MERAUKE– Anggota Komisi IV DPR RI Edoardus Kaize menyerahkan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada 5 kampung lokal yang ada di Kabupaten Merauke, UPT Dinas Pertanian Merauke, Jalan Cikombong Merauke, Kamis (23/10).
Kelima Kampung yang menerima bantuan tersebut yakni Kampung Onggari Distrik Malind, Kampung Jasa Raharja Distrik Kurik, Kampung Matara Distrik Semangga serta Kampung Nalkin dan Makarti Distrik Jagebob. Masing-masing kampung mendapatkan 8 unit Alsintan mulai dari tractor untuk mengolah lahan sampai mesin perontok padi untuk memanen padi.
Anggota Komisi IV DPR RI Edoardus Kaize menjelaskan Alsintan yang diserahkan ini merupakan bantuan pemerintah pusat. Dirinya hanya mengantarkan bantuan ini ke petani yang merupakan masyarakat lokal yang selama ini terlupakan.
‘’Dulu, kita masih satu anggota DPR RI. Tapi sekarang ada pak Sulaiman bersama dengan saya. Mengapa saya focus kepada orang Papua. Karena saudara-saudara kita dari Jawa, meskipun sebenarnya tidak dikasih alat pertanian, mereka bisa bikin sawah dan hidup dengan urus padi. Karena itu, kita pemerintah ini sebenarnya bisa melihat hal-hal seperti itu supaya ada pemerataan. Jangan kita kasih alat, tapi kita bilan mereka tidak bisa. Padahal kita tidak dukung dengan alat,’’ tandasnya.
Politisi Partai PDI-Perjuangan ini menjelaskan, bantuan ini bukan diberikan kepada brigade pangan tapi kelompok tani yang ada di kampung-kampung asli Papua. Syaratnya, harus memiliki lahan dan tidak boleh bermasalah. Kalau lahan bermasalah, maka bantuan akan ditarik.
‘’Intinya, ini orang Papua bisa kerja, hanya kita tidak berikan kesempatan kepada mereka selama ini. Jangan kita tidak dukung alat lalu kita smapaika mereka tidak mampu. Itu tidak boleh,’’ jelasnya.
Edoardus mengungkapkan bahwa proses untuk orang Papua di 5 kampung lokal tersebut mendapatkan alat pertanian tersebut dirinya berkelahi dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Merauke.
‘’Saya harus berkelahi dengan Ibu kepala Dinas Pertanian. Kalau tidak, masyarakat asli yang ada di kampung-kampung lokal tidak akan dapat. Karena masyarakat kita di kampung-kampung asli, nama mereka hanya dikasih nama alokasi. Tapi setelah alsintan datang, orang lain yang Kelola,’’ tandasnya.
(ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos