Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Meski Gagal Panen, Tapi Stok Beras Masih Cukup

MERAUKE –Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT mengungkapkan bahwa kendati Merauke mengalami gagal panen tahun ini, namun bahan makanan terutama beras masih tersedia cukup. Begitu juga palawija hasilnya bagus di musim kemarau seperti sekarang  ini.

  Namun yang menjadi persoalan adalah masalah air. Di musim hujan, kelebihan air , namun di musim kemarau seperti sekarang ini kekurangan air. Air  ada, adalah air tadah hujan  dan air tanah.

  Sebab, Merauke tidak memiliki sumber air dari gunung karena tidak ada gunung. Air tanah di Merauke sebagian  berasa asin. Itu karena Merauke berada di permukaan lain sehingga hanya beberapa tempat khususnya yang ada pasirnya  air tanahnya tidak asin.

‘’Tapi karunia Tuhan sangat luar biasa bagi Merauke. Meski Merauke berada di bawah permukaan laut tapi Tuhan tetap menyediakan air untuk segara aktivitas manusia di Papua  Selatan Merauke.” Ungkap Bupati Romanus saat membuka kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-43 di lapangan  Monumen Kapsul Waktu,  Senin (23/10/2023).   

Baca Juga :  Bhayangkari Cabang Merauke Gelar Lomba Menghias Tumpeng

  “ Buktinya  sampai sekarang kita tetap eksis dalam mengelola pertanian dengan water manajemen sistem yang cukup baik khusus untuk pertanian lewat long stratege, drainase, pintu air. Ini kita lakukan dan cukup bagus,’’ jelasnya

     Bupati juga mengingatkan agar hutan di Merauke tetap dijaga agar ketersediaan air kedepan bisa tetap terjaga. Sebab lanjut dia, dengan  Merauke sebagai ibukota Provinsi Papua Selatan, maka kebutuhan ruang dan  air kedepan sudah dipastikan akan meningkat. ‘’Karena itu, sumber-sumber air ini harus kita jaga bersama,’’ pintanya.

   Diketahui, salah satu sumber air baku  bagi sebagian masyarakat Merauke yang sudah terjangkau dengan jaringan  PDAM adalah dari Rawa Biru yang ada di Taman Nasional Wasur.Jaraknya, sekitar 66 kilometer dari Kota Merauke. Terbaru yang sementara dalam  pembangunan jaringan pimpa  sekunder adalah dari Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob, Merauke.      

Baca Juga :  Proses Belajar Mengajar SMA-SMK di Merauke Kembali 6 Hari Kerja 

  Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-43 yang dilakukan pemerintah Kabupaten Merauke selama 2 hari diwarnai dengan berbagai kegiatan. Acara dibuka  Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT di lapangan  Monumen Kapsul Waktu,  Senin (23/10)   

   Di awal kegiatan tersebut, dilakukan pemotongan  tumpeng, pameran UMKM dan hasil-hasil pertanian, kemudian lomba bongkar pasang Alsintan oleh  petani dari kamppung-kampung OAP dan berbagai kegiatan. Kemudian puncak peringatan HPS tersebut akan digelar hari ini dengan lanjutan berbagai lomba diantara lomba cipta menu, panggung hiburan dan berbagai kegiatan lainnya. (ulo/tri)            

     

MERAUKE –Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT mengungkapkan bahwa kendati Merauke mengalami gagal panen tahun ini, namun bahan makanan terutama beras masih tersedia cukup. Begitu juga palawija hasilnya bagus di musim kemarau seperti sekarang  ini.

  Namun yang menjadi persoalan adalah masalah air. Di musim hujan, kelebihan air , namun di musim kemarau seperti sekarang ini kekurangan air. Air  ada, adalah air tadah hujan  dan air tanah.

  Sebab, Merauke tidak memiliki sumber air dari gunung karena tidak ada gunung. Air tanah di Merauke sebagian  berasa asin. Itu karena Merauke berada di permukaan lain sehingga hanya beberapa tempat khususnya yang ada pasirnya  air tanahnya tidak asin.

‘’Tapi karunia Tuhan sangat luar biasa bagi Merauke. Meski Merauke berada di bawah permukaan laut tapi Tuhan tetap menyediakan air untuk segara aktivitas manusia di Papua  Selatan Merauke.” Ungkap Bupati Romanus saat membuka kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-43 di lapangan  Monumen Kapsul Waktu,  Senin (23/10/2023).   

Baca Juga :  Proses Belajar Mengajar SMA-SMK di Merauke Kembali 6 Hari Kerja 

  “ Buktinya  sampai sekarang kita tetap eksis dalam mengelola pertanian dengan water manajemen sistem yang cukup baik khusus untuk pertanian lewat long stratege, drainase, pintu air. Ini kita lakukan dan cukup bagus,’’ jelasnya

     Bupati juga mengingatkan agar hutan di Merauke tetap dijaga agar ketersediaan air kedepan bisa tetap terjaga. Sebab lanjut dia, dengan  Merauke sebagai ibukota Provinsi Papua Selatan, maka kebutuhan ruang dan  air kedepan sudah dipastikan akan meningkat. ‘’Karena itu, sumber-sumber air ini harus kita jaga bersama,’’ pintanya.

   Diketahui, salah satu sumber air baku  bagi sebagian masyarakat Merauke yang sudah terjangkau dengan jaringan  PDAM adalah dari Rawa Biru yang ada di Taman Nasional Wasur.Jaraknya, sekitar 66 kilometer dari Kota Merauke. Terbaru yang sementara dalam  pembangunan jaringan pimpa  sekunder adalah dari Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob, Merauke.      

Baca Juga :  Salah Paham, Sejumlah Keluarga Seruduk Mapolres Merauke

  Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-43 yang dilakukan pemerintah Kabupaten Merauke selama 2 hari diwarnai dengan berbagai kegiatan. Acara dibuka  Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT di lapangan  Monumen Kapsul Waktu,  Senin (23/10)   

   Di awal kegiatan tersebut, dilakukan pemotongan  tumpeng, pameran UMKM dan hasil-hasil pertanian, kemudian lomba bongkar pasang Alsintan oleh  petani dari kamppung-kampung OAP dan berbagai kegiatan. Kemudian puncak peringatan HPS tersebut akan digelar hari ini dengan lanjutan berbagai lomba diantara lomba cipta menu, panggung hiburan dan berbagai kegiatan lainnya. (ulo/tri)            

     

Berita Terbaru

Artikel Lainnya