Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Bupati Nduga Minta Aparat Tutup Akses Masyarakat yang Konflik

WAMENA-Hingga Selasa (11/1) kemarin belum ada titik temu perdamaian antara dua kelompok warga Nduga Lanny dan Lanny Jaya yang berdomisili di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya.

Belum ada titik temu ke arah perdamaian kedua kubu ini, membuat Pemkab Nduga meminta aparat keamanan untuk lebih mempertegas pengamanan khususnya menutup akses mobilisasi warga yang ingin melakukan penyerangan.

Hal ini disampaikan Bupati Nduga, Wentius Nimiangge dalam rapat koordinasi bersama Bupati Lanny Jaya, Bupati Jayawijaya, Kapolres dan Dandim 1702/ Jayawijaya  serta Dansat Brimob Polda Papua, Selasa (11/1) kemarin.

Dalam rapat tersebut, Bupati Wentius Nimiangge menyebutkan, hingga saat ini belum ada titik temu dari warganya untuk menyelesaikan masalah ini, meskipun tidak ada lagi bentrok namun harus tetap diwaspadai.

Baca Juga :  Antisipasi Kasus Negatif Palsu

“Artinya aparat bisa lebih tegas menutup akses-akses yang digunakan warga untuk melakukan penyerangan, sehingga upaya untuk meredam konflik ini bisa berlangsung dengan baik,” pintanya.

Ia menuturkan jika upaya untuk meredam konflik ini sudah dilakukan aparat, diharapkan tak ada lagi oknum warga yang datang mengganggu sehingga konflik kembali pecah.Oleh sebab itu, Bupati Wentius Nimiangge berharap, aparat keamanan bisa mengantisipasi hal ini.

“Jadi dengan menutup akses lintasan warga ini maka mereka tidak bisa lagi bertemu untuk saling serang. Ini yang perlu dilihat kembali agar konflik tidak berlarut-larut,” pungkasnya.

Secara terpisah Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom, SE, MSi menyatakan dari hasil rapat yang dilakukan apa yang diusulkan oleh Bupati Nduga cukup baik. Artinya disaat dua kubu ini mau melakukan konflik maka aparat harus mengambil langkah sesuai prosedur atau protap untuk mengamankan kedua belah pihak.

Baca Juga :  KNPI Jayawijaya Tanam 1000 Pohon  Di Distrik Walaik

“Tidak ada printah dari pimpinan daerah untuk mengambil langkah tegas seperti mengeluarkan tembakan ke arah warga. Disini yang dimaksud tegas secara prosedural yang baik,”jelasnya.

Bupati Befa Yigibalom menilai jika di wilayah Lapago ini tidak ada anggota TNI-Polri yang ikut campur dalam konflik masyarakat seperti ini dengan mengeluarkan tembakan kepada mereka yang konflik  dan itu sudah terbukti sampai saat ini.

“Saya pikir masyarakat juga menghargai TNI-Polri sehingga mereka bisa menjadi penengah yang baik atau batas-batas tertentu agar tidak usah lagi warga melakukan konflik itu,”tutupnya. (jo/nat)

WAMENA-Hingga Selasa (11/1) kemarin belum ada titik temu perdamaian antara dua kelompok warga Nduga Lanny dan Lanny Jaya yang berdomisili di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya.

Belum ada titik temu ke arah perdamaian kedua kubu ini, membuat Pemkab Nduga meminta aparat keamanan untuk lebih mempertegas pengamanan khususnya menutup akses mobilisasi warga yang ingin melakukan penyerangan.

Hal ini disampaikan Bupati Nduga, Wentius Nimiangge dalam rapat koordinasi bersama Bupati Lanny Jaya, Bupati Jayawijaya, Kapolres dan Dandim 1702/ Jayawijaya  serta Dansat Brimob Polda Papua, Selasa (11/1) kemarin.

Dalam rapat tersebut, Bupati Wentius Nimiangge menyebutkan, hingga saat ini belum ada titik temu dari warganya untuk menyelesaikan masalah ini, meskipun tidak ada lagi bentrok namun harus tetap diwaspadai.

Baca Juga :  Dijanjikan, Pekan Depan Forum Aliansi Honorer Bertemu Pj Gubernur Papua

“Artinya aparat bisa lebih tegas menutup akses-akses yang digunakan warga untuk melakukan penyerangan, sehingga upaya untuk meredam konflik ini bisa berlangsung dengan baik,” pintanya.

Ia menuturkan jika upaya untuk meredam konflik ini sudah dilakukan aparat, diharapkan tak ada lagi oknum warga yang datang mengganggu sehingga konflik kembali pecah.Oleh sebab itu, Bupati Wentius Nimiangge berharap, aparat keamanan bisa mengantisipasi hal ini.

“Jadi dengan menutup akses lintasan warga ini maka mereka tidak bisa lagi bertemu untuk saling serang. Ini yang perlu dilihat kembali agar konflik tidak berlarut-larut,” pungkasnya.

Secara terpisah Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom, SE, MSi menyatakan dari hasil rapat yang dilakukan apa yang diusulkan oleh Bupati Nduga cukup baik. Artinya disaat dua kubu ini mau melakukan konflik maka aparat harus mengambil langkah sesuai prosedur atau protap untuk mengamankan kedua belah pihak.

Baca Juga :  Dari 200 Kendaraan Dinas, Baru 30 Kendaraan yang Ditarik Kembali

“Tidak ada printah dari pimpinan daerah untuk mengambil langkah tegas seperti mengeluarkan tembakan ke arah warga. Disini yang dimaksud tegas secara prosedural yang baik,”jelasnya.

Bupati Befa Yigibalom menilai jika di wilayah Lapago ini tidak ada anggota TNI-Polri yang ikut campur dalam konflik masyarakat seperti ini dengan mengeluarkan tembakan kepada mereka yang konflik  dan itu sudah terbukti sampai saat ini.

“Saya pikir masyarakat juga menghargai TNI-Polri sehingga mereka bisa menjadi penengah yang baik atau batas-batas tertentu agar tidak usah lagi warga melakukan konflik itu,”tutupnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya