Saturday, January 11, 2025
31.7 C
Jayapura

Disperindagkop Dorong Pengembangan Minyak Serei Merah

MERAUKE- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Merauke mendorong pengembangan minyak serei merah di Kabupaten Merauke. Kepala Dinas Perindakop Erick Rumlus, SE, mengungkapkan bahwa pengembangan minyak serei ini karena memiliki yang cukup bagus.

‘’Untuk minyak serei ini  pasaranya sangat bangus. Penanaman dan pemeliharannya tidak ribet juga. Yang penting tanam, kemudian dijaga jangan sampai tertuttup dengan rumput. Itu saja,’’ katanya. 

Dorongan itu, jelas dia dengan memberikan bantuan peralatan untuk  pengolahan serei tersebut menjadi minyak. Erick Rumlus menjelaskan, daerah yang akan menjadi pengembangan serei merah ini adalah  daerah Yanggundur dan Semangga.

Namun kelompok yang akan dibuat berdasarkan marga. Karena pengalaman selama ini ketika bantuan diberikan dalam bentuk kelompok masyarakat, bukan marga bisanya  program tidak jalan dengan baik bahkan terjadi kecemburan dalam kelompok itu.

Baca Juga :  Pemuda yang Jatuh di Jembatan Tujuh Wali-wali Ditemukan  Meninggal

‘’Tapi kalau dengan marga  maka akan mudah diatur oleh mereka sendiri karena satu marga. Apalagi kalau ini  soal menanam, nanti serei yang akan ditanam secara kelompok itu di dalam lahan milik marga,’’ jelasnya.    

   Sementara untuk minyak kayu putih,  Erick Rumlus mengaku, cukup bagus juga. Namun terkendala pada budidaya. Sebab, selama ini  yang dilakukan oleh masyarakat pemilik hak ulayat di dalam Taman Nasional Wasur tersebut, ketika mau mengambil daunnya mereka menebang pohonnya atau mematikan pohon minyak kayu putih  tersebut.

Sementara untuk  menanam 1 pohon minyak kayu putih menjadi besar membutuhkan waktu beberapa tahun. (ulo/tho)

Baca Juga :  Baru Bebas dari Penjara, Richard Diproses Hukum Lagi

MERAUKE- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Merauke mendorong pengembangan minyak serei merah di Kabupaten Merauke. Kepala Dinas Perindakop Erick Rumlus, SE, mengungkapkan bahwa pengembangan minyak serei ini karena memiliki yang cukup bagus.

‘’Untuk minyak serei ini  pasaranya sangat bangus. Penanaman dan pemeliharannya tidak ribet juga. Yang penting tanam, kemudian dijaga jangan sampai tertuttup dengan rumput. Itu saja,’’ katanya. 

Dorongan itu, jelas dia dengan memberikan bantuan peralatan untuk  pengolahan serei tersebut menjadi minyak. Erick Rumlus menjelaskan, daerah yang akan menjadi pengembangan serei merah ini adalah  daerah Yanggundur dan Semangga.

Namun kelompok yang akan dibuat berdasarkan marga. Karena pengalaman selama ini ketika bantuan diberikan dalam bentuk kelompok masyarakat, bukan marga bisanya  program tidak jalan dengan baik bahkan terjadi kecemburan dalam kelompok itu.

Baca Juga :  Tuntut Ganti Rugi, SMAN 3 Merauke Sempat Dipalang   

‘’Tapi kalau dengan marga  maka akan mudah diatur oleh mereka sendiri karena satu marga. Apalagi kalau ini  soal menanam, nanti serei yang akan ditanam secara kelompok itu di dalam lahan milik marga,’’ jelasnya.    

   Sementara untuk minyak kayu putih,  Erick Rumlus mengaku, cukup bagus juga. Namun terkendala pada budidaya. Sebab, selama ini  yang dilakukan oleh masyarakat pemilik hak ulayat di dalam Taman Nasional Wasur tersebut, ketika mau mengambil daunnya mereka menebang pohonnya atau mematikan pohon minyak kayu putih  tersebut.

Sementara untuk  menanam 1 pohon minyak kayu putih menjadi besar membutuhkan waktu beberapa tahun. (ulo/tho)

Baca Juga :  Di Asmat, 10.000 Bibit Mangrove Ditanam 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya