Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Stok Hewan Kurban di Jayawijaya Capai 1075 Ekor

WAMENA-Menjelang hari raya Idul Adha, 1443 H, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayawijaya memastikan stok hewan kurban baik sapi maupun kambing di Kabupaten Jayawijaya masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat untuk berkurban.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayawijaya, Hendri Tetelepta, SP, M. AP menyatakan, menyikapi adanya wabah PMK pada ternak dan sesuai instruksi Gubernur Papua yang melarang semua hewan kuku belah masuk ke Papua seperti sapi, kambing, domba dan babi, untuk Kabupaten Jayawijaya, petugas medis memang intens melakukan pemeriksaan ternak guna  memantau penyebaran PMK,  tapi sampai hari ini, tidak ada kasus tersebut. “Kita masih terus jaga, namun kendala kita pada pengawasan jalan darat,”ungkapnya, Rabu, (6/7) kemarin.

Baca Juga :  Polisi Bakal Tempel Nomor Rangka dan Mesin di Jok Motor

Hendri menjelaskan, stok hewan kurban di Jayawijaya sendiri masih mampu untuk memenuhi kebutuhan, sapi sebanyak 578 ekor, kerbau 16 ekor, kambing 181 ekor, dimana secara keseluruhan ada 1075 ekor hewan kurban.

“Stok kita masih cukup sehingga tak perlu didatangkan dari luar lagi,”jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan hewan kurban hanya 53 ekor di Kabupaten Jayawijaya, sehingga stok yang ada sangat cukup, sebab yang dikembangkan oleh peternak lokal mencapai 1075 ekor dan juga pemeriksaannya sudah dilakukan, sehingga layak untuk dijadikan hewan kurban.

Ia menambahkan selama ini pihaknya selalu melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah adanya Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah di luar Papua, oleh karena itu, pihaknya sangat selektif dalam melakukan pemeriksaan terhadap hewan berkuku belah di Jayawijaya.(jo/tho)

Baca Juga :  Bantu Korban Bencana, Mahasiswa Gelar Pengalangan Dana

WAMENA-Menjelang hari raya Idul Adha, 1443 H, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayawijaya memastikan stok hewan kurban baik sapi maupun kambing di Kabupaten Jayawijaya masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat untuk berkurban.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayawijaya, Hendri Tetelepta, SP, M. AP menyatakan, menyikapi adanya wabah PMK pada ternak dan sesuai instruksi Gubernur Papua yang melarang semua hewan kuku belah masuk ke Papua seperti sapi, kambing, domba dan babi, untuk Kabupaten Jayawijaya, petugas medis memang intens melakukan pemeriksaan ternak guna  memantau penyebaran PMK,  tapi sampai hari ini, tidak ada kasus tersebut. “Kita masih terus jaga, namun kendala kita pada pengawasan jalan darat,”ungkapnya, Rabu, (6/7) kemarin.

Baca Juga :  Bantu Korban Bencana, Mahasiswa Gelar Pengalangan Dana

Hendri menjelaskan, stok hewan kurban di Jayawijaya sendiri masih mampu untuk memenuhi kebutuhan, sapi sebanyak 578 ekor, kerbau 16 ekor, kambing 181 ekor, dimana secara keseluruhan ada 1075 ekor hewan kurban.

“Stok kita masih cukup sehingga tak perlu didatangkan dari luar lagi,”jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan hewan kurban hanya 53 ekor di Kabupaten Jayawijaya, sehingga stok yang ada sangat cukup, sebab yang dikembangkan oleh peternak lokal mencapai 1075 ekor dan juga pemeriksaannya sudah dilakukan, sehingga layak untuk dijadikan hewan kurban.

Ia menambahkan selama ini pihaknya selalu melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah adanya Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah di luar Papua, oleh karena itu, pihaknya sangat selektif dalam melakukan pemeriksaan terhadap hewan berkuku belah di Jayawijaya.(jo/tho)

Baca Juga :  Pemerintah Komitmen Percepat Perbaikan Gizi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya