Sementara itu, Sekertaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Puncak, Enos Murib, menjelaskan ujian ANBK digelar untuk mengevaluasi mutu pendidikan di setiap sekolah di Indonesia. Hasil ANBK diharapkan dapat dijadikan sebagai alat refleksi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan.
“ANBK ini untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa,” jelasnya.
Enos Murib juga berharap agar membangun pendidikan di Kabupaten Puncak, perlu kerja sama yang baik antara tenaga pendidik dan masyarakat, terutama dalam menjaga faktor keamanan.
“Masalah yang kami alami, tidak pernah kerja sama antara dinas dan masyarakat. Bangunan yang sudah dibangun oleh dinas pendidikan, tidak pernah dijaga oleh masyarakat, bahkan dibakar. Guru-guru tidak aman, sehingga ke depan, jika mau pendidikan di Puncak maju, maka harus ada kerja sama yang baik,” pintanya.
“Kami punya SDM guru-guru semakin kurang. Untuk itu kami dari dinas selalu mendorong, anak-anak di Puncak, agar sekolah khusus guru, sehingga pendidikan di kabupaten ini bisa maju, hanya lewat pendidikan maka Kabupaten ini akan maju,” lanjutnya.
Enos Murib minta dukungan dari orang tua dari sisi keamanan, komunikasi sehingga anak-anak bisa kembali ke distrik.
“Tanpa keamanan, pendidikan bisa berhasil,” tambahnya.
Salah satu pelajar Julimiau Amisim berharap agar ke depan, semua pihak menjamin keamanan, termasuk para orang tua, sehingga pendidikan di Kabupaten Puncak bisa jalan. Karena hanya lewat pendidikan, Kabupaten Puncak bisa maju.
“Kami dari SMPN 1 Ilaga, Gome dan Amungkia, keinginan dari kami adalah minta keamanan, sehingga kami mau sekolah. Kami mau belajar untuk membangun Kabupaten Puncak. Kami mohon jangan bunuh para guru, supaya mereka bisa ajar kami,” pintanya.
Untuk diketahui, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) menilai beberapa hal yaitu literasi, numerasi, karakter, kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan.
ANBK menggunakan tiga instrumen utama yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar.
AKM digunakan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa. Sementara itu, Survei Lingkungan Belajar mengukur iklim keamanan, inklusivitas, kebhinekaan, kesetaraan gender, kualitas pembelajaran, dan lainnya.
Adapun hasil ANBK diharapkan dapat dijadikan sebagai alat refleksi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan.(Diskominfo Puncak)