Thursday, November 21, 2024
29.7 C
Jayapura

Jaga Bahasa Dani Tetap Lestari,Balai Bahasa Cari Format Pengajaran Yang optimal

WAMENA – Balai Bahasa Provinsi Papua pastikan bahasa Dani merupakan bahasa yang paling banyak penuturnya di seluruh tanah Papua dan itu yang harus di syukuri karena bahasa ini bisa terjaga dengan baik, namun juga perlu ada kewaspadaan karena lama -kelamaan penuturnya akan menurun dan berkurang oleh karena itu perlu di cari format pengajaran yang optimal untuk diterapkan.

  Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Sukardi Gau menyatakan pihaknya melakukan program refitalisasi bahasa daerah yang sebenarnya merupakan program dari Kemendikbud dan balai bahasa sebagai unit pelaksanaan di tanah Papua yang berfungsi agar bahasa daerah ini tetap lestari, dilindungi dan dapat diwariskan kepada anak cucu karena mereka yang akan bertutur dalam bahasa daerah ini.

“Untuk tahap pertama ini cara kita agar ada pewarisan bahasa daerah atau bahasa ibu dari penutur orang tua ke anak -anak, maka dikumpulkan guru bahasa daerah dari sekolah, komunitas, sekolah minggu untuk  dilatih cara mengajarkan bahasa daerah yang disukai oleh anak -anak,”ungkapnya selasa (11/6) saat ditemui di Wamena.

Baca Juga :  YPA Bina Generasi Muda Lewat  Program Painting

Dikatakan, pola pengajaran ini mencari cara yang efektif, praktis dan bisa dilakukan di sekolah, Sekolah minggu dan komunitas sehingga dilatih disini selama 4 hari dari Teman -teman balai bahasa provinsi Papua dan juga ada instruktur atau penutur bahasa Dani untuk bisa berbagi dengan pada pengajar di Wamena.

“setelah ini mereka akan kembali melakukan pengimbasan kepada anak -anak di sekolah, komunitas  dan sekolah minggu, dan kelanjutannya 3-4 bulan kedepan kita akan merancang ruang apresiasi supaya anak-anak tak bosan belajar bahasa daerah seperti loba bercerita dalam bahasa Dani , begitu juga menulis, Stand Up Comedy (MOP Papua) tapi dalam Bahasa daerah,”kata Sukardi

Setelah ruang aperesiasi itu dilakukan di tingkat Kabupaten nantinya anak-anak yang nenang akan diundang ke tingkat Tanah Papua pada bulan November ke Jayapura sebab pihaknya ingin menunjukan bahwa bahasa Dani merupakan bahasa yang masih dituturkan oleh penuturnya.

Baca Juga :  Pemprov Sambut Positif Pembangunan Pos Pantau RAPI di Pantai Holtekamp

” Setelah dari ivent tunas Bahasa ibu di Provinsi Papua kami akan bawa anak -anak ini ke Jakarta dalam Ivent tunas bahasa ibu Nasional, disana mereka akan bertemu dengan peserta dari 34 provinsi se Indonesia, jadi anak -anak yang bertutur dalam bahasa daerah akan bertemu disitu,” beber Kepala Balai Bahasa Provisi Papua.

Secara terpisah Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya Drs. Tinggal Wusono, M.A.P menyatakan balai bahasa Provinsi Papua sebenarnya membantu Pemkab Jayawijaya untuk menjaga bahasa Dani ini agar tak terjadi kepunahan,  karena kewenangan bahasa ini adalah kewenangan pemerintah daerah untuk menjaganya.

“Dengan inisiasi ini diharapkan kedepan kami juga mendapatkan format baru bagaimana pengembangan  bahasa daerah dan akan melibatkan sumberdaya yang ada maupun regulasi yang telah ditetapkan terkait penggunaan bahasa ibu bisa dilakukan realisasi secara masih.”jelasnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

WAMENA – Balai Bahasa Provinsi Papua pastikan bahasa Dani merupakan bahasa yang paling banyak penuturnya di seluruh tanah Papua dan itu yang harus di syukuri karena bahasa ini bisa terjaga dengan baik, namun juga perlu ada kewaspadaan karena lama -kelamaan penuturnya akan menurun dan berkurang oleh karena itu perlu di cari format pengajaran yang optimal untuk diterapkan.

  Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Sukardi Gau menyatakan pihaknya melakukan program refitalisasi bahasa daerah yang sebenarnya merupakan program dari Kemendikbud dan balai bahasa sebagai unit pelaksanaan di tanah Papua yang berfungsi agar bahasa daerah ini tetap lestari, dilindungi dan dapat diwariskan kepada anak cucu karena mereka yang akan bertutur dalam bahasa daerah ini.

“Untuk tahap pertama ini cara kita agar ada pewarisan bahasa daerah atau bahasa ibu dari penutur orang tua ke anak -anak, maka dikumpulkan guru bahasa daerah dari sekolah, komunitas, sekolah minggu untuk  dilatih cara mengajarkan bahasa daerah yang disukai oleh anak -anak,”ungkapnya selasa (11/6) saat ditemui di Wamena.

Baca Juga :  Anggota TNI yang Disebut Meninggal Kini Kembali Bertugas

Dikatakan, pola pengajaran ini mencari cara yang efektif, praktis dan bisa dilakukan di sekolah, Sekolah minggu dan komunitas sehingga dilatih disini selama 4 hari dari Teman -teman balai bahasa provinsi Papua dan juga ada instruktur atau penutur bahasa Dani untuk bisa berbagi dengan pada pengajar di Wamena.

“setelah ini mereka akan kembali melakukan pengimbasan kepada anak -anak di sekolah, komunitas  dan sekolah minggu, dan kelanjutannya 3-4 bulan kedepan kita akan merancang ruang apresiasi supaya anak-anak tak bosan belajar bahasa daerah seperti loba bercerita dalam bahasa Dani , begitu juga menulis, Stand Up Comedy (MOP Papua) tapi dalam Bahasa daerah,”kata Sukardi

Setelah ruang aperesiasi itu dilakukan di tingkat Kabupaten nantinya anak-anak yang nenang akan diundang ke tingkat Tanah Papua pada bulan November ke Jayapura sebab pihaknya ingin menunjukan bahwa bahasa Dani merupakan bahasa yang masih dituturkan oleh penuturnya.

Baca Juga :  Tidak Sampaikan LKPJ,  Dana Desa Tidak akan Cair

” Setelah dari ivent tunas Bahasa ibu di Provinsi Papua kami akan bawa anak -anak ini ke Jakarta dalam Ivent tunas bahasa ibu Nasional, disana mereka akan bertemu dengan peserta dari 34 provinsi se Indonesia, jadi anak -anak yang bertutur dalam bahasa daerah akan bertemu disitu,” beber Kepala Balai Bahasa Provisi Papua.

Secara terpisah Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya Drs. Tinggal Wusono, M.A.P menyatakan balai bahasa Provinsi Papua sebenarnya membantu Pemkab Jayawijaya untuk menjaga bahasa Dani ini agar tak terjadi kepunahan,  karena kewenangan bahasa ini adalah kewenangan pemerintah daerah untuk menjaganya.

“Dengan inisiasi ini diharapkan kedepan kami juga mendapatkan format baru bagaimana pengembangan  bahasa daerah dan akan melibatkan sumberdaya yang ada maupun regulasi yang telah ditetapkan terkait penggunaan bahasa ibu bisa dilakukan realisasi secara masih.”jelasnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya