Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Gandakan KTP, Calon Penumpang Dicekal Keberangkatannya

Kabag Ops Polres Jayawijaya, AKP. R.L Tahapari saat berbincang-bincang dengan Kapolsek KP3 Bandara, Ipda Enceng Kurniadi di Bandara Wamena, Rabu (29/5). ( FOTO : Denny/Cepos)

WAMENA-Polres Jayawijaya bergerak cepat dalam mengantisipasi permainan calo tiket di Bandara Wamena, dengan menggelar razia calo, Rabu (29/5).

Sayangnya dalam razia tersebut, aparat Kepolisian dan petugas bandara tidak menemukan calo tetapi mendapati calon penumpang yang menggandakan KTP untuk mendapatkan tiket pesawat. 

Akibatnya calon penumpang yang diduga menggandakan KTP tersebut dicekal atau tidak diizinkan berangkat baik ke Dekai, Kabupaten Yahukimo maupun ke Jayapura. 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan penggandaan KTP yang ditemukan oleh anggotanya saat melakukan razia di Bandara Wamena, Rabu (29/5) lalu. 

Kapolres Tonny Ananda menyebutkan, apa yang dilakukan calon penumpang tersebut bukan bagian dari percaloan tetapi kebutuhan yang mendesak membuat beberapa penumpang membeli tiket dengan cara menggandakan KTP.

“Saya sudah tindak lanjuti masalah ini dengan memerintahkan Kapolsek Kawasan Bandara untuk melakukan pengawasan langsug di lapangan dan hasilnya kami temukan penggandaan KTP oleh penumpang,” jelasnya, Rabu (29/5)

Baca Juga :  Wallacer dan Pilar Dilepas

Sementara Kapolsek KP3 Bandar Udara Ipda Enceng Kurniadi mengatakan, tiga identitas yang tidak sesuai yang didapat saat dilakukan razia calo tiket di Bandara Wamena. Calon penumpang ini rencananya terbang ke Jayapura dan Dekai. 

“Tadi yang ditahan tiga orang dan tidakdiizinkan berangkat karena nama di tiket dan KTP tidak sesuai. Diduga ada penggandaan dan memang semua data sama hanya foto KTP yang diubah,” jelasnya.

Dari razia bersama ini, diamankan juga sejumlah KTP hasil scan. Enceng mengatakan informasi yang diperoleh dari tiga orang tersebut, mereka membeli tiket di agen penjualan.

“Mereka beli di agen dengan menggunakan KTP yang discan, sehingga kita lagi memperdalam pembuatan KTP hasil scan tersebut. KTP yang discan banyak juga,” katanya.

Secara terpisah, Pelaksana tugas sementara Kepala Bandara Wamena, Fredy Hallatu mengimbau petugas bandara untuk lebih teliti memeriksa identitas warga yang hendak berangkat, guna mencegah terjadinya permainan calo tiket.

Baca Juga :  Air Nyaris Tidak Sampai Titik Api

“Intinya selaku petugas di sini, kami hanya punya SOP memeriksa identitas sesuai dengan tiket yang digunakan. Kalau itu salah, kami kembalikan,” katanya.

Fredy mengatakan dari hasil razia calo bersama yang dilakukan, hampir tidak ditemukan adanya permainan calo tiket dan pihak bandara mencurigai KTP hasil scan itu karena keinginan calon penumpang.

“Jadi ada inisiatif dari calon penumpang yang beralasan tidak punya KTP. Jadi dia ambil KTP saudara atau teman, lalu dia taruh fotonya dia lalu discan. Jadi kalau petugas tidak jeli, itu sama dan kelihatan aslinya sama,” tuturnya. 

Ia mengimbau masyarakat untuk membeli tiket menggunakan identitas asli atau bukan identitas hasil scan.

“Kita tidak tahan tiketnya, kita tahan KTPnya. Jadi yang bersangkutan silakan kembali ke Disdukcapil, mengganti nama dengan nama yang asli,” pungkasnya. (jo/nat)

Kabag Ops Polres Jayawijaya, AKP. R.L Tahapari saat berbincang-bincang dengan Kapolsek KP3 Bandara, Ipda Enceng Kurniadi di Bandara Wamena, Rabu (29/5). ( FOTO : Denny/Cepos)

WAMENA-Polres Jayawijaya bergerak cepat dalam mengantisipasi permainan calo tiket di Bandara Wamena, dengan menggelar razia calo, Rabu (29/5).

Sayangnya dalam razia tersebut, aparat Kepolisian dan petugas bandara tidak menemukan calo tetapi mendapati calon penumpang yang menggandakan KTP untuk mendapatkan tiket pesawat. 

Akibatnya calon penumpang yang diduga menggandakan KTP tersebut dicekal atau tidak diizinkan berangkat baik ke Dekai, Kabupaten Yahukimo maupun ke Jayapura. 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan penggandaan KTP yang ditemukan oleh anggotanya saat melakukan razia di Bandara Wamena, Rabu (29/5) lalu. 

Kapolres Tonny Ananda menyebutkan, apa yang dilakukan calon penumpang tersebut bukan bagian dari percaloan tetapi kebutuhan yang mendesak membuat beberapa penumpang membeli tiket dengan cara menggandakan KTP.

“Saya sudah tindak lanjuti masalah ini dengan memerintahkan Kapolsek Kawasan Bandara untuk melakukan pengawasan langsug di lapangan dan hasilnya kami temukan penggandaan KTP oleh penumpang,” jelasnya, Rabu (29/5)

Baca Juga :  Papua Street Carnival Akan Libatkan Pelaku Ekonomi Kreatif

Sementara Kapolsek KP3 Bandar Udara Ipda Enceng Kurniadi mengatakan, tiga identitas yang tidak sesuai yang didapat saat dilakukan razia calo tiket di Bandara Wamena. Calon penumpang ini rencananya terbang ke Jayapura dan Dekai. 

“Tadi yang ditahan tiga orang dan tidakdiizinkan berangkat karena nama di tiket dan KTP tidak sesuai. Diduga ada penggandaan dan memang semua data sama hanya foto KTP yang diubah,” jelasnya.

Dari razia bersama ini, diamankan juga sejumlah KTP hasil scan. Enceng mengatakan informasi yang diperoleh dari tiga orang tersebut, mereka membeli tiket di agen penjualan.

“Mereka beli di agen dengan menggunakan KTP yang discan, sehingga kita lagi memperdalam pembuatan KTP hasil scan tersebut. KTP yang discan banyak juga,” katanya.

Secara terpisah, Pelaksana tugas sementara Kepala Bandara Wamena, Fredy Hallatu mengimbau petugas bandara untuk lebih teliti memeriksa identitas warga yang hendak berangkat, guna mencegah terjadinya permainan calo tiket.

Baca Juga :  Dinilai Penuhi Unsur Pelanggaran HAM

“Intinya selaku petugas di sini, kami hanya punya SOP memeriksa identitas sesuai dengan tiket yang digunakan. Kalau itu salah, kami kembalikan,” katanya.

Fredy mengatakan dari hasil razia calo bersama yang dilakukan, hampir tidak ditemukan adanya permainan calo tiket dan pihak bandara mencurigai KTP hasil scan itu karena keinginan calon penumpang.

“Jadi ada inisiatif dari calon penumpang yang beralasan tidak punya KTP. Jadi dia ambil KTP saudara atau teman, lalu dia taruh fotonya dia lalu discan. Jadi kalau petugas tidak jeli, itu sama dan kelihatan aslinya sama,” tuturnya. 

Ia mengimbau masyarakat untuk membeli tiket menggunakan identitas asli atau bukan identitas hasil scan.

“Kita tidak tahan tiketnya, kita tahan KTPnya. Jadi yang bersangkutan silakan kembali ke Disdukcapil, mengganti nama dengan nama yang asli,” pungkasnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya