MERAUKE– Selain membuka perkebunan tebu dan pabrik pengolahan di Merauke Provinsi Papua Selatan dengan lahan seluas 506.000 hektar dengan rencana investasi Rp 150 miliar, investasi dibidang penanaman jagung juga akan dilakukan di Kabupaten Boven Digoel – Provinsi Papua Selatan.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Satu Pintu Terpadu Provinsi Papua Selatan Petrus Assem, ketika ditemui media ini mengungkapkan bahwa, investasi jagung tersebut akan dibuka di Kabupaten Boven Digoel dengan target luasan 200.000 hektar dengan rencana investasi Rp 10 triliun. Perusahaan yang akan melakukan investasi jagung ini, lanjut dia, adalah perusahaan asal Australia.
‘’Rencana investasi ini akan dilakukan di Boven Digoel dan sebagian ada di Kabupaten Mappi dengan luasan 200.000 hektar dan rencana investasi sebesar Rp 10 triliun,’’ katanya.
Petrus Assem menjelaskan bahwa investasi penanaman jagung tersebut sudah mulai dilakukan. Sebab, lahan yang digunakan berstatus Areal Penggunaan Lain (APL).
‘’Status lahannya APL, sehingga bisa langsung karena jalan dari sisi status tanah APL. Bukan kawasan hutan yang bisa dikonversi apalagi masuk hutan lindung,’’ terangnya.
Dengan dibukanya investasi perkebunan tebu maupun jagung di Papua Selatan tersebut, maka akan terbuka lebar lapangan kerja. Karena sudah dipastikan akan banyak menyerap tenaga kerja terutama untuk tebu. Karena pasti akan ada khusus penanam tebu.
‘’Kalau jagung nanti tentunya padat tehnologi, tapi tetap membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak,’’ pungkas Petrus Assem. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos