Pastikan Penyaluran Bantuan Alsintan Sesuai Mekanisme
MERAUKE- Anggota Komisi IV DPR RI Drs. H. Sulaeman Hamzah selama ini konsen memberikan perhatian kepada masyarakat khususnya petani dan nelayan sesuai dengan bidang tugasnya,. Yakni, salah satunya di bidang pertanian dengan menyalurkan ratusan bantuan alat mesin pertanian kepada petani di Merauke.
Drs. H. Sulaeman Hamzah
Sulaeman memastikan bahwa penyaluran Alat Mesin Pertanian yang merupakan aspirasi tersebut kepada kelompok petani sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. “Itu mekanisme yang baku yang tidak pernah kita lewati. Membentuk kelompok kemudian didaftarkan ke dinas. Kemudian dinas melakukan evaluasi apakah benar kelompok itu ada dan tempatnya dimana. Lalu kita proses ke pusat. Jika alat dipenuhi kemudian dikirim melalui dinas. Jadi tidak dengan alamat saya. Tapi dikirim ke dinas kemudian anggota yang bersangkutan mengeksekusi membagi kepada kelompok tani. Khusus di Merauke, penyaluran kami tidak lakukan sendiri tapi bersama-sama dengan dinas,” kata Sulaeman Hamzah.
Namun diakui bahwa dari bantuan yang diberikan tersebut sejak mulai 5 tahun lalu, ada yang sudah rusak karena faktor umur. Ada juga karena faktor sparepart yang sulit didapatkan oleh petani. Karena itu, lanjut Sulaeman Hamzah, di tahun 2020 ini akan dibangun sejumlah bengkel Alsintan tersebut untuk memperbaiki yang sudah rusak sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh kelompok petani.
Selain itu, lanjut Sulaeman Hamzah, juga akan dilakukan evaluasi terhadap bantuan Alsintan tersebut kepada kelompok tani. (ulo/tri)
MERAUKE- Anggota Komisi IV DPR RI Drs. H. Sulaeman Hamzah selama ini konsen memberikan perhatian kepada masyarakat khususnya petani dan nelayan sesuai dengan bidang tugasnya,. Yakni, salah satunya di bidang pertanian dengan menyalurkan ratusan bantuan alat mesin pertanian kepada petani di Merauke.
Drs. H. Sulaeman Hamzah
Sulaeman memastikan bahwa penyaluran Alat Mesin Pertanian yang merupakan aspirasi tersebut kepada kelompok petani sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. “Itu mekanisme yang baku yang tidak pernah kita lewati. Membentuk kelompok kemudian didaftarkan ke dinas. Kemudian dinas melakukan evaluasi apakah benar kelompok itu ada dan tempatnya dimana. Lalu kita proses ke pusat. Jika alat dipenuhi kemudian dikirim melalui dinas. Jadi tidak dengan alamat saya. Tapi dikirim ke dinas kemudian anggota yang bersangkutan mengeksekusi membagi kepada kelompok tani. Khusus di Merauke, penyaluran kami tidak lakukan sendiri tapi bersama-sama dengan dinas,” kata Sulaeman Hamzah.
Namun diakui bahwa dari bantuan yang diberikan tersebut sejak mulai 5 tahun lalu, ada yang sudah rusak karena faktor umur. Ada juga karena faktor sparepart yang sulit didapatkan oleh petani. Karena itu, lanjut Sulaeman Hamzah, di tahun 2020 ini akan dibangun sejumlah bengkel Alsintan tersebut untuk memperbaiki yang sudah rusak sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh kelompok petani.
Selain itu, lanjut Sulaeman Hamzah, juga akan dilakukan evaluasi terhadap bantuan Alsintan tersebut kepada kelompok tani. (ulo/tri)