Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Di Tengah Pandemi Corona, Petani Tetap Siapkan Pangan

Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, didampingi Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary Purwanto, SIK, Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, SIP,  Kepala  Dinas  Tanaman Pangan Ir. Ratna Lauce dan Kabulog Merauke Djabiruddin  saat melakukan  panen  raya rendengan  tahun  2020 secara simbolis di Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Kamis (23/4)  (FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Di Tengah pandemi  Covid-19  saat ini,  petani di Merauke  tetap  menyiapkan  pangan  bagi masyarakat   dengan  mulai   melakukan panen padi. Panen  raya musim  rendengan ini  dilakukan Bupati Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si, didampingi Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary Purwanto, SIK, Dandim 1707/Merauke Letkol  Inf. Eka Ganta Chandra, SIP,  Kepala  Dinas  Tanaman Pangan Ir. Ratna Lauce dan Kabulog  Merauke Djabiruddin di Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Kamis (23/4).  

    Panen raya secara simbolis ini ditandai  dengan pemotongan padi menggunakan pisau  pemotong  dilanjutkan  dengan menggunakan mesin pemotong  padi. Panen  raya  ini  juga dilanjutkan pembukaan lahan  Perbenihan  Kurik, Distrik  Kurik  Merauke.  Kepala  Dinas  Tanaman Pangan dan Perkebunan  Kabupaten  Merauke Ir. Ratna Lauce menjelaskan  bahwa di tengah pandemi Corona,  petani  masih  mampu memberikan kontribusi ketahanan pangan  di Kabupaten Merauke.

Baca Juga :  Polisi Selidiki Pembangunan Puskesmas Jagebob

   ’’Di tengah   pandemi Covid-19    ini, tidak  menurunkan  semangat   petani   untuk memberikan  kontribusi  pangan  bagi  kita. Karena   tanpa   petani, maka   tentu  sulit bagi kita menyediakan pangan,’’ katanya.     

   Ratna juga menjelaskan bahwa  target  untuk 2  musim tanam  yakni rendengan dan gadu sebanyak 61.496  hektar.   Untuk musim  tanam rendengan  ditargetkan   36. 155 hektar. Namun  yang  baru terealisasi  mencapai 33.948  hektar. Sehingga  ada sekitar  2.000 hektar lebih  yang  tidak  terealisasi.  “Sementara  untuk  gadu  target 25.341 hektar,” jelasnya. 

   Ratna   menjelaskan  bahwa  sampai  akhir April 2020,  luas panen sudah mencapai 14.377 hektar yang jika  dihitung dalam  gabah  diperkirakan  mencapai 77.548  ton.  “Sedangkan jika dihitung dalam  bentuk  beras   diperkirakan sudah mencapai   30.928  ton,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Merauke Kembali  Bertambah 3 Positif Corona

   Bupati  Merauke  Frederikus Gebze menyampaikan  penghargaan  kepada  petani karena   di tengah pandemi  Corona saat ini masih bisa melakukan  panen  untuk  ketahanan pangan  di Merauke. Menurut  dia, padi  yang  ditanam  tersebut selain  untuk masyarakat Merauke juga   untuk  warga di luar  Merauke.

   “Jadi beras yang  kita hasilkan   ini  pertama  untuk memenuhi  kebutuhan  kita di Merauke. Setelah   itu,   hasil panen tersebut disiapkan  juga  untuk  masyarakat yang ada di  29 kabupaten/kota di Papua  termasuk yang ada di  Papua Barat. Dan ketiga adalah beras kualitas  ekspor,’’ tandasnya.

   Ditambahkan, bahwa  pemerintah secara  perlahan-lahan terus membantu petani untuk memenuhi  alat mesin pertanian sehingga petani  yang  tadinya menggunakan  tenaga manusia  atau hewan  secara  perlahan diganti dengan alat mesin yang memberi kemudahan bagi petani.(ulo/tri)   

Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, didampingi Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary Purwanto, SIK, Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Eka Ganta Chandra, SIP,  Kepala  Dinas  Tanaman Pangan Ir. Ratna Lauce dan Kabulog Merauke Djabiruddin  saat melakukan  panen  raya rendengan  tahun  2020 secara simbolis di Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Kamis (23/4)  (FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Di Tengah pandemi  Covid-19  saat ini,  petani di Merauke  tetap  menyiapkan  pangan  bagi masyarakat   dengan  mulai   melakukan panen padi. Panen  raya musim  rendengan ini  dilakukan Bupati Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si, didampingi Kapolres Merauke  AKBP Agustinus Ary Purwanto, SIK, Dandim 1707/Merauke Letkol  Inf. Eka Ganta Chandra, SIP,  Kepala  Dinas  Tanaman Pangan Ir. Ratna Lauce dan Kabulog  Merauke Djabiruddin di Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Kamis (23/4).  

    Panen raya secara simbolis ini ditandai  dengan pemotongan padi menggunakan pisau  pemotong  dilanjutkan  dengan menggunakan mesin pemotong  padi. Panen  raya  ini  juga dilanjutkan pembukaan lahan  Perbenihan  Kurik, Distrik  Kurik  Merauke.  Kepala  Dinas  Tanaman Pangan dan Perkebunan  Kabupaten  Merauke Ir. Ratna Lauce menjelaskan  bahwa di tengah pandemi Corona,  petani  masih  mampu memberikan kontribusi ketahanan pangan  di Kabupaten Merauke.

Baca Juga :  Warga Semangga yang Hilang di Hutan Ditemukan Meninggal

   ’’Di tengah   pandemi Covid-19    ini, tidak  menurunkan  semangat   petani   untuk memberikan  kontribusi  pangan  bagi  kita. Karena   tanpa   petani, maka   tentu  sulit bagi kita menyediakan pangan,’’ katanya.     

   Ratna juga menjelaskan bahwa  target  untuk 2  musim tanam  yakni rendengan dan gadu sebanyak 61.496  hektar.   Untuk musim  tanam rendengan  ditargetkan   36. 155 hektar. Namun  yang  baru terealisasi  mencapai 33.948  hektar. Sehingga  ada sekitar  2.000 hektar lebih  yang  tidak  terealisasi.  “Sementara  untuk  gadu  target 25.341 hektar,” jelasnya. 

   Ratna   menjelaskan  bahwa  sampai  akhir April 2020,  luas panen sudah mencapai 14.377 hektar yang jika  dihitung dalam  gabah  diperkirakan  mencapai 77.548  ton.  “Sedangkan jika dihitung dalam  bentuk  beras   diperkirakan sudah mencapai   30.928  ton,’’ terangnya.   

Baca Juga :  Pangdam Resmikan Kodim 1715/Yahukimo.

   Bupati  Merauke  Frederikus Gebze menyampaikan  penghargaan  kepada  petani karena   di tengah pandemi  Corona saat ini masih bisa melakukan  panen  untuk  ketahanan pangan  di Merauke. Menurut  dia, padi  yang  ditanam  tersebut selain  untuk masyarakat Merauke juga   untuk  warga di luar  Merauke.

   “Jadi beras yang  kita hasilkan   ini  pertama  untuk memenuhi  kebutuhan  kita di Merauke. Setelah   itu,   hasil panen tersebut disiapkan  juga  untuk  masyarakat yang ada di  29 kabupaten/kota di Papua  termasuk yang ada di  Papua Barat. Dan ketiga adalah beras kualitas  ekspor,’’ tandasnya.

   Ditambahkan, bahwa  pemerintah secara  perlahan-lahan terus membantu petani untuk memenuhi  alat mesin pertanian sehingga petani  yang  tadinya menggunakan  tenaga manusia  atau hewan  secara  perlahan diganti dengan alat mesin yang memberi kemudahan bagi petani.(ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya