Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

RSUD Merauke Buka Full Layanan Penyakit Dalam 

MERAUKE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke saat ini telah membuka full pelayanan penyakit dalam. Artinya selama 6 hari, RSUD Merauke membuka pelayanan pemeriksaan bagi pasien penyakit dalam tersebut.

Berbeda  saat pandemi Covid-19 yang berlangsung selama kurang 2 tahun, pihak RSUD Merauke hanya membuka pelayanan penyakit dalam 2-3 hari dalam seminggu dan itupun paseinnya dibatasi.

‘’Sekarang untuk  pelayanan penyakit dalam sudah kita buka full dalam satu minggu,’’ kata Direktur RSUD Merauke dr. Ignatius Y. Mario, saat dihubungi media ini, baru-baru ini lewat telponnya.

Mario mengungkapkan, pasien paling banyak adalah pasien penyakit dalam. Untuk mengurangi penumpukan pasien penyakit dalam di RSUD Merauke tersebut, kata dia , telah dibuat kesepakatan antara pihak rumah sakit, BPJS kesehatan dengan fasilitas kesehatan (faskes) pertama.

Baca Juga :  Pemkab Merauke Akhirnya Buka Pendaftaran CPNS

Dimana setiap pasien penyakit dalam yang telah ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit dikembalikan ke faskes pertama dalam hal ini puskesmas, dokter pribadi atau klinik untuk pemberian obat selama 3 bulan. 

‘’Setelah 3 bulan pemberian obat itu barulah dirujuk kembali untuk dilakukan pemeriksaan ulang oleh dokter spesialis penyakit dalam,’’ katanya. Namun yang terjadi, terkadang baru 2 minggu ditangani  difaskes pertama, sudah dirujuk lagi ke RSUD Merauke, sehingga yang terjadi penumpukan pasien setiap harinya.

‘’Sebenarnya sudah kita  bicarakan dengan BPJS bahwa setelah ditangani RSUD Merauk akan menjadi tanggung jawab puskesmas, dokter pribadi atau klinik untuk melanjutkan pengobatan selama 3 bulan. 

Baca Juga :  251 Kendaraan Dinas Pemkab Merauke Segera Ditarik

Tapi terkadang baru 2 minggu sudah dikembalikan ke rumah sakit lagi, sehingga terjaid penumpukan di rumah sakit. Sebenarnya kalau mau taat aturan, tidak akan terjadi penumpukan atau antrian panjang di rumah sakit,’’ katanya.

Namun begitu, dr Ignatius Mario masih bersyukur, karena seluruh pasien tersebut bisa ditangani. ‘’Kemarin saya baru pulang dari Jakarta dan melihat  di RSCM itu terjadi antrean sampai di lapangan. Jadi kita tetap berusaha  melayani masyarakat kendati terjadi antrean panjang,’’pungkasnya. (ulo/tho)

MERAUKE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke saat ini telah membuka full pelayanan penyakit dalam. Artinya selama 6 hari, RSUD Merauke membuka pelayanan pemeriksaan bagi pasien penyakit dalam tersebut.

Berbeda  saat pandemi Covid-19 yang berlangsung selama kurang 2 tahun, pihak RSUD Merauke hanya membuka pelayanan penyakit dalam 2-3 hari dalam seminggu dan itupun paseinnya dibatasi.

‘’Sekarang untuk  pelayanan penyakit dalam sudah kita buka full dalam satu minggu,’’ kata Direktur RSUD Merauke dr. Ignatius Y. Mario, saat dihubungi media ini, baru-baru ini lewat telponnya.

Mario mengungkapkan, pasien paling banyak adalah pasien penyakit dalam. Untuk mengurangi penumpukan pasien penyakit dalam di RSUD Merauke tersebut, kata dia , telah dibuat kesepakatan antara pihak rumah sakit, BPJS kesehatan dengan fasilitas kesehatan (faskes) pertama.

Baca Juga :  Gudang Obat RSUD Boven Digoel Terbakar 

Dimana setiap pasien penyakit dalam yang telah ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit dikembalikan ke faskes pertama dalam hal ini puskesmas, dokter pribadi atau klinik untuk pemberian obat selama 3 bulan. 

‘’Setelah 3 bulan pemberian obat itu barulah dirujuk kembali untuk dilakukan pemeriksaan ulang oleh dokter spesialis penyakit dalam,’’ katanya. Namun yang terjadi, terkadang baru 2 minggu ditangani  difaskes pertama, sudah dirujuk lagi ke RSUD Merauke, sehingga yang terjadi penumpukan pasien setiap harinya.

‘’Sebenarnya sudah kita  bicarakan dengan BPJS bahwa setelah ditangani RSUD Merauk akan menjadi tanggung jawab puskesmas, dokter pribadi atau klinik untuk melanjutkan pengobatan selama 3 bulan. 

Baca Juga :  Lagi, 5 Unit Motor Dugaan Pencurian Diamankan 

Tapi terkadang baru 2 minggu sudah dikembalikan ke rumah sakit lagi, sehingga terjaid penumpukan di rumah sakit. Sebenarnya kalau mau taat aturan, tidak akan terjadi penumpukan atau antrian panjang di rumah sakit,’’ katanya.

Namun begitu, dr Ignatius Mario masih bersyukur, karena seluruh pasien tersebut bisa ditangani. ‘’Kemarin saya baru pulang dari Jakarta dan melihat  di RSCM itu terjadi antrean sampai di lapangan. Jadi kita tetap berusaha  melayani masyarakat kendati terjadi antrean panjang,’’pungkasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya