Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Hoc Kolera Mewabah, Ternak Wam Di Wamena  Mati Mendadak

WAMENA – Warga Kabupaten Jayawijaya dibuat geger dan mengalami kerugian lantaran hewan ternak Wam (Babi) mati secara mendadak sebab diduga saat ini ada wabah Hoc Kolera yang menyerang hewan – hewan tersebut, sehingga masyarakat meminta dinas untuk turun dan memberikan vaksinasi terhadap ternak tersebut.

Kepala Distrik Wesaput Laurens Lagoan menyatakan dari 7 kampung di distrik tersebut ada dua kampung yang ternak Wamnya mati mendadak namun sebelumnya ternak tersebut seakan kehilangan kesadaran, sudah 8 ekor yang mati di kampung Agamua dan parema  termasuk juga wam yang dimiliki kepala Distrik  ada 3 ekor juga mati

“Wabah ini sudah berlangsung sejak November namun baru dilaporkan saat ini dan dari laporan baru dua kampung saya belum bisa pastikan kampung yang lainnya juga,”ungkapnya Senin (4/12)kemarin

Baca Juga :  Dewan Usulkan Perda Nama Bandara dan Penanggulangan Anak Jalanan

Menurutnya, dalam penanganan wabah Hoc kolera atau yang dikenal masyarakat dalam bahasa daerah Kondoyu, maka dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayawijaya harus turun untuk memberikan suntikan veksinasi kepada ternak Wam yang belum terjangkit wabah lebih banyak lagi.

“Penyakit ini tidak banyak menunjukan gejala terkadang ternak tesebut tetap makan, tapi ada juga yang sudah tak mau makan, namun sehari setelahnya langsung mati, jadi dalam jangkawaktu yang cepat,”jelasnya

Ia juga memastikan jika Usia Wam yang rentan mati karena penyakit ini 1-5 tahun,oleh karena itu ia mengharapkan dinas terkait harus turun ke distrik agar bisa diantarkan ke lokasi-lokasi untuk melakukan pencegahan agar ternak lain lagi tidak terjangkit penyakit itu.

Baca Juga :  Dalil Terbukti di Persidangan, Hakim Malah Punya Pertimbangan Lain.

“kami berharap dinas terkait memberikan satu petunjuk terkait aturan kesehatan dan juga bisa diberikan vaksinasi bagi babi yang masih sehat,”ujar Laurenz.

WAMENA – Warga Kabupaten Jayawijaya dibuat geger dan mengalami kerugian lantaran hewan ternak Wam (Babi) mati secara mendadak sebab diduga saat ini ada wabah Hoc Kolera yang menyerang hewan – hewan tersebut, sehingga masyarakat meminta dinas untuk turun dan memberikan vaksinasi terhadap ternak tersebut.

Kepala Distrik Wesaput Laurens Lagoan menyatakan dari 7 kampung di distrik tersebut ada dua kampung yang ternak Wamnya mati mendadak namun sebelumnya ternak tersebut seakan kehilangan kesadaran, sudah 8 ekor yang mati di kampung Agamua dan parema  termasuk juga wam yang dimiliki kepala Distrik  ada 3 ekor juga mati

“Wabah ini sudah berlangsung sejak November namun baru dilaporkan saat ini dan dari laporan baru dua kampung saya belum bisa pastikan kampung yang lainnya juga,”ungkapnya Senin (4/12)kemarin

Baca Juga :  Miliki 784 Sekolah dengan 5.984 Guru, Berkontribusi Cetak SDM dan Pemimpin

Menurutnya, dalam penanganan wabah Hoc kolera atau yang dikenal masyarakat dalam bahasa daerah Kondoyu, maka dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayawijaya harus turun untuk memberikan suntikan veksinasi kepada ternak Wam yang belum terjangkit wabah lebih banyak lagi.

“Penyakit ini tidak banyak menunjukan gejala terkadang ternak tesebut tetap makan, tapi ada juga yang sudah tak mau makan, namun sehari setelahnya langsung mati, jadi dalam jangkawaktu yang cepat,”jelasnya

Ia juga memastikan jika Usia Wam yang rentan mati karena penyakit ini 1-5 tahun,oleh karena itu ia mengharapkan dinas terkait harus turun ke distrik agar bisa diantarkan ke lokasi-lokasi untuk melakukan pencegahan agar ternak lain lagi tidak terjangkit penyakit itu.

Baca Juga :  Pantau Situasi Keamanan dalam Kota, Kodim 1702/Jayawijaya Partoli Show Of Force

“kami berharap dinas terkait memberikan satu petunjuk terkait aturan kesehatan dan juga bisa diberikan vaksinasi bagi babi yang masih sehat,”ujar Laurenz.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya