Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Dinas Tanaman Pangan Minta Tambahan 3.500 Hektar   

Untuk Pengembangan Jagung di Merauke

MERAUKE- Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke meminta tambahan 3.500 hektar untuk tanam jagung, khususnya bibit di musim tanam Tahun 2022 ini. 

Sebelumnya, Kementrian Pertanian memberikan bibit jagung untuk lahan seluas 3.000 hektar, namun dikurangi dan tinggal untuk lahan 1.500 hektar. ‘’Ada alokasi pengembangan jagung untuk mendukung kawasan ekspor sekitar 1.500 hektar di Kabupaten Merauke.

Tapi, kami sedang meminta  tambahan untuk 3.500 hektar sehingga genap 5.000 hektar nanti,’’ kata Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Agustinus Yoga Priyanto, ST, baru-baru ini.

Kawasan-kawasan potensi untuk penanaman jagung ini, kata dia, adalah kawasan lahan kering seperti Jagebob, Muting, Ulilin dan Elikobel. Daerah-daerah ini dapat menjadi  sentra pengembangan jagung. Selain itu juga ada kawasan sentra produksi padi di musim  tanam ketiga dapat  dijadikan lahan penanaman jagung. ‘’Untuk  tanam padi ketiga bisa tetap dilakukan, tapi tidak dipaksakan. Tapi kalau tidak memungkinkan maka dapat ditanami jagung,’’  katanya.

Baca Juga :  Berhasil Ungkap dan Ringkus Tiga Sindikat Curanmor 

Daerah-daerah yang bisa menjadi sentra  jagung tersebut, ungkap Agustinus Yoga Priyanto  seperti Kampung Marga Mulya dan Muram Sari di Distrik Semangga, lalu  Yabamatru di Distrik  Tanah Miring dan di Kumbe Distrik Malind.

‘’Itu juga bisa menjadi sentra jagung di musim tanam padi ketiga sehingga kita bisa memutus siklus penyakit. Sekaligus ini bisa menjadi edukasi kepada petani  sehingga mereka  juga medapatkan tambahan pendapatan selain padi,’’ terangnya.

Soal     pembeli,  Agustinus Yoga mengaku pihaknya dibantu dari BIN sedang berkomunikasi dengan sejumlah penampung dan pembeli jagung tersebut untuk masuk Merauke yang dalam 3 tahun terakhir sulit mencari pasaran.

Baca Juga :  Komunitas Warga Asmat Dapat Bantuan Kendaraan Roda Tiga

‘’Tapi diharapkan dengan kita bisa menanam jagung seluas 5.000 hektar itu, dapat mengelola hasil jagung itu menjadi pakan ternak sehingga para peternak ayam telur maupun untuk ayam potong di Merauke nantinya tidak perlu mendatangkan pakan dari luar  tapi sudah tersedia di Merauke dengan harga yang tentunya lebih terjangkau,’’ pungkasnya. (ulo/tho)   

Untuk Pengembangan Jagung di Merauke

MERAUKE- Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke meminta tambahan 3.500 hektar untuk tanam jagung, khususnya bibit di musim tanam Tahun 2022 ini. 

Sebelumnya, Kementrian Pertanian memberikan bibit jagung untuk lahan seluas 3.000 hektar, namun dikurangi dan tinggal untuk lahan 1.500 hektar. ‘’Ada alokasi pengembangan jagung untuk mendukung kawasan ekspor sekitar 1.500 hektar di Kabupaten Merauke.

Tapi, kami sedang meminta  tambahan untuk 3.500 hektar sehingga genap 5.000 hektar nanti,’’ kata Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Agustinus Yoga Priyanto, ST, baru-baru ini.

Kawasan-kawasan potensi untuk penanaman jagung ini, kata dia, adalah kawasan lahan kering seperti Jagebob, Muting, Ulilin dan Elikobel. Daerah-daerah ini dapat menjadi  sentra pengembangan jagung. Selain itu juga ada kawasan sentra produksi padi di musim  tanam ketiga dapat  dijadikan lahan penanaman jagung. ‘’Untuk  tanam padi ketiga bisa tetap dilakukan, tapi tidak dipaksakan. Tapi kalau tidak memungkinkan maka dapat ditanami jagung,’’  katanya.

Baca Juga :  Kabupaten Diingatkan Sesuaikan Nomenklatue Produk Hukum dengan Hadirnya PPS

Daerah-daerah yang bisa menjadi sentra  jagung tersebut, ungkap Agustinus Yoga Priyanto  seperti Kampung Marga Mulya dan Muram Sari di Distrik Semangga, lalu  Yabamatru di Distrik  Tanah Miring dan di Kumbe Distrik Malind.

‘’Itu juga bisa menjadi sentra jagung di musim tanam padi ketiga sehingga kita bisa memutus siklus penyakit. Sekaligus ini bisa menjadi edukasi kepada petani  sehingga mereka  juga medapatkan tambahan pendapatan selain padi,’’ terangnya.

Soal     pembeli,  Agustinus Yoga mengaku pihaknya dibantu dari BIN sedang berkomunikasi dengan sejumlah penampung dan pembeli jagung tersebut untuk masuk Merauke yang dalam 3 tahun terakhir sulit mencari pasaran.

Baca Juga :  Satgas Yonif 725/Wrg Dampingi BPS di Tapal Batas

‘’Tapi diharapkan dengan kita bisa menanam jagung seluas 5.000 hektar itu, dapat mengelola hasil jagung itu menjadi pakan ternak sehingga para peternak ayam telur maupun untuk ayam potong di Merauke nantinya tidak perlu mendatangkan pakan dari luar  tapi sudah tersedia di Merauke dengan harga yang tentunya lebih terjangkau,’’ pungkasnya. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya