Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Antisipasi Corona di Wamena masih Terkendala

Penumpang di Bandara Wamena usai keluar dari Terminal Bandara tanpa dilakukan pemeriksaan, Sabtu (7/3). Dinkes Jayawijaya saat ini masih  mengalami kendala peralatan dan tenaga laboratorium kesehatan untuk antisipasi corona.  ( FOTO:Denny/Cepos )

WAMENA-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambieuw, Sp.B  mengaku masih mengalami kendala peralatan dan juga sumber daya manusia, untuk mengantisipasi masuknya virus corona di daerah Wamena Kabupaten Jayawijaya. Yakni alat pengukur suhu tubuh dan juga tenaga laboratorium yang belum memadai. 

  “Mungkin lewat teman -teman dibandara bisa mengusahakan untuk alat pengukut suhu terlebih dahulu karena akses ke Wamena semuanya lewat bandara.” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Sabtu (7/3) kemarin.

  Ia memastikan jika di Bandara Sentani Jayapura sudah ada alat pendeteksi suhu tubuh , mungkin alat ini juga harus ada di Wamena karena akses masuk ke Wamena  hanya menggunakan jalur udara. Dimana kalau ada warga yang mempunyai suhu tubuh di atas 38-39 derajat celsius itu sudah harus dicurigai dan harus dimasukan di Rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Baca Juga :  Larang Peringatan Satu Tahun Kerusuhan Wamena

  “Setelah masuk ke Rumah Sakit nanti akan ditangani oleh dokter penyakit dalam, khususnya penyakit paru- paru yang akan menangani dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)nya untuk mereka memantau perkembangan selama 14 hari,”jelas Kadinkes

  Hal yang ditakutkan, kata dr. Willy, apabila salah satu pasien yang mengalami gejala yang sama dengan penderita virus Corona ada di Wamena mungkin tenaga laboraterium atau tenaga periksa belum bisa untuk memeriksa untuk mengetahui positif dan negatifnya.

    “Saya rasa kalau ada pasien yang dicurigai dan masuk rumah sakit mungkin tenaga laboratorium belum mampu untuk memastikan apakah negatif atau positif. Saya rasa masih kurang pengalaman untuk memeriksa virus itu,  sehingga kalau sudah jadi dan luput dari pemeriksaan itu kita bisa diserang virus,”katanya 

Baca Juga :  Dua Remaja Penjambret Dibekuk Polisi

  Menurut Kadinkes, jangankan di Wamena, tempat di luar Jayawijaya tenaga laboraterium ini itu harus dilatih khusus untuk tahu ciri-ciri dari virus Corona agar dia tahu apa yang harus diperiksa untuk bisa memastikan pasiennya negatif atau positif , selain itu lanjut dr Willy,  memang beberapa hari lalu di Dinas Kesehatan   melaksanakan pertemuan dengan RSUD Wamena, Kesehatan Pelabuhan, 

  “Nanti akan dilakukan rapat lagi untuk semua OPD untuk mencari solusi, bagaimana melakukan pemeriksaan dan pencegahan terhadap virus Corona agar tak masuk ke jayawijaya,”jelas dr Willy yang mengaku hingga saat ini belum ada pasien yang dicurigai terinfeski Corona. (jo/tri)

Penumpang di Bandara Wamena usai keluar dari Terminal Bandara tanpa dilakukan pemeriksaan, Sabtu (7/3). Dinkes Jayawijaya saat ini masih  mengalami kendala peralatan dan tenaga laboratorium kesehatan untuk antisipasi corona.  ( FOTO:Denny/Cepos )

WAMENA-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambieuw, Sp.B  mengaku masih mengalami kendala peralatan dan juga sumber daya manusia, untuk mengantisipasi masuknya virus corona di daerah Wamena Kabupaten Jayawijaya. Yakni alat pengukur suhu tubuh dan juga tenaga laboratorium yang belum memadai. 

  “Mungkin lewat teman -teman dibandara bisa mengusahakan untuk alat pengukut suhu terlebih dahulu karena akses ke Wamena semuanya lewat bandara.” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Sabtu (7/3) kemarin.

  Ia memastikan jika di Bandara Sentani Jayapura sudah ada alat pendeteksi suhu tubuh , mungkin alat ini juga harus ada di Wamena karena akses masuk ke Wamena  hanya menggunakan jalur udara. Dimana kalau ada warga yang mempunyai suhu tubuh di atas 38-39 derajat celsius itu sudah harus dicurigai dan harus dimasukan di Rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Baca Juga :  Empat Kepala Kampung yang Ditunjuk Harus Layani Masyarakat dengan Baik

  “Setelah masuk ke Rumah Sakit nanti akan ditangani oleh dokter penyakit dalam, khususnya penyakit paru- paru yang akan menangani dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)nya untuk mereka memantau perkembangan selama 14 hari,”jelas Kadinkes

  Hal yang ditakutkan, kata dr. Willy, apabila salah satu pasien yang mengalami gejala yang sama dengan penderita virus Corona ada di Wamena mungkin tenaga laboraterium atau tenaga periksa belum bisa untuk memeriksa untuk mengetahui positif dan negatifnya.

    “Saya rasa kalau ada pasien yang dicurigai dan masuk rumah sakit mungkin tenaga laboratorium belum mampu untuk memastikan apakah negatif atau positif. Saya rasa masih kurang pengalaman untuk memeriksa virus itu,  sehingga kalau sudah jadi dan luput dari pemeriksaan itu kita bisa diserang virus,”katanya 

Baca Juga :  Pistol Mantan Kapolsek Pireme ditemukan

  Menurut Kadinkes, jangankan di Wamena, tempat di luar Jayawijaya tenaga laboraterium ini itu harus dilatih khusus untuk tahu ciri-ciri dari virus Corona agar dia tahu apa yang harus diperiksa untuk bisa memastikan pasiennya negatif atau positif , selain itu lanjut dr Willy,  memang beberapa hari lalu di Dinas Kesehatan   melaksanakan pertemuan dengan RSUD Wamena, Kesehatan Pelabuhan, 

  “Nanti akan dilakukan rapat lagi untuk semua OPD untuk mencari solusi, bagaimana melakukan pemeriksaan dan pencegahan terhadap virus Corona agar tak masuk ke jayawijaya,”jelas dr Willy yang mengaku hingga saat ini belum ada pasien yang dicurigai terinfeski Corona. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya