Monday, July 1, 2024
24.7 C
Jayapura

Ganja Mendominasi Kasus Narkotika di Wilayah Polres Merauke 

MERAUKE – Kasus penyalahgunaan Narkotika di Merauke ternyata di dominasi ganja.  Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suaryana, SH, SIK melalui Kasat Narkoba Ipda Muhammad Mardani Fahacer, S.Tr.K, MH, mengungkapkan bahwa dari 19 kasus Narkotika  yang ditangani Polres Merauke di tahun 2023, 17 diantaranya  merupakan Narkotika jenis ganja. Sedangkan 2  lainnya jenis Sabu.  ‘’Sebagian besar adalah ganja,’’ tandasnya.

   Dikatakan, dari  19 kasus Narkotika di 2023 tersebut, 15 diantaranya sudah dinyatakan lengkap. Sementara 4 masih berproses. Selanjutnya di  tahun 2024 dari januari-Juni 2024, jumlah kasus yang sudah ditangani 6 kasus. Dari jumlah itu, 4 kasus sudah dinyatakan lengkap atau P21. Sedangkan 2 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan.

Baca Juga :  Danlanud JAD Merauke: Saya Akan Teruskan Kebijakan Pejabat Sebelumnya 

   Kasat Narkoba menjelaskan bahwa sebagian besar ganja tersebut dibawa para pelaku dari PNG lewat perbatasan Sota, Kabupaten Merauke. Sebagian juga dari PNG lewat Kabupaten Boven Digoel. Para pelaku, lanjut  Kasat Narkoba leboih memilih ganja dari PNG lewat Sota. Karena selain harganya yang lebih murah juga kualitasnya yang berbeda. Ganja lewat perbatasan Sota lebih bagus dibandingkan lewat Boven Digoel.

‘’Menurut  para pelaku tersebut, ganja lewat Sota lebih bagus dibandingkan dengan  dari Boven Digoel,’’ katanya.   

Para pengedar atau pelaku penyalahgunaan Narkotika ganja ini selain ada yang masih dibawah anak-anak  sebagian besar sudah desawa. Namun sasaran penjualannya, selain pelajar juga para pemuda yang ada di Merauke.

Baca Juga :  Sambut Hari Anti Korupsi Sedunia, Ini  yang Dilakukan Inspektorat PPS   

Karena itu, melalui  hari Anti Narkotika,  jelas Kasat Narkoba  Ipda Muhammad Mardani Fahace, pihaknya  turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi ke pelajar agar  menjauhi Narkotika.  Sebab, selain akan merusak kesehatan juga  akan  merusak masa depan apabila sudah berhadapan dengan hukum. ‘’Sudah pasti sekolahnya akan berhenti kalau dia berhadapan dengan hukum karena menyalahgunakan Narkotika ,’’ tandasnya. (ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Kasus penyalahgunaan Narkotika di Merauke ternyata di dominasi ganja.  Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suaryana, SH, SIK melalui Kasat Narkoba Ipda Muhammad Mardani Fahacer, S.Tr.K, MH, mengungkapkan bahwa dari 19 kasus Narkotika  yang ditangani Polres Merauke di tahun 2023, 17 diantaranya  merupakan Narkotika jenis ganja. Sedangkan 2  lainnya jenis Sabu.  ‘’Sebagian besar adalah ganja,’’ tandasnya.

   Dikatakan, dari  19 kasus Narkotika di 2023 tersebut, 15 diantaranya sudah dinyatakan lengkap. Sementara 4 masih berproses. Selanjutnya di  tahun 2024 dari januari-Juni 2024, jumlah kasus yang sudah ditangani 6 kasus. Dari jumlah itu, 4 kasus sudah dinyatakan lengkap atau P21. Sedangkan 2 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan.

Baca Juga :  Korban Diperkirakan Terjepit Kayu atau Tertimbun Tanah

   Kasat Narkoba menjelaskan bahwa sebagian besar ganja tersebut dibawa para pelaku dari PNG lewat perbatasan Sota, Kabupaten Merauke. Sebagian juga dari PNG lewat Kabupaten Boven Digoel. Para pelaku, lanjut  Kasat Narkoba leboih memilih ganja dari PNG lewat Sota. Karena selain harganya yang lebih murah juga kualitasnya yang berbeda. Ganja lewat perbatasan Sota lebih bagus dibandingkan lewat Boven Digoel.

‘’Menurut  para pelaku tersebut, ganja lewat Sota lebih bagus dibandingkan dengan  dari Boven Digoel,’’ katanya.   

Para pengedar atau pelaku penyalahgunaan Narkotika ganja ini selain ada yang masih dibawah anak-anak  sebagian besar sudah desawa. Namun sasaran penjualannya, selain pelajar juga para pemuda yang ada di Merauke.

Baca Juga :  Satu Pemuda Ditetapkan Tersangka Pembunuh Anggota Polisi

Karena itu, melalui  hari Anti Narkotika,  jelas Kasat Narkoba  Ipda Muhammad Mardani Fahace, pihaknya  turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi ke pelajar agar  menjauhi Narkotika.  Sebab, selain akan merusak kesehatan juga  akan  merusak masa depan apabila sudah berhadapan dengan hukum. ‘’Sudah pasti sekolahnya akan berhenti kalau dia berhadapan dengan hukum karena menyalahgunakan Narkotika ,’’ tandasnya. (ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya