Tuesday, March 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Aliansi Mahasiswa Merauke Suarakan Enam Petisi

Kelompok  Cipayung  yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Merauke saat menggelar aksi demo damai  terkait dengan rasisme  yang dilakukan oleh oknum masyarakat di Surabaya dan Malang kepada mahasiswa Papua di Lingkaran Brawijaya Merauke, Selasa (20/8) ( FOTO : Sulo/Cepos)

Pemkab Merauke Nyatakan Kutuk Rasisme di  Surabaya dan Malang** 

MERAUKE-Kelompok Cipayung   yang menyatakan  diri  Aliansi Mahasiswa Merauke menggelar  aksi demo damai di Lingkaran  Brawijaya-Merauke,    Selasa (20/8). Selain  Aliansi Mahasiswa  Merauke  yang menggelar aksi demo damai   ini, aksi yang sama   juga digelar oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). 

   Namun kedua kelompok  yang melakukan demo ini  meski di tempat yang sama, namun   dilakukan secara terpisah.  Sebab, kendati  kedua kelompok  tersebut mengutuk  rasisme,  namun aksi  yang dilakukan oleh kelompok KNPB  memiliki tujuan lain  yakni  memisahkan diri dari NKRI atau merdeka.  Untuk aksi  yang dilakukan   Aliansi Mahasiswa Merauke dimulai sekitar pukul  13.30 WIT. 

  Saat  berlangsung sekitar 20 menit, muncul  kelompok aksi demo dari KNPB yang star dari Kuda Mati Merauke. Setelah sejumlah pimpinan ormas tersebut  menyampaikan  orasi,   kemudian dilanjutkan dengan penyampaian 6  petisi   yang kemudian diserahkan  kepada  Pemerintah Kabupaten Merauke   untuk diteruskan kepada  pemerintah atas diterima Asisten I Sekda Kabupaten Merauke  Drs Agustinus Joko Guritno.

Baca Juga :  Terlibat Tindak Pidana dan Disiplin, Empat ASN  Dipecat

   Adapun   keenam petisi  tersebut, pertama menuntut Kapolda Jawa Timur dan Pangdam Jawa Timur mundur dari jabatannya. Kedua,   meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh mahasiswa Papua   yang ada  di luar Papua  dan khususnya  di daerah Jawa Timur . Ketiga, Gubernur Papua dan Gubernur Jawa Timur  harus menyelesaikan tindakan rasisme  yang terjadi di Jawa Timur. 

  ‘’Ke empat, kami meminta pihak     berwajib untuk menangkap dan memproses  oknum yang menjadi pemicu   konflik  rasisme di Surabaya dan Malang,’’ kata salah satu peserta  demo damai saat membacakan petisi tersebut. 

  Petisi kelima,    meminta Presiden Republik Indonesia untuk membubarkan ormas  yang menjadi pemicu  konflik awal terjadinya rasisme dan keenam  adalah menolak segala bentuk  rasisme  yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Baca Juga :  Ada Kendaraan yang sudah Dipindahtangankan

    Asisten I Sekda Kabupaten Merauke Drs Agustinus Joko  Guritno, M.Si menyampaikan  terima kasih kepada mahasiswa yang anti rasisme  tersebut. ‘’Pada kesempatan ini  juga kami sampaikan bahwa kami Pemerintah  Kabupaten Merauke anti rasisme. Kami semua mengutuk kejadian-kejadian  yang  melakukan rasisme  terhadap mahasiswa Papua dimanapun berada,’’ tandasnya. 

    Joko Guritno pun mengajak  mahasiswa  dan semua masyarakat Merauke untuk menjalin persatuan dan kesatuan. ‘’Mahasiswa harus bisa mengajak saudara-saudaranya untuk menjadi pelopor  persatuan dan kesatuan serta cinta damai seperti  pak John Gluba Gebze sampaikan tadi bahwa Merauke  adalah tanah damai,’’ terangnya.  

  Pada    aksi ini,  Tokoh  Selatan Papua  Drs Johanes Gluba Gebze juga hadir  untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa  tersebut maupun  terhadap kelompok  KNPB yang melakukan aksi demo damai itu. (ulo/tri)  

Kelompok  Cipayung  yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Merauke saat menggelar aksi demo damai  terkait dengan rasisme  yang dilakukan oleh oknum masyarakat di Surabaya dan Malang kepada mahasiswa Papua di Lingkaran Brawijaya Merauke, Selasa (20/8) ( FOTO : Sulo/Cepos)

Pemkab Merauke Nyatakan Kutuk Rasisme di  Surabaya dan Malang** 

MERAUKE-Kelompok Cipayung   yang menyatakan  diri  Aliansi Mahasiswa Merauke menggelar  aksi demo damai di Lingkaran  Brawijaya-Merauke,    Selasa (20/8). Selain  Aliansi Mahasiswa  Merauke  yang menggelar aksi demo damai   ini, aksi yang sama   juga digelar oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). 

   Namun kedua kelompok  yang melakukan demo ini  meski di tempat yang sama, namun   dilakukan secara terpisah.  Sebab, kendati  kedua kelompok  tersebut mengutuk  rasisme,  namun aksi  yang dilakukan oleh kelompok KNPB  memiliki tujuan lain  yakni  memisahkan diri dari NKRI atau merdeka.  Untuk aksi  yang dilakukan   Aliansi Mahasiswa Merauke dimulai sekitar pukul  13.30 WIT. 

  Saat  berlangsung sekitar 20 menit, muncul  kelompok aksi demo dari KNPB yang star dari Kuda Mati Merauke. Setelah sejumlah pimpinan ormas tersebut  menyampaikan  orasi,   kemudian dilanjutkan dengan penyampaian 6  petisi   yang kemudian diserahkan  kepada  Pemerintah Kabupaten Merauke   untuk diteruskan kepada  pemerintah atas diterima Asisten I Sekda Kabupaten Merauke  Drs Agustinus Joko Guritno.

Baca Juga :  Rawan Gejolak, Penyalur dan Pertamina Diminta Transparan

   Adapun   keenam petisi  tersebut, pertama menuntut Kapolda Jawa Timur dan Pangdam Jawa Timur mundur dari jabatannya. Kedua,   meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh mahasiswa Papua   yang ada  di luar Papua  dan khususnya  di daerah Jawa Timur . Ketiga, Gubernur Papua dan Gubernur Jawa Timur  harus menyelesaikan tindakan rasisme  yang terjadi di Jawa Timur. 

  ‘’Ke empat, kami meminta pihak     berwajib untuk menangkap dan memproses  oknum yang menjadi pemicu   konflik  rasisme di Surabaya dan Malang,’’ kata salah satu peserta  demo damai saat membacakan petisi tersebut. 

  Petisi kelima,    meminta Presiden Republik Indonesia untuk membubarkan ormas  yang menjadi pemicu  konflik awal terjadinya rasisme dan keenam  adalah menolak segala bentuk  rasisme  yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Baca Juga :  Lusa, Kondisi Cuaca di Laut Merauke Mulai Membaik

    Asisten I Sekda Kabupaten Merauke Drs Agustinus Joko  Guritno, M.Si menyampaikan  terima kasih kepada mahasiswa yang anti rasisme  tersebut. ‘’Pada kesempatan ini  juga kami sampaikan bahwa kami Pemerintah  Kabupaten Merauke anti rasisme. Kami semua mengutuk kejadian-kejadian  yang  melakukan rasisme  terhadap mahasiswa Papua dimanapun berada,’’ tandasnya. 

    Joko Guritno pun mengajak  mahasiswa  dan semua masyarakat Merauke untuk menjalin persatuan dan kesatuan. ‘’Mahasiswa harus bisa mengajak saudara-saudaranya untuk menjadi pelopor  persatuan dan kesatuan serta cinta damai seperti  pak John Gluba Gebze sampaikan tadi bahwa Merauke  adalah tanah damai,’’ terangnya.  

  Pada    aksi ini,  Tokoh  Selatan Papua  Drs Johanes Gluba Gebze juga hadir  untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa  tersebut maupun  terhadap kelompok  KNPB yang melakukan aksi demo damai itu. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya