MERAUKE– Setelah KPU Kabupaten Merauke menggelar Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka mendapatkan tanggapan dan menjaring masukan terhadap rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada Pemilu Legeslatif, Pilpres dan Kepala Daerah, baik gubernur dan bupati walikota 2024 mendatang, kini KPU Provinsi Papua Selatan menggelar hal yang sama, Sabtu (24/6).
FGD ini diikuti bakal calon DPD RI, 18 Parpol peserta Pemilu, pihak pemerintah dan akademisi serta dari organisasi kepemudaan yang ada di Papua Selatan.
Ketua KPU Provinsi Papua Selatan, Theresia Mahuze menjelaskan bahwa sebelum rancangan PKPU ini ditetapkan maka KPU ingin mendapatkan tanggapan dan masukan dari berbagai stakeholder yang ada di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Papua Selatan, terkait dengan kondisi yang ada di wilayah masing-masing.
Sebab, lanjut mantan Ketua KPU Kabupaten Merauke ini, berkaca dari pengalaman Pemilu 2019 lalu, banyak petugas KPU khususnya KPPS yang ada di TPS meninggal dunia akibat kelelahan. Hal ini, lanjut Theresia Mahuze bahwa kondisi ini juga dialami petugas adhock KPU di Kabupaten Merauke. Dimana ada juga petugas KPPS saat itu yang meninggal dunia diduga karena kelelahan.
‘’Waktu itu juga kita alami. Karena ada juga petugas meninggal dunia karena kemungkinan kelelahan setelah melakukan pemungutan dan penghitungan suara di TPS,’’ terangnya.
Karena itu, agar persoalan yang dialami oleh petugas KPPS tersebut tidak terulang lagi di Pemilu serentak 2024 mendatang, maka lewat rancangan PKPU yang sedang disusun tersebut diminta masukan, tanggapan dari seluruh stakeholder yang ada untuk penyempurnaan rancangan PKPU tersebut sebelum ditetapkan. (ulo/tho)