
Tiket Mahal, Kenaikan Penumpang Diprediksi Hanya Sekitar 2,1 Persen
MERAUKE- Dalam rangka melancarkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang mudik lebaran, Bandara Mopah Merauke membuka posko terpadu angkutan lebaran terhitung mulai Kamis (29/5).
Posko terpadu lebaran ini dibuka oleh Kepala Otoritas Bandara Mopah Merauke Usman Effendi. Pada saat membuka posko terpadu tersebut, Kepala Otoritas Bandara Wilayah X Papua berharap pelaksanaan mudik lebaran tahun ini dari dan ke Merauke berjalan dengan baik.
‘’Kita berharap semua berjalan dengan baik. Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik sampai dengan selamat di tujuan masing-masing untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga mereka,’’ harapnya. Di dalam posko ini, lanjut dia, seluruh stakeholder berperan. ‘’Ini menunjukan ada keterpaduan dan sinergitas dalam melaksanaan pelayanan penerbanguan yang memerlukan kita semua,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bandara Mopah Merauke Agus Irianto menjelaskan bahwa posko lebaran ini sudah merupakan tradisi setiap tahunnya dengan tujuan agar pengguna jasa transportasi di Bandara Mopah mendapat pelayanan yang baik. Sehingga mudik yang dilaksanakan oleh masyarakat berjalan dengan aman, lancar dan juga semuanya dilaksanakan dengan tertib.
‘’Kami juga terus meningkatkan pelayanan bandara, wujudnya nanti adalah penggunaan terminal baru,’’ terangnya.
Pada mudik lebaran kali ini, Agus Irianto memperkirakan kenaikan penumpang berkisar 2,1 persen dari hari biasanya. Menurut dia, banyak faktor yang membuat peningkatan penumpang pada mudik lebaran kali ini tidak terlalu signifikan. Diantaranya harga tiket yang mahal. ‘’Karena memang sekarang itu harga tiket itu berada di ambang atas terus. Tidak pernah di bawah batas bawah. Aturan baru sudah diberlakukan dan mereka masih berada di ambang atas. Kalau di luar ambang atas nanti kita teruskan ke pusat,’’ jelasnya.
Sementara berdasarkan pengecekan tiket di traveloka pada Hari Kamis (29/5) Merauke tujuan Jakarta, harga tiket sudah tembus Rp 10 juta perpenumpang. Agus Irianto menilai bahwa jika harga tiket sudah sampai Rp 10 juta, merupakan sesuatu yang sudah tidak wajar.
‘’Saya pikir kalau sudah menyentuh Rp 10 juta dari Merauke-Jakarta dan sebaliknya, sudah tidak wajar,’’ katanya. Karena itu, Agus Irianto meminta apabila ada masyarakat yang membeli tiket Rp 10 juta dari Merauke-Jakarta untuk melaporkan ke pusat disertai dengan bukti pembelian tiket tersebut. (ulo/tri)