MERAUKE- Masyarakat yang ada di perbatasan negara antara Indonesia dan PNG di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel mendambakan adanya bantuan rumah layak huni dari pemerintah. Petrus Keranop, warga Indonesia asal Kabupaten Boven Digoel yang sempat eksodus ke PNG, namun saat ini kembali ke Indonesia setelah melihat situasi politik dan pembangunan yang mengalami kemajuan di Kabupaten Boven Digoel, khususnya di Distrik Ninati,
‘’Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan dengan membangun rumah layak huni. Kami memang ada rumah untuk istirahat dari hujan dan panas di siang hari, tapi rumah yang hanya beratapkan nipah dan kurang layak,’’katanya.
Menurutnya, jalan sampai ke tapal batas dengan PNG sudah sangat bagus. Begitu juga Pos Lintas Batas Negara juga sudah dibangun dan sangat bagus. Namun masyarakat yang tinggal di sekitar tapal batas negara tersebut tidak memiliki rumah layak huni.
Petrus Kenarop mengaku, warga Indonesia khususnya Kabupaten Boven Digoel yang ada di PNG saat ini jumlahnya ratusan jiwa bahkan sampai ribuan orang.
Sementara itu, Kepala Distrik Ninati Andi Riki William mengharapkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan masalah perumahan bagi warga Indonesia yang ada di PNG saat ini dan berkeinginan untuk kembali dengan sukarela ke Indonesia.
‘’Kita berharap, masyarakat kita yang ada di PNG dan mau kembali untuk perumahannya diperhatikan. Beberapa tuan dusun bersedia menyediakan lahannya untuk dibangun perumahan. Semoga rencana ini bisa berhasil menampung aspirasi ini dan untuk lebih memperhatikan hidup mereka,’’ pungkasnya. (ulo/tho)