Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Jaga Komitmen dan Kedepankan Pendekatan Persuasif

MERAUKE – Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd mengatakan, dengan pengawalan TNI dan Polri, Merauke akan tetap rukun, tenteram dan damai sesuai harapan bersama. Keyakinan ini disampaikan Wabup Riduwan kepada wartawan setelah bertindak sebagai inspektur upacara pada apel gelar pasukan operasi Ketupat 2022 di Lapangan Apel Mapores Merauke, Jumat (22/4).

Meski begitu, Wabup berharap seluruh petugas lapangan untuk tetap menjaga komitmen dengan melakukan pendekatan secara persuasif. ‘’Saya berharap kepada seluruh petugas di lapangan, jaga komitmen kita, pendekatan persuasif. Jangan biarkan permasalahan kecil apapun yang bisa menimbulkan konflik, mari kita bisa cepat meredam dan koordinasikan dengan pejabat dan instansi terkait, sehingga permasalahn-permasalahan tidaka besar,’’ harapnya.

Meski begitu, Wabup berharap seluruh petugas lapangan untuk tetap menjaga komitmen dengan melakukan pendekatan secara persuasif. ”Saya berharap kepada seluruh petugas di lapangan, jaga komitmen kita, pendekatan persuasif. Jangan biarkan masalah kecil apapun yang bisa menimbulkan konflik, kita bisa cepat tanggap dan koordinasikan dengan pejabat dan instansi, sehingga masalah-masalah tidak besar, harapnya.

Dikatakan, belajar dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia yang bisa menimbulkan konflik, apalagi kalau konflik horisntal, konflik agama itu akan sangat sulit dipadamkan. ‘’Karena itu, kita harus tetap waspada, kompak, dan solid dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pelindung, pengayom masyarakat di Kabupaten Merauke. Keberagaman itulah kekuatan kita. Makanya kita harus adil terhadap siapun tanpa harus melihat suku agama dan golongan.

Baca Juga :  Polres Berbagi Kasih dengan Warga OAP 

Harapan kita kebersamaan itu adalah kunci utama, silaturahmi dan komunikasi semua pihak sehingga tidak ada gap atau saluran-saluran yang tersumbat,’’ katanya. Ditanya lebih lanjut apakah open house dan silaturahmi pada Idul Fitri tahun ini bisa dilaksanakan masyarakat, Wabup mengaku belum bisa memberikan statemen terkait dengan hal itu, karena menurutnya masih menunggu edaran dari pusat.

Ditanya lebih lanjut apakah open house dan silaturahmi pada Idul Fitri tahun ini bisa dilaksanakan masyarakat, Wabup mengaku belum bisa memberikan pernyataan terkait dengan hal itu, karena kepemimpinan masih menunggu edaran dari pusat.

Sementara itu, Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum, menjelaskan bahwa jumlah personel yang akan diturunkan dalam operasi Ketupat ini termasuk pengamanan Idul Fitri nanti sekitar 400 personel. ‘’Kita bagi di semua sisi, kemudian yang akan siaga penuh, yang mobile ada sendiri. Juga ada pengawasan melekat dan pengawasan terbuka,’’ katanya. Kapolres mengaku bersyukur karena pada perayaan Paskah berlangsung dengan aman, padahal kelompok yang ada di Makassar berpotensi untuk bermain di Merauke. ‘’Tapi syukur itu berlangsung aman. Tapi kita ingin tahun di Idul Fitri ini bagaimana, karena menyangkut kebebasan masyarakat yang mungkin ada yang main petasan. Karena meskipun kita sudah menangkap beberapa pelaku, tapi kita tidak meganggap itu cukup. Karena penjahat itu mencari kesempatan. Begitu lengah jadi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Diancam  dengan Parang, Seorang Mahasiswi Diperkosa 

”Kita bagi di semua sisi, kemudian yang akan siaga penuh, yang mobile ada sendiri. Juga ada pengawasan melekat dan pengawasan terbuka,”. Kapolres mengaku bersyukur karena pada perayaan Paskah berlangsung dengan aman, pada kelompok yang ada di Makassar untuk bermain di Merauke.

”Tapi syukur itu berlangsung aman. Tapi kita ingin tahun di Idul Fitri ini bagaimana, karena menyangkut kebebasan masyarakat yang mungkin ada yang utama petasan. Karena meskipun kita sudah menangkap beberapa pelaku, tapi kita tidak menganggap itu cukup. Karena itu mencari kesempatan. Begitu tengah jadi,” terangnya.

Kapolres menambahkan bahwa pihaknya juga membuat beberapa pos pemantau gabungan. Ditambahkan Kapolres bahwa selama bulan ramadan, kasus yang mendominasi adalah kekerasan dan pencurian. ‘’Karena para pelaku pencurian tersebut sebenarnya butuh makanan,’’ tandasnya. (ulo/tho)

 

 

MERAUKE – Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd mengatakan, dengan pengawalan TNI dan Polri, Merauke akan tetap rukun, tenteram dan damai sesuai harapan bersama. Keyakinan ini disampaikan Wabup Riduwan kepada wartawan setelah bertindak sebagai inspektur upacara pada apel gelar pasukan operasi Ketupat 2022 di Lapangan Apel Mapores Merauke, Jumat (22/4).

Meski begitu, Wabup berharap seluruh petugas lapangan untuk tetap menjaga komitmen dengan melakukan pendekatan secara persuasif. ‘’Saya berharap kepada seluruh petugas di lapangan, jaga komitmen kita, pendekatan persuasif. Jangan biarkan permasalahan kecil apapun yang bisa menimbulkan konflik, mari kita bisa cepat meredam dan koordinasikan dengan pejabat dan instansi terkait, sehingga permasalahn-permasalahan tidaka besar,’’ harapnya.

Meski begitu, Wabup berharap seluruh petugas lapangan untuk tetap menjaga komitmen dengan melakukan pendekatan secara persuasif. ”Saya berharap kepada seluruh petugas di lapangan, jaga komitmen kita, pendekatan persuasif. Jangan biarkan masalah kecil apapun yang bisa menimbulkan konflik, kita bisa cepat tanggap dan koordinasikan dengan pejabat dan instansi, sehingga masalah-masalah tidak besar, harapnya.

Dikatakan, belajar dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia yang bisa menimbulkan konflik, apalagi kalau konflik horisntal, konflik agama itu akan sangat sulit dipadamkan. ‘’Karena itu, kita harus tetap waspada, kompak, dan solid dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pelindung, pengayom masyarakat di Kabupaten Merauke. Keberagaman itulah kekuatan kita. Makanya kita harus adil terhadap siapun tanpa harus melihat suku agama dan golongan.

Baca Juga :  Tidak Ada Aktivitas, Izin Lokasi 17 Perusahaan Dicabut

Harapan kita kebersamaan itu adalah kunci utama, silaturahmi dan komunikasi semua pihak sehingga tidak ada gap atau saluran-saluran yang tersumbat,’’ katanya. Ditanya lebih lanjut apakah open house dan silaturahmi pada Idul Fitri tahun ini bisa dilaksanakan masyarakat, Wabup mengaku belum bisa memberikan statemen terkait dengan hal itu, karena menurutnya masih menunggu edaran dari pusat.

Ditanya lebih lanjut apakah open house dan silaturahmi pada Idul Fitri tahun ini bisa dilaksanakan masyarakat, Wabup mengaku belum bisa memberikan pernyataan terkait dengan hal itu, karena kepemimpinan masih menunggu edaran dari pusat.

Sementara itu, Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum, menjelaskan bahwa jumlah personel yang akan diturunkan dalam operasi Ketupat ini termasuk pengamanan Idul Fitri nanti sekitar 400 personel. ‘’Kita bagi di semua sisi, kemudian yang akan siaga penuh, yang mobile ada sendiri. Juga ada pengawasan melekat dan pengawasan terbuka,’’ katanya. Kapolres mengaku bersyukur karena pada perayaan Paskah berlangsung dengan aman, padahal kelompok yang ada di Makassar berpotensi untuk bermain di Merauke. ‘’Tapi syukur itu berlangsung aman. Tapi kita ingin tahun di Idul Fitri ini bagaimana, karena menyangkut kebebasan masyarakat yang mungkin ada yang main petasan. Karena meskipun kita sudah menangkap beberapa pelaku, tapi kita tidak meganggap itu cukup. Karena penjahat itu mencari kesempatan. Begitu lengah jadi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Bupati Romanus: Jangan Pernah Padamkan Api Pattimura

”Kita bagi di semua sisi, kemudian yang akan siaga penuh, yang mobile ada sendiri. Juga ada pengawasan melekat dan pengawasan terbuka,”. Kapolres mengaku bersyukur karena pada perayaan Paskah berlangsung dengan aman, pada kelompok yang ada di Makassar untuk bermain di Merauke.

”Tapi syukur itu berlangsung aman. Tapi kita ingin tahun di Idul Fitri ini bagaimana, karena menyangkut kebebasan masyarakat yang mungkin ada yang utama petasan. Karena meskipun kita sudah menangkap beberapa pelaku, tapi kita tidak menganggap itu cukup. Karena itu mencari kesempatan. Begitu tengah jadi,” terangnya.

Kapolres menambahkan bahwa pihaknya juga membuat beberapa pos pemantau gabungan. Ditambahkan Kapolres bahwa selama bulan ramadan, kasus yang mendominasi adalah kekerasan dan pencurian. ‘’Karena para pelaku pencurian tersebut sebenarnya butuh makanan,’’ tandasnya. (ulo/tho)

 

 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya