Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Satrada 244 Jadi Mata dan Telinga untuk Menjaga Kedaulatan Negara di Udara

MERAUKE – Satuan  Radar 244 yang akrab disingkat Satrad 244 berada di Kampung Taram, Leprosari, Merauke bertugas mengawasi dan menjaga wilayah udara Nekara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di wilayah Papua bagian Selatan. Merauke sebagai ibukota Provinsi Papua Selatan yang berbatasan langsung dengan 2 negara sekaligus yakni PNG di bagian Darat dan Austalia di bagian Laut, memiliki posisi yang strategis sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan.

Terkait hal itu, pada 16 Maret 2011, Satuan Radar 244 berdiri dan diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara saat itu, Marsekal TNI Imam Sufaat, S.Ip. Satrad 244 berada di bawah nauangn Komando Sektor III Biak yang sejak berdirinya selalu berada di garis terdepan dalam penungasan operasi pertahanan udara.   

Eksistensi Satrad 244 tidak lepas dari campur tangan dari para pemimpin sejak  awal berdiri. Saat ini, Satrad 244 Merauke dipimpin Letkol Lek Senop Amos Sulle, ST, M.Sc,  alumni Akademi Meliter Angtkatan Udara tahun 2003.  Pria asli Toraja lahir dan besar di Merauke  15 November 1982  ditemui wartawan di kantornya, Selasa (20/9) mengungkapkan, Satrad 244 saat ini mengawaki Alutsista Radar Master-T yang merupakan salah satu radar tercanggih buatan Perancis yang dimiliki TNI AU.

Baca Juga :  56 CJH Dilepas Menuju Embarkasi Haji Sudiang Makassar 

‘’Radar ini berkemampuan sebagai Radar Ground Control Intercept (GCI) yang memiliki fungsi utama mendeteksi pesawat terbang berawak maupun tidak berawak dan memandu pesawat interceptor, baik tempur maupun penyegap low speed untuk mengidentifikasi target udara atau pesawat musuh yang melanggar ketentuan di wilayah udara Nasional,’’ kata lulusan S2 University of Manchester Inggris ini.   

   Dansatrad 244 lulusan S1 Teknik Elektronika ITB Bandung ini mengatakan, beropoerasi selama 24 jam setiap harinya, Satuan Radar 244 merupakan salah satu Satuan TNI yang senantiasa menjadi mata dan telinga dalam menjaga kedaulatan negara di udara.

‘’Gangguan terhadap kedaulatan oleh negara lain dapat terjadi berupa pelanggaran batas-batas wilayah negara, baik lewat darat, laut khususnya melalui udara. Hal ini yang menjadi dasar tugas Satrad 244 untuk menjaga kedaulatan tersebut. Selain itu, Satrad 244 juga bertugas sebagai pengamanan di udara dalam penerbangan pesawat WIP/VIP kenegaraan,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Pemkab Konsisten Membangun Merauke di Semua Sektor

Dalam hal pengamanan, tambah  Dansatrad Letkol Lek Senop Amos Sulle, ST, M.Sc, Satrad 244 dibantu oleh personel Pasgat yang bertugas melaksanakan pengamanan terhadap Alutsista Radar beserta seluruh fasilitas dan segala macamancaman atau gangguan yang berasal dari luar.

  ‘’Dengan motto, No Enemy Can Escape, bagi prajurit Satrad 244 tugas adalah segala-galanya, karena tugas adalah kehormatan dan kebanggaan. Setiap saat tanah air memanggil maka setiap prajurit Satrad 244 siaga senantiasa memenuhi panggilan tersebut dalam kondisi apapun,’’ pungkasnya. (ulo/tho)    

MERAUKE – Satuan  Radar 244 yang akrab disingkat Satrad 244 berada di Kampung Taram, Leprosari, Merauke bertugas mengawasi dan menjaga wilayah udara Nekara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di wilayah Papua bagian Selatan. Merauke sebagai ibukota Provinsi Papua Selatan yang berbatasan langsung dengan 2 negara sekaligus yakni PNG di bagian Darat dan Austalia di bagian Laut, memiliki posisi yang strategis sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan.

Terkait hal itu, pada 16 Maret 2011, Satuan Radar 244 berdiri dan diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara saat itu, Marsekal TNI Imam Sufaat, S.Ip. Satrad 244 berada di bawah nauangn Komando Sektor III Biak yang sejak berdirinya selalu berada di garis terdepan dalam penungasan operasi pertahanan udara.   

Eksistensi Satrad 244 tidak lepas dari campur tangan dari para pemimpin sejak  awal berdiri. Saat ini, Satrad 244 Merauke dipimpin Letkol Lek Senop Amos Sulle, ST, M.Sc,  alumni Akademi Meliter Angtkatan Udara tahun 2003.  Pria asli Toraja lahir dan besar di Merauke  15 November 1982  ditemui wartawan di kantornya, Selasa (20/9) mengungkapkan, Satrad 244 saat ini mengawaki Alutsista Radar Master-T yang merupakan salah satu radar tercanggih buatan Perancis yang dimiliki TNI AU.

Baca Juga :  Lima OPD Jadi Sasaran Penilaian Ombudsman RI 

‘’Radar ini berkemampuan sebagai Radar Ground Control Intercept (GCI) yang memiliki fungsi utama mendeteksi pesawat terbang berawak maupun tidak berawak dan memandu pesawat interceptor, baik tempur maupun penyegap low speed untuk mengidentifikasi target udara atau pesawat musuh yang melanggar ketentuan di wilayah udara Nasional,’’ kata lulusan S2 University of Manchester Inggris ini.   

   Dansatrad 244 lulusan S1 Teknik Elektronika ITB Bandung ini mengatakan, beropoerasi selama 24 jam setiap harinya, Satuan Radar 244 merupakan salah satu Satuan TNI yang senantiasa menjadi mata dan telinga dalam menjaga kedaulatan negara di udara.

‘’Gangguan terhadap kedaulatan oleh negara lain dapat terjadi berupa pelanggaran batas-batas wilayah negara, baik lewat darat, laut khususnya melalui udara. Hal ini yang menjadi dasar tugas Satrad 244 untuk menjaga kedaulatan tersebut. Selain itu, Satrad 244 juga bertugas sebagai pengamanan di udara dalam penerbangan pesawat WIP/VIP kenegaraan,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Beatus Tambaip Pimpin Unmus Merauke

Dalam hal pengamanan, tambah  Dansatrad Letkol Lek Senop Amos Sulle, ST, M.Sc, Satrad 244 dibantu oleh personel Pasgat yang bertugas melaksanakan pengamanan terhadap Alutsista Radar beserta seluruh fasilitas dan segala macamancaman atau gangguan yang berasal dari luar.

  ‘’Dengan motto, No Enemy Can Escape, bagi prajurit Satrad 244 tugas adalah segala-galanya, karena tugas adalah kehormatan dan kebanggaan. Setiap saat tanah air memanggil maka setiap prajurit Satrad 244 siaga senantiasa memenuhi panggilan tersebut dalam kondisi apapun,’’ pungkasnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya