![](http://cenderawasihpos.co.id/wp-content/uploads/2019/05/Satpol-PP-Tolikara.jpg)
KARUBAGA-Untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kota Karubaga dan sekitarnya menjelang pleno rekapitulasi suara di KPU Tolikara, aparat gabungan TNI-Polri menyisir rumah-rumah warga di Karubaga, Selasa (30/4).
Penyisiran rumah-rumah warga yang dipimpin oleh Kapolres Tolikara AKBP Leonard Akobiarek melalui Kapolsek Kota Karubaga Ipda Ishak D. Okoka,SE ini, berhasil menyita puluhan alat/senjata tajam, seperti panah, tombak, parang, pisau dan alat tajam lainnya.
“Kami periksa semua rumah-rumah warga di kota Karubaga dan sekitarnya, untuk sita alat tajam seperti parang, panah dan sejenisnya. Dimanapun ditemukan menyimpan alat tajam, kami sita karena orang sering salah memanfaatkan,”ujar Kapolsek Karubaga Ipda Ishak D. Okoka.
Dalam penyisiran yang juga didampingi Pdt. Menase Wanimbo,STh, aparat dengan mengunakan mobil patroli Polsek Karubaga mengimbau kepada seluruh masayarakat kota Karubaga dan sekitarnya untuk tidak membawa peralatan perang, baik secara kelompok maupun dalam jumlah massa masuk ke dalam Kota Karubaga menjelang pelaksanaan rekapitulasi suara dan pleno KPUD tingkat Kabupaten Tolikara.
“Berdasarkan undang – undang, semua orang tidak diizinkan membawa alat tajam di jalan – jalan, apabila kedapatan ada orang bawah alat tajam harus ditangkap dan diproses sesuai hukum karena menganggu keamanan dan keselamatan orang banyak.”ujarnya.
Untuk itu, Kapolsek Ipda Isak Okoka kembali menegaskan bahwa Polres Tolikara akan melakukan tindakan tegas terukur berdasarkan undang -undang dengan membubarkan massa yang coba-coba membawa senjata perang tradisional berupa panah, parang,pisau dan kapak masuk ke Kota Karubaga, baik datang perorangan maupun datang berkelompok.
Sementara itu, tokoh agama dari Gereja GIDI Pendeta Menase Wanimbo juga mengimbau kepada Umat Nasrani dari GIDI di Tolikara untuk taat dan patuh kepada Firman Allah dengan tidak saling membunuh, saling berkelahi dan membuat dosa. Sebab Kota Karubaga dikenal Kota Injil karena cikal bakal lahir dan berkembangnya Gereja GIDI bermula dari Kota kecil ini. “Karena itu Umat Nasrani untuk tidak bawa peralatan perang tradisional berupa busur, anak panah, parang, pisau, kampak dan peralatan perang lainnya, masuk ke dalam kota Karubaga.”tandasnya. (Diskominfo Tolikara/tri)