Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Seorang Siswi Meninggal di Asrama Hana

Bupati Jhon Richard Banua, SE, MSi (FOTO: Denny/ Cepos )

Tak Ingin Jadi Bahan Provokasi, Bupati Minta Pastikan Penyebabnya

WAMENA-Seorang siswi penghuni Asrama Hana, Senin (4/5) malam dikabarkan meninggal. Sempat beredar kabar bahwa penyebab meninggalnya karena keracunan makanan. Tak ingin kabar berbau provokasi ini menyebar di luar masyarakat, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengirim dokter untuk memastikan penyebabnya dan mencari informasi dari tokoh masyarakat. 

  Dimana informasi yang berkembang di masyarakat jika siswi tersebut keracunan usai memakan gorengan. Namun informasi dari dokter  yang datang ke Asrama Putri Hana melihat dan mendapat informasi yang berbeda.

   “Jadi kronologis dari bapak Pendeta, ada makanan lain yang mereka makan pada saat itu, tetapi makanan yang dimakan ini sudah dari kemarin yang kembali dimakan lagi, namun kita belum tahu persis dan masih tunggu hasil pemeriksaan tim mendis,”tegasnya Selasa (5/5) kemarin.

Baca Juga :  Pemkab Jayawijaya Bakal Rumahkan Pegawai Kontrak

   Tim medis yang diperintahkan, kata Bupati Banua, langsung datang ke tempat tersebut dan melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan. Namun hingga kemarin belum ada hasil dari medis yang menunjukkan jika korban keracunan. Hal  ini perlu diluruskan agar tidak menjadi isu yang lain di luar yang sengaja dihembuskan untuk provokasi.

  “Kami belum tahu apakah dari pihak keluarga meminta melakukan outopsi atau tidak, namun memang ada yang meninggal dunia, sebab pada saat kejadian memang baru dalam tahapan pengobatan,”bebernya

   Bupati menyatakan, tak ingin ada informasi yang berkembang dalam masyarakat jika korban keracunan. Sebab,  belum ada hasil dari pemeriksaan medis, dalam masalah ini hanya tim medis yang bisa membuktikan korban keracunan atau tidak.

Baca Juga :  Batas Waktu Tanggap Darurat Belum Jelas

  “Jangan lagi membuat isu -isu yang meresahkan masyarakat di Jayawijaya, saat kejadian kita sudah berusaha untuk mengirim dokter dan melakukan pemeriksaan serta pengobatan, sekarang kita tunggu hasilnya,”beber Jhon Banua.

   Secara terpisah Kapolres Jayawijaya Melalui Kasat Reskrim saat AKP Suheriadi saat dikonfirmasi mengakui belum mendapat laporan dari keluarga korban. Bahkan sejak pagi belum ada laporan yang masuk dalam SPKT Polres Jayawijaya untuk ditindak lanjuti. “Soal itu kami belum dapat laporan, namun kami akan mencoba melakukan penelusuran lagi untuk dugaan-dugaan yang berkembang dalam masyarakat.”tutupnya. (jo/tri)

Bupati Jhon Richard Banua, SE, MSi (FOTO: Denny/ Cepos )

Tak Ingin Jadi Bahan Provokasi, Bupati Minta Pastikan Penyebabnya

WAMENA-Seorang siswi penghuni Asrama Hana, Senin (4/5) malam dikabarkan meninggal. Sempat beredar kabar bahwa penyebab meninggalnya karena keracunan makanan. Tak ingin kabar berbau provokasi ini menyebar di luar masyarakat, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengirim dokter untuk memastikan penyebabnya dan mencari informasi dari tokoh masyarakat. 

  Dimana informasi yang berkembang di masyarakat jika siswi tersebut keracunan usai memakan gorengan. Namun informasi dari dokter  yang datang ke Asrama Putri Hana melihat dan mendapat informasi yang berbeda.

   “Jadi kronologis dari bapak Pendeta, ada makanan lain yang mereka makan pada saat itu, tetapi makanan yang dimakan ini sudah dari kemarin yang kembali dimakan lagi, namun kita belum tahu persis dan masih tunggu hasil pemeriksaan tim mendis,”tegasnya Selasa (5/5) kemarin.

Baca Juga :  Bangun Asrama Mahasiswa, Pemkab Tolikara Beli Tanah di Manado

   Tim medis yang diperintahkan, kata Bupati Banua, langsung datang ke tempat tersebut dan melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan. Namun hingga kemarin belum ada hasil dari medis yang menunjukkan jika korban keracunan. Hal  ini perlu diluruskan agar tidak menjadi isu yang lain di luar yang sengaja dihembuskan untuk provokasi.

  “Kami belum tahu apakah dari pihak keluarga meminta melakukan outopsi atau tidak, namun memang ada yang meninggal dunia, sebab pada saat kejadian memang baru dalam tahapan pengobatan,”bebernya

   Bupati menyatakan, tak ingin ada informasi yang berkembang dalam masyarakat jika korban keracunan. Sebab,  belum ada hasil dari pemeriksaan medis, dalam masalah ini hanya tim medis yang bisa membuktikan korban keracunan atau tidak.

Baca Juga :  Batas Waktu Tanggap Darurat Belum Jelas

  “Jangan lagi membuat isu -isu yang meresahkan masyarakat di Jayawijaya, saat kejadian kita sudah berusaha untuk mengirim dokter dan melakukan pemeriksaan serta pengobatan, sekarang kita tunggu hasilnya,”beber Jhon Banua.

   Secara terpisah Kapolres Jayawijaya Melalui Kasat Reskrim saat AKP Suheriadi saat dikonfirmasi mengakui belum mendapat laporan dari keluarga korban. Bahkan sejak pagi belum ada laporan yang masuk dalam SPKT Polres Jayawijaya untuk ditindak lanjuti. “Soal itu kami belum dapat laporan, namun kami akan mencoba melakukan penelusuran lagi untuk dugaan-dugaan yang berkembang dalam masyarakat.”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya