Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Tiga Kali Pindah, KPU Anggap Tak Maksimal

JAYAPURA – Ketua KPU Papua, Theodorus Kosay menyampaikan bahwa sejak bangunan kantor KPU Papua dibakar pada Agustus 2019 lalu hingga kini  pihaknya sudah 3 kali berpindah kantor. Nah selama bekerja dengan pindah pindah kantor ini diakui jika kinerja mereka tidak maksimal. Karenanya Theodorus berharap bisa dibantu untuk segera mendapatkan lokasi yang lebih representatif sebelum Pilkada Desember digelar. 

Ketua KPU Papua, Theodorus Kosay

 Kata Theodorus saat ini gambar dan perencanaan dari gedung baru nya sudah disiapkan, tinggal bagaimana dianggarkan kemudian dilakukan pembangunan. “Untuk kantor kami setelah dibakar memang beberapa kali berpindah pindah kantor hingga kini kami masih nebeng di ruko di Entrop,” kata Theodorus menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di kantor DPR Papua, Senin (27/7). Dikatakan selama berpindah pindah ini pihaknya belum bisa memaksimalkan pelayanan terkait informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga :  Tim Bencana Daerah Diminta Lebih Responsif

 Dijelaskan setelah terbakar pihaknya sempat dua minggu kami berkantor di Hotel Fave dan karena mahal akhirnya diepakati untuk pindah ke Grand Abe Hotel dan di Grand Abe selama 6 bulan. Namun karena masyarakat bingung dimana kantor KPU akhirnya KPU memilih keluar dan kini menempati ruko dan semoga bangunan  baru bisa segera difungsikan.  Sementara untuk gedung yang sempat terbakar saat ini sudah diperbaiki dan dibangun kembali namun pihaknya belum mendapat informasi kapan gedung di pojokan kantor gubernur tersebut bisa difungsikan. 

 “Kalau menggunakan bekas yang terbakar juga tak masalah yang penting lebih representatif. Kemarin kami juga dengan gubernur mau membangun graha pemilu di Holtekam bersebelahan dengan Bawaslu tapi kami masih menunggu perkembangannya,” jelasnya. KPU Papua tahun ini memiliki tugas mengawal berjalannya Pemilu Kepala Daerah di 11 kabupaten dan Kabupaten Kerom menjadi kabupaten yang kini dihandle langsung oleh KPU Provinsi setelah sebelumnya para komisionernya dianggap bermasalah dan dinonaktikan. 

Baca Juga :  Jual Ballo, MY Dijerat Pasal Tindak Pidana Pangan

 “KPU provinsi tak punya hajat Pemilu tahun ini, yang punya acara adalah KPU kabupaten tapi kami sementara ini masih membackup Keerom,” pungkasnya.  (ade/wen)

JAYAPURA – Ketua KPU Papua, Theodorus Kosay menyampaikan bahwa sejak bangunan kantor KPU Papua dibakar pada Agustus 2019 lalu hingga kini  pihaknya sudah 3 kali berpindah kantor. Nah selama bekerja dengan pindah pindah kantor ini diakui jika kinerja mereka tidak maksimal. Karenanya Theodorus berharap bisa dibantu untuk segera mendapatkan lokasi yang lebih representatif sebelum Pilkada Desember digelar. 

Ketua KPU Papua, Theodorus Kosay

 Kata Theodorus saat ini gambar dan perencanaan dari gedung baru nya sudah disiapkan, tinggal bagaimana dianggarkan kemudian dilakukan pembangunan. “Untuk kantor kami setelah dibakar memang beberapa kali berpindah pindah kantor hingga kini kami masih nebeng di ruko di Entrop,” kata Theodorus menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di kantor DPR Papua, Senin (27/7). Dikatakan selama berpindah pindah ini pihaknya belum bisa memaksimalkan pelayanan terkait informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga :  Tradisi Mandi di Pantai Jelang Puasa

 Dijelaskan setelah terbakar pihaknya sempat dua minggu kami berkantor di Hotel Fave dan karena mahal akhirnya diepakati untuk pindah ke Grand Abe Hotel dan di Grand Abe selama 6 bulan. Namun karena masyarakat bingung dimana kantor KPU akhirnya KPU memilih keluar dan kini menempati ruko dan semoga bangunan  baru bisa segera difungsikan.  Sementara untuk gedung yang sempat terbakar saat ini sudah diperbaiki dan dibangun kembali namun pihaknya belum mendapat informasi kapan gedung di pojokan kantor gubernur tersebut bisa difungsikan. 

 “Kalau menggunakan bekas yang terbakar juga tak masalah yang penting lebih representatif. Kemarin kami juga dengan gubernur mau membangun graha pemilu di Holtekam bersebelahan dengan Bawaslu tapi kami masih menunggu perkembangannya,” jelasnya. KPU Papua tahun ini memiliki tugas mengawal berjalannya Pemilu Kepala Daerah di 11 kabupaten dan Kabupaten Kerom menjadi kabupaten yang kini dihandle langsung oleh KPU Provinsi setelah sebelumnya para komisionernya dianggap bermasalah dan dinonaktikan. 

Baca Juga :  Ikuti Saja Imbauan Pemerintah Demi Menghindari Lonjakan Kasus

 “KPU provinsi tak punya hajat Pemilu tahun ini, yang punya acara adalah KPU kabupaten tapi kami sementara ini masih membackup Keerom,” pungkasnya.  (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya