Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Masyarakat Kombut Tegas Menolak KST

MERAUKE-Masyarakat Distrik Kombut, yang tinggal di tapal batas negara antara RI-PNG di  Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan dengan tegas menolak kehadiran Kelompak Separatis Teroris (KST) di daerah mereka.

Penolakan ini disampaikan Kepala Kampung Kombut Alfons Katem dan Ketua Adat Kampung Kombut Imanuel Wopon, di hadapan Penjabat Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo, SIP, M. SI, Danlantamal XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, Danlanud Ja Dimara Merauke Kolonel Pnb Onesimus Gede Rai Aryadi, Bupati Boven Digoel Hengky Yaluwo, S.Sos, Dandim 1711/Boven Digoel Letkol Czi Agustinus Sala’pa Ressa, ST dan Komandan Satuan Tugas Pamtas Letkol Inf. Syafruddin Mutasidasi, SE.

“Kami dengan tegas menolak KST,” kata Ketua Adat Kampung Kombut Imanuel Wopon. Imanuel Wopon beralasan, pihaknya ingin pembangunan dan mau berkembang. “Kami mau berkembang dan ingin maju,” jelas.

Diakuinya, selama ini tidak ada KST yang ada di Kampung Kombut, namun belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, di beberapa kampung di Boven Digoel sebagian masyarakat eksodus ke PNG karena masalah politik. “Kami tidak ingin terjadi seperti itu lagi,” jelasnya.

Baca Juga :  Keluar Masuk Warga PNG di Kukumit Harus Diantisipasi

Hal sama disampaikan Kepala Kampung Kombut Alfons Katem. Menurut Alfons Katem, dirinya bersama dengan masyarakat menolak KST. NKRI, kata dia adalah harga mati.

“Kami masyarakat bersama dengan aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri  siap mempertahankan tapal batas negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Meski begitu, Alfons Katem, meminta kepada pemerintah dalam hal ini, Pj Gubernur Papua Selatan dan Bupati Boven Digoel agar memperhatikan pembangunan di tapal batas tersebut terutama di Kampung Kombut.

“Kami harapkan agar infrastruktur jalan ke Kampung Kombut di perhatikan sehingga pembangunan di wilayah kami bisa berjalan dengan baik. Ekonomi masyarakat bisa tumbuh,” katanya

Kunjungan Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo ke Kampung Kombut tersebut untuk melakukan serangkaian kegiatan yang ada di tapal batas negara tersebut. Pertama dengan meresmikan taman baca yang dibangun Korem 174/ATW di Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan yang bertugas di wilayah itu.

Baca Juga :  Satpol PP Tertibkan Baliho Kedaluwarsa

Saat ini, Yonif 725/Woroagi asal Bone Sulawesi Selatan tersebut menempati Pos pengamanan perbatasan negara tersebut. Setelah peresmian Taman Baca untuk anak-anak yang ada di kampung ini, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial (Bansos) berupa paket bahan makanan serta peresmian Tugu Pancasila.

Pj Apolo Safanpo meminta kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Boven Digoel khususnya yang ada di Distrik Kombut untuk mendukung  seluruh program percepatan pembangunan baik yang telah diprogramkan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel maupun Pemerintah Provinsi Papua Selatan.

Terhadap aspirasi yang disampaikan oleh Kepala Kampung dan Ketua Adat Kampung Kombut, Pj Gubernur Apolo Safanpo mengaku akan membahas masalah ini bersama dengan Bupati Boven Digoel untuk menangani beberapa persoalan terutama menyangkut jalan sehingga bisa segera ditangani. (ulo/tho)

MERAUKE-Masyarakat Distrik Kombut, yang tinggal di tapal batas negara antara RI-PNG di  Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan dengan tegas menolak kehadiran Kelompak Separatis Teroris (KST) di daerah mereka.

Penolakan ini disampaikan Kepala Kampung Kombut Alfons Katem dan Ketua Adat Kampung Kombut Imanuel Wopon, di hadapan Penjabat Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo, SIP, M. SI, Danlantamal XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, Danlanud Ja Dimara Merauke Kolonel Pnb Onesimus Gede Rai Aryadi, Bupati Boven Digoel Hengky Yaluwo, S.Sos, Dandim 1711/Boven Digoel Letkol Czi Agustinus Sala’pa Ressa, ST dan Komandan Satuan Tugas Pamtas Letkol Inf. Syafruddin Mutasidasi, SE.

“Kami dengan tegas menolak KST,” kata Ketua Adat Kampung Kombut Imanuel Wopon. Imanuel Wopon beralasan, pihaknya ingin pembangunan dan mau berkembang. “Kami mau berkembang dan ingin maju,” jelas.

Diakuinya, selama ini tidak ada KST yang ada di Kampung Kombut, namun belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, di beberapa kampung di Boven Digoel sebagian masyarakat eksodus ke PNG karena masalah politik. “Kami tidak ingin terjadi seperti itu lagi,” jelasnya.

Baca Juga :  Musrenbang Distrik akan Dijabarkan dalam 5 Prioritas Utama

Hal sama disampaikan Kepala Kampung Kombut Alfons Katem. Menurut Alfons Katem, dirinya bersama dengan masyarakat menolak KST. NKRI, kata dia adalah harga mati.

“Kami masyarakat bersama dengan aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri  siap mempertahankan tapal batas negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Meski begitu, Alfons Katem, meminta kepada pemerintah dalam hal ini, Pj Gubernur Papua Selatan dan Bupati Boven Digoel agar memperhatikan pembangunan di tapal batas tersebut terutama di Kampung Kombut.

“Kami harapkan agar infrastruktur jalan ke Kampung Kombut di perhatikan sehingga pembangunan di wilayah kami bisa berjalan dengan baik. Ekonomi masyarakat bisa tumbuh,” katanya

Kunjungan Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo ke Kampung Kombut tersebut untuk melakukan serangkaian kegiatan yang ada di tapal batas negara tersebut. Pertama dengan meresmikan taman baca yang dibangun Korem 174/ATW di Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan yang bertugas di wilayah itu.

Baca Juga :  Keluar Masuk Warga PNG di Kukumit Harus Diantisipasi

Saat ini, Yonif 725/Woroagi asal Bone Sulawesi Selatan tersebut menempati Pos pengamanan perbatasan negara tersebut. Setelah peresmian Taman Baca untuk anak-anak yang ada di kampung ini, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial (Bansos) berupa paket bahan makanan serta peresmian Tugu Pancasila.

Pj Apolo Safanpo meminta kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Boven Digoel khususnya yang ada di Distrik Kombut untuk mendukung  seluruh program percepatan pembangunan baik yang telah diprogramkan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel maupun Pemerintah Provinsi Papua Selatan.

Terhadap aspirasi yang disampaikan oleh Kepala Kampung dan Ketua Adat Kampung Kombut, Pj Gubernur Apolo Safanpo mengaku akan membahas masalah ini bersama dengan Bupati Boven Digoel untuk menangani beberapa persoalan terutama menyangkut jalan sehingga bisa segera ditangani. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya