Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pemkab Diminta Serius Tangani HIV-AIDS

MERAUKE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke diminta kembali memberikan perhatian serius dalam menangani HIV-AIDS di Kabupaten Merauke.

‘’Kami minta, Pemkab Merauke kembali serius memberikan perhatian dalam penanganan HIV-AIDS ini. Mengapa karena kasus HIV ini masih ada di tengah masyarakat. Setiap tahunnya masih  ditemukan  kasus di atas 100 orang,’’  kata Sekretariat Komisi Penanggulangan HIV Kabupaten Merauke,  Sriyono, kemarin.

    Sriyono mengungkapkan, 2023 ini pihaknya hanya mendapatkan dana hibah sebesar Rp 200 juta. Dana tersebut  hanya bisa dipergunakan untuk operasional, dan tidak bisa lagi membuat program-program penanggulangan  HIV-AIDS.

‘’Untuk anggaran paling kecil itu tahun 2011. Tapi pada saat itu, donatur dari luar masih banyak. Tapi kalau sekarang, semua donatur sudah keluar,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kinerja Polres Merauke Diapresiasi 

   Para donatur dari luar tersebut hengkang dari Merauke, jelas Sriyono karena Merauke dianggap sudah bisa bekerja sendiri karena sistemnya sudah bagus. ‘’Tapi dari sisi pendanaan kita sangat kurang.  Sejumlah LSM  seperti Yasanto dan beberapa LSM lainnya yang selama ini konsen terhadap penanganan HIV-AIDS di Merauke tidak lagi mendapatkan  donatur dari luar karena tadi itu,’’ jelasnya. (ulo/tho)   

MERAUKE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke diminta kembali memberikan perhatian serius dalam menangani HIV-AIDS di Kabupaten Merauke.

‘’Kami minta, Pemkab Merauke kembali serius memberikan perhatian dalam penanganan HIV-AIDS ini. Mengapa karena kasus HIV ini masih ada di tengah masyarakat. Setiap tahunnya masih  ditemukan  kasus di atas 100 orang,’’  kata Sekretariat Komisi Penanggulangan HIV Kabupaten Merauke,  Sriyono, kemarin.

    Sriyono mengungkapkan, 2023 ini pihaknya hanya mendapatkan dana hibah sebesar Rp 200 juta. Dana tersebut  hanya bisa dipergunakan untuk operasional, dan tidak bisa lagi membuat program-program penanggulangan  HIV-AIDS.

‘’Untuk anggaran paling kecil itu tahun 2011. Tapi pada saat itu, donatur dari luar masih banyak. Tapi kalau sekarang, semua donatur sudah keluar,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kejaksaan Masih Tunggu BPKP Hitung Kerugian Negara

   Para donatur dari luar tersebut hengkang dari Merauke, jelas Sriyono karena Merauke dianggap sudah bisa bekerja sendiri karena sistemnya sudah bagus. ‘’Tapi dari sisi pendanaan kita sangat kurang.  Sejumlah LSM  seperti Yasanto dan beberapa LSM lainnya yang selama ini konsen terhadap penanganan HIV-AIDS di Merauke tidak lagi mendapatkan  donatur dari luar karena tadi itu,’’ jelasnya. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya