Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Kompetisi Belum Jelas, PSBS Masih Libur

JAYAPURA – Tim sepak bola PSBS Biak belum memiliki rencana untuk mengumpulkan kembali pemainnya setelah diliburkan. Tim berjuluk Napi Bongkar itu memilih untuk tetap meliburkan pemainnya di tengah ketidakpastian kompetisi lanjutan kompetisi Liga 2 pasca distop setelah tragedi Stadion Kanjuruhan.

Juru taktik PSBS Biak, Ega Raka Galih membeberkan bahwa pilihan meliburkan pemain sampai saat ini juga mendapatkan restu dari manajemen. Mengingat pihak federasi dan operator kompetisi belum memberikan tanda-tanda soal nasib lanjutan kompetisi.

“Soal latihan kembali belum ada info dari manajemen. Lagi pula kompetisi juga belum jelas kapan kembali digulir,” ungkap coach Ega kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Minggu (30/10).

Baca Juga :  Toli FC Mantapkan Persiapan Jelang Babak Nasional

Apalagi menurut coach Ega, kompetisi kemungkinan besar kembali dilanjutkan setelah KLB digelar. Pasalnya, Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta atau TGIPF meminta untuk menggelar KLB bila ingin kompetisi dilanjutkan.

Dan menurut coach Ega, bila KLB benar-benar menjadi satu-satunya pilihan. Maka dipastikan kompetisi Liga 2 akan molor cukup lama.

“Situasi sekarang makin tidak jelas untuk kelanjutan kompetisi. Dan kabar terkini jika kompetisi akan bergulir harus KLB dulu, dan proses itu memerlukan waktu. Sehingga merugikan para pelaku sepakbola dari sisi teknis dan non teknis,” ujarnya.

“Sebagai pelatih kita butuh kepastian terkait itu untuk menyusun periodisasi program latihan. Harapan kita semua agar kompetisi segera digulir,” sambungnya.

Baca Juga :  Gabung Grup Neraka, Sepakbola Putri Tetap Target Medali Emas

Pelatih kelahiran Karawang, Jawa Barat itu menyebutkan bahwa meski tim diliburkan tapi kondisi pemainnya tetap dalam kondisi yang fit. Pasalnya, selama libur, pemain tetap diberikan program latihan yang wajib dilakukan oleh setiap pemain selama libur.

“Pelatih memberikan program latihan individual ke pemain, dan mereka melaporkannya setiap hari melalui video,” pungkasnya. (eri/nat)

JAYAPURA – Tim sepak bola PSBS Biak belum memiliki rencana untuk mengumpulkan kembali pemainnya setelah diliburkan. Tim berjuluk Napi Bongkar itu memilih untuk tetap meliburkan pemainnya di tengah ketidakpastian kompetisi lanjutan kompetisi Liga 2 pasca distop setelah tragedi Stadion Kanjuruhan.

Juru taktik PSBS Biak, Ega Raka Galih membeberkan bahwa pilihan meliburkan pemain sampai saat ini juga mendapatkan restu dari manajemen. Mengingat pihak federasi dan operator kompetisi belum memberikan tanda-tanda soal nasib lanjutan kompetisi.

“Soal latihan kembali belum ada info dari manajemen. Lagi pula kompetisi juga belum jelas kapan kembali digulir,” ungkap coach Ega kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Minggu (30/10).

Baca Juga :  Gali Bakat dan Hobi Bidang Otomotif, Pj Bupati Mappi Bangun Sirkuit Grass Track

Apalagi menurut coach Ega, kompetisi kemungkinan besar kembali dilanjutkan setelah KLB digelar. Pasalnya, Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta atau TGIPF meminta untuk menggelar KLB bila ingin kompetisi dilanjutkan.

Dan menurut coach Ega, bila KLB benar-benar menjadi satu-satunya pilihan. Maka dipastikan kompetisi Liga 2 akan molor cukup lama.

“Situasi sekarang makin tidak jelas untuk kelanjutan kompetisi. Dan kabar terkini jika kompetisi akan bergulir harus KLB dulu, dan proses itu memerlukan waktu. Sehingga merugikan para pelaku sepakbola dari sisi teknis dan non teknis,” ujarnya.

“Sebagai pelatih kita butuh kepastian terkait itu untuk menyusun periodisasi program latihan. Harapan kita semua agar kompetisi segera digulir,” sambungnya.

Baca Juga :  Menanti Laga Uji Coba Persipura Versus Persewar

Pelatih kelahiran Karawang, Jawa Barat itu menyebutkan bahwa meski tim diliburkan tapi kondisi pemainnya tetap dalam kondisi yang fit. Pasalnya, selama libur, pemain tetap diberikan program latihan yang wajib dilakukan oleh setiap pemain selama libur.

“Pelatih memberikan program latihan individual ke pemain, dan mereka melaporkannya setiap hari melalui video,” pungkasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya