Thursday, April 25, 2024
24.7 C
Jayapura

Berantas Miras, Tokoh Agama Diminta Berperan Aktif

Temuan Miras Sat Narkoba Polres Jayawijaya berjumlah 7 drum yang disembuyikan di Plafon Rumah warga di Jalan Yosudarso Wamena, beberapa waktu lalu. ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA – Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengimbau kepada seluruh tokoh agama baik di kampung –kampung dan ada di kota agar turut serta mendukung pemberantasan miras di wilayahnya atau melakukan pelayanan agar warga yang dikampung –kampung , Distrik dan di Kota ini tidak terus –terusan mengkonsumsi miras.

   Menurutnya pemerintah ingin agar para tokoh agama di wilayah Jayawijaya punya peranan dalam mememerangi peredaran miras di Jayawijaya dan bisa membantu pemerintah untuk bagaimana melaporkan tempat –tempat pembuatan miras yang ada di wilayah Jayawijaya, baik di Kampung, Distrik dan Kota.

  “Kami dari pemerintah daerah berharap para tokoh agama baik itu Kristen, Khatolik, Muslim, Hindu, yang ada di Jayawijaya ini punya peran aktif dalam memerangi peredaran miras di Wamena, harus memberikan pencerahan kepada warga agar tidak mengkonsumsi miras,”ungkapnya, Sabtu (4/1) kemarin.

Baca Juga :  Pembangunan Icon Kota Wamena Diminta Segera Dituntaskan

   Ia menyatakan, para tokoh agama ini bisa membantu aparat dan pemerintah mengimbau masalah miras ini kepada masyarakat di mimbar tempat ibadah masing–masing, entah itu di gereja, masjid, maupun pura , ini harus terus dihembuskan kepada masyarakat agar masyarakat bisa menghindari miras dan pemerintah juga berharap dalam situasi apapun harus dilaporkan.

  “Kalau ada yang melapor kepada kami, kami bisa meminta petugas untuk mengambil tindakan untuk melakukan penangkapan dan menutup tempat pembuatan miras tersebut, atau paling tidak dimusnahkan miras yang dibuat dalam rumah ini,”tuturnya.

  Bupati juga menilai jika, saat ini peredaran miras sangat banyak, dan angka orang mabuk ini masih tinggi, dimana –mana ada orang mabuk. Untuk itu, ia meminta kepada Polres Jayawijaya untuk menindak lanjuti masalah ini, khususnya untuk peredaran miras yang masih sering membuat dan mengedarkan secara sebunyi –sembuyi.

Baca Juga :  Evaluasi Kinerja, Kepala Kampung Wajib Tanda Tangan Pakta Integritas

  “Masih banyak orang mabuk, saya lihat dimana –mana masih ada orang mabuk baik itu di kampung, distrik dan Kota, tentunya peran tokoh agama ini sangat menentukan atau bisa membantu aparat kepolisian mencari pelaku pembuat miras yang selama ini terus gencar dilakukan,”tegasnya

   Masalah miras ini, Kata Bupati, akan berimbas kepada masalah keamanan dalam Kota Wamena. Tokoh agama bisa mengimbau kepada masyarakat jika Miras ini sebagai pemicu permasalahan di tengah masyarakat, seperti tindakan kriminalisme, Jambret, pencurian dan kekerasan lainnya sehingga ini perlu dicegah.

  “Miras ini memicu kriminal kalau dalam keadaan mabuk tidak menyadari apa yang dilakukan kepada orang lain, tentu ini mengganggu stabilitas keamanan di Jayawijaya,”kata Jhon Banua.(jo/tri)

Temuan Miras Sat Narkoba Polres Jayawijaya berjumlah 7 drum yang disembuyikan di Plafon Rumah warga di Jalan Yosudarso Wamena, beberapa waktu lalu. ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA – Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengimbau kepada seluruh tokoh agama baik di kampung –kampung dan ada di kota agar turut serta mendukung pemberantasan miras di wilayahnya atau melakukan pelayanan agar warga yang dikampung –kampung , Distrik dan di Kota ini tidak terus –terusan mengkonsumsi miras.

   Menurutnya pemerintah ingin agar para tokoh agama di wilayah Jayawijaya punya peranan dalam mememerangi peredaran miras di Jayawijaya dan bisa membantu pemerintah untuk bagaimana melaporkan tempat –tempat pembuatan miras yang ada di wilayah Jayawijaya, baik di Kampung, Distrik dan Kota.

  “Kami dari pemerintah daerah berharap para tokoh agama baik itu Kristen, Khatolik, Muslim, Hindu, yang ada di Jayawijaya ini punya peran aktif dalam memerangi peredaran miras di Wamena, harus memberikan pencerahan kepada warga agar tidak mengkonsumsi miras,”ungkapnya, Sabtu (4/1) kemarin.

Baca Juga :  Tiga Kurir Miras Didenda Rp 50 Juta

   Ia menyatakan, para tokoh agama ini bisa membantu aparat dan pemerintah mengimbau masalah miras ini kepada masyarakat di mimbar tempat ibadah masing–masing, entah itu di gereja, masjid, maupun pura , ini harus terus dihembuskan kepada masyarakat agar masyarakat bisa menghindari miras dan pemerintah juga berharap dalam situasi apapun harus dilaporkan.

  “Kalau ada yang melapor kepada kami, kami bisa meminta petugas untuk mengambil tindakan untuk melakukan penangkapan dan menutup tempat pembuatan miras tersebut, atau paling tidak dimusnahkan miras yang dibuat dalam rumah ini,”tuturnya.

  Bupati juga menilai jika, saat ini peredaran miras sangat banyak, dan angka orang mabuk ini masih tinggi, dimana –mana ada orang mabuk. Untuk itu, ia meminta kepada Polres Jayawijaya untuk menindak lanjuti masalah ini, khususnya untuk peredaran miras yang masih sering membuat dan mengedarkan secara sebunyi –sembuyi.

Baca Juga :  Sudah 9 Parpol Daftarkan Calegnya di KPU Jayawijaya

  “Masih banyak orang mabuk, saya lihat dimana –mana masih ada orang mabuk baik itu di kampung, distrik dan Kota, tentunya peran tokoh agama ini sangat menentukan atau bisa membantu aparat kepolisian mencari pelaku pembuat miras yang selama ini terus gencar dilakukan,”tegasnya

   Masalah miras ini, Kata Bupati, akan berimbas kepada masalah keamanan dalam Kota Wamena. Tokoh agama bisa mengimbau kepada masyarakat jika Miras ini sebagai pemicu permasalahan di tengah masyarakat, seperti tindakan kriminalisme, Jambret, pencurian dan kekerasan lainnya sehingga ini perlu dicegah.

  “Miras ini memicu kriminal kalau dalam keadaan mabuk tidak menyadari apa yang dilakukan kepada orang lain, tentu ini mengganggu stabilitas keamanan di Jayawijaya,”kata Jhon Banua.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya