi kenaikan BBM,” tandas Lukas.

Sementara pengawasan yang dilakukan ini merupakan tugas dari pemerintah daerah melalui dinas teknis yang mengharapkan meskipun ada kenaikan harga BBM, namun harga Bapok tidak boleh naik secara tak wajar, harus dalam batas kewajaran.

“Kami selalu pantau kenaikan harga, kalau ada yang naik sampai terlalu tinggi, itu kita minta kepada penyedia harus menurunkan harga sedikit, tidak boleh lebih dari dari batas kewajaran,” pungkasnya.(jo/tho)

WAMENA–Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, memastikan dampak kenaikan harga BBM saat ini mulai terasa dengan adanya kenaikan harga sejumlah Bahan Pokok (Bapok) dan bahan bangunan di pasaran.

Kepala Disnakerindag Kabupaten Jayawijaya,  Dr. Lukas W Kosay, SE, M.Si menyatakan, saat ini mulai  terjadi kenaikan harga di pasaran Wamena, khususnya Bapok dan bahan bangunan yang didatangkan dari luar Jayawijaya sedangkan untuk komoditi lokal tidak ada perubahan harga, masih tetap sama.

“Kenaikan BBM ini tak hanya di Indonesia, tapi sudah mendunia, sehingga dampaknya terhadap harga Bapok yang didatangkan dari luar, namun komoditi lokal tak ada kenaikan,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Disnakerindag, Selasa (13/9) kemarin.

Baca Juga :  Raih Akreditasi A Excelent, Ketua PN Tinggalkan Jayawijaya

Ia menyatakan kenaikan harga ini dipengaruhi dari beberapa faktor yang pertama dari sisi angkutan yang manaikkan tarif, khususnya pesawat cargo dan kendaraan darat, mereka naikkan tarif ini karena ada kenaikan harga BBM, sehingga semua akan berdampak satu dengan lainnya.

“Informasi perekonomian yang kami dapatkan, harga angkutan kontainer dengan kapal laut dari luar Papua dan masuk ke Papua juga ada kenaikan harga, sehingga mempengaruhi kenaikan harga semuanya,”jelasnya.

Dikatakan, kenaikan harga untuk bahan pokok yang didatangkan dari luar, hingga saat ini dinilai masih dalam tingkat kewajaran, sementara bahan bangunan memang mengalami kenaikan yang signifikan, khususnya untuk semen yang dijual di pertokoan saat ini mencapai Rp 600.000 sampai Rp 650.000 per sak, ukuran 50 Kg dari harga sebelumnya Rp 300.000 per sak.

Baca Juga :  Penolakan LKPJ Bupati, Dinilai Peryataan Pribadi 

“Selain semen yang mengalami kenaikan, ada juga besi beton dan triplex baik yang tipis maupun yang tebal, ini semua sudah terhitung dengan timbangan dari pesawat yang juga naik lantaran dipengaruhi kenaikan BBM,” tandas Lukas.

Sementara pengawasan yang dilakukan ini merupakan tugas dari pemerintah daerah melalui dinas teknis yang mengharapkan meskipun ada kenaikan harga BBM, namun harga Bapok tidak boleh naik secara tak wajar, harus dalam batas kewajaran.

“Kami selalu pantau kenaikan harga, kalau ada yang naik sampai terlalu tinggi, itu kita minta kepada penyedia harus menurunkan harga sedikit, tidak boleh lebih dari dari batas kewajaran,” pungkasnya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya