Wednesday, July 23, 2025
25.4 C
Jayapura

Lagi, Massa Aksi Solidaritas Pencaker Datangi Kantor Gubernur

MERAUKE – Aksi demo kembali dilakukan oleh warga yang mengatasnamanakan diri Solidaritas Pemuda dan Masyarakat Pencari Kerja Papua Selatan ke Kantor Gubernur Papua Selatan yang berada di Jalan Trikora Merauke, Senin (21/7).

Aksi demo damai ini diawali di Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke. Kemudian long march menuju kantor gubernur Papua Selatan dengan mengawalan dari Satuan Lalu Lintas Polres Merauke.

Untuk diketahui, aksi demo damai ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh kelompok masyarakat tersebut. Namun tuntutan aksi demo kali ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya.

Jika sebelumnya, aksi demo yang dilakukan terkait dengan adanya sejumlah marga non OAP di kuota orang asli Papua, maka aksi demo kali ini dengan tiga tuntutan. Pertama terkait optimalisasi kuota 203 kepada pencari kerja orang asli Papua.

Baca Juga :  Empat Ribu-an ASN Belum Terdistribusi Jadi Beban Keuangan Daerah

Diketahui, dari formasi 2024 dimana Papua Selatan diberikan 1.000 kuota ASN. Dari 1.000 kuota itu, 80 persen atau sebanyak 800 menjadi jatah orang asli Papua. Sedangkan 20 persen atau 200 untuk non AOP. Namun sata pendaftaran, ternyata 203 jabatan tidak ada pendaftarnya, sehingga 203 jabatan itu kosong sampai pengumuman. Dimana hanya 597 orang asli jabatan yang terisi.

Tuntutan kedua, belanja NIP bagi orang asli Papua dan ketiga segera menambah kuota bagi pencaker orang asli Papua.

Dinosius Yodi yang menjadi koordinator lapangan, mengatakan, aksi demo yang dilakukan ini untuk bisa bertemu langsung dengan gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo untuk memastikan dengan tambahan kuota untuk orang asli Papua.

‘’Karena Jumat kemarin bapak gubernur menyampaikan bahwa akan menambah kuota untuk orang asli Papua. Sehingga kami datang untuk meminta kejelasan. Kami mohon untuk diterima dan memberikan harapan kepada kami,’’ kata Dinosius Yodi.

Baca Juga :  Hadapi Gugatan, Korindo Tunjuk Kuasa Hukum

Hanya saja, saat para pendemo tersebut tiba sekitar pukul 12.00 WIT, gubernur Papua Selatan tidak berada di tempat. Gubernur Papua Selatan sedang mengikuti launching koperasi desa secara serentak seluruh Indonesia dimana untuk Kabupaten Merauke dan Papua Selatan di pusatkan di Distrik Kurik Merauke.

Dalam aksi demo itu, Dinosius Yodi juga memberikan klarifikasi terkait dengan tudingan bahwa aksi demo yang mereka lakukan tersebut karena adanya dukungan pejabat lain. ‘’Di sini kami tergabung dari Solidaritas Mappi, Asmat, Boven Digoel dan suku-suku yang ada di Merauke. Kami jalan sendiri dengan semangat kami,’’ tandasnya. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Aksi demo kembali dilakukan oleh warga yang mengatasnamanakan diri Solidaritas Pemuda dan Masyarakat Pencari Kerja Papua Selatan ke Kantor Gubernur Papua Selatan yang berada di Jalan Trikora Merauke, Senin (21/7).

Aksi demo damai ini diawali di Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke. Kemudian long march menuju kantor gubernur Papua Selatan dengan mengawalan dari Satuan Lalu Lintas Polres Merauke.

Untuk diketahui, aksi demo damai ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh kelompok masyarakat tersebut. Namun tuntutan aksi demo kali ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya.

Jika sebelumnya, aksi demo yang dilakukan terkait dengan adanya sejumlah marga non OAP di kuota orang asli Papua, maka aksi demo kali ini dengan tiga tuntutan. Pertama terkait optimalisasi kuota 203 kepada pencari kerja orang asli Papua.

Baca Juga :  Sekda Mappi Mantap Ikut Seleksi Sekda Provinsi Papua Selatan 

Diketahui, dari formasi 2024 dimana Papua Selatan diberikan 1.000 kuota ASN. Dari 1.000 kuota itu, 80 persen atau sebanyak 800 menjadi jatah orang asli Papua. Sedangkan 20 persen atau 200 untuk non AOP. Namun sata pendaftaran, ternyata 203 jabatan tidak ada pendaftarnya, sehingga 203 jabatan itu kosong sampai pengumuman. Dimana hanya 597 orang asli jabatan yang terisi.

Tuntutan kedua, belanja NIP bagi orang asli Papua dan ketiga segera menambah kuota bagi pencaker orang asli Papua.

Dinosius Yodi yang menjadi koordinator lapangan, mengatakan, aksi demo yang dilakukan ini untuk bisa bertemu langsung dengan gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo untuk memastikan dengan tambahan kuota untuk orang asli Papua.

‘’Karena Jumat kemarin bapak gubernur menyampaikan bahwa akan menambah kuota untuk orang asli Papua. Sehingga kami datang untuk meminta kejelasan. Kami mohon untuk diterima dan memberikan harapan kepada kami,’’ kata Dinosius Yodi.

Baca Juga :  Pererat Hubungan, Pejabat PNG Sambangi Kantor Gubernur Papua

Hanya saja, saat para pendemo tersebut tiba sekitar pukul 12.00 WIT, gubernur Papua Selatan tidak berada di tempat. Gubernur Papua Selatan sedang mengikuti launching koperasi desa secara serentak seluruh Indonesia dimana untuk Kabupaten Merauke dan Papua Selatan di pusatkan di Distrik Kurik Merauke.

Dalam aksi demo itu, Dinosius Yodi juga memberikan klarifikasi terkait dengan tudingan bahwa aksi demo yang mereka lakukan tersebut karena adanya dukungan pejabat lain. ‘’Di sini kami tergabung dari Solidaritas Mappi, Asmat, Boven Digoel dan suku-suku yang ada di Merauke. Kami jalan sendiri dengan semangat kami,’’ tandasnya. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya