Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Ratusan Warga Binaan Lapas Merauke Jalani Test HIV

Salah satu dari ratusan warga binaan Lapas Merauke saat pengambilan sampel darah untuk dilakukan test HIV di Lapas Kelas IIB Merauke, Rabu, (19/1), kemarin. (FOTO: Sulo/Cepos)   

MERAUKE-Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Merauke menjalani test HIV.  Test HIV  ini dilakukan oleh Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke.

Kepala Sub Seksi Perawatan Lapas Merauke, Abdul Haris di sela-sela CVT tersebut menjelaskan, total penghuni Lapas Merauke saat ini sebanyak 371 orang  yang terdiri  dari narapidana dan tahanan.

Namun dari jumlah tersebut yang pihaknya fokuskan untuk pemeriksaan adalah warga binaan  assimilasi yang sudah memiliki akses keluar masuk. ‘’Mereka ini rentan terhadap penyakit menular seksual. Jadi sekali lagi kami fokuskan pada warga binaan yang sudah assimilasi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Tempat Ibadah dan Sekolah Tetap Dibatasi

Dari pemeriksaan ini belum diketahui apakah ada yang positif atau tidak. Namun di tahun 2021 lalu, jelas Abdul Haris tercatat 2 orang yang ditemukan positif HIV dari pemeriksaan yang dilakukan kala itu. ‘’Tapi kedua orang yang positif itu, dua-duanya sudah menjalani masa pidananya,’’ katanya. 

Abdul Haris menjelaskan, pemeriksaan HIV ini  rutin dilakukan setiap tahun. Bahkan, 2 kali  dilakukan setiap tahun. Hal sama disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Reproduksi Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Inge Silvia. Inge Silvia menjelaskan, pemeriksaan HIV  yang rutin dilakukan ini  karena mereka yang sedang menjalani pembinaan dalam Lapas ini rentan tertular penyakit menular diantaranya HIV.

Baca Juga :  Bor Di Rumah Sakit Masih Tersedia

Apalagi jika  terjadi penyimpangan seks yang dilakukan oleh para warga binaan. ‘’Kan kita tidak  tahu, misalnya ada warga binaan baru yang mungkin positif dan melakukan hal-hal yang melanggar norma di dalam, itu akan menular ke orang lain,’’ katanya. 

Selvia Inge menjelaskan, dari pemeriksaan setiap tahun yang dilakukan pihaknya, tidak selamanya ada  yang ditemukan positif. ‘’Tapi kalau  ada yang positif, kita rahasiakan. Biasanya yang tahu, hanya yang bersangkutan, Kalapas dan bagian perawatnya,’’terangnya.

Dikatakan, tujuan pemeriksaan yang dilakukan pemeriksaan tersebut agar  secara dini dapat diketahui dan dapat diberikan pengobatan ARV secepatnya, sehingga virus  yang ada di dalam tubuhnya tidak cepat berkembang.(ulo/tho)

Salah satu dari ratusan warga binaan Lapas Merauke saat pengambilan sampel darah untuk dilakukan test HIV di Lapas Kelas IIB Merauke, Rabu, (19/1), kemarin. (FOTO: Sulo/Cepos)   

MERAUKE-Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Merauke menjalani test HIV.  Test HIV  ini dilakukan oleh Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke.

Kepala Sub Seksi Perawatan Lapas Merauke, Abdul Haris di sela-sela CVT tersebut menjelaskan, total penghuni Lapas Merauke saat ini sebanyak 371 orang  yang terdiri  dari narapidana dan tahanan.

Namun dari jumlah tersebut yang pihaknya fokuskan untuk pemeriksaan adalah warga binaan  assimilasi yang sudah memiliki akses keluar masuk. ‘’Mereka ini rentan terhadap penyakit menular seksual. Jadi sekali lagi kami fokuskan pada warga binaan yang sudah assimilasi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Baru Bebas dari Penjara, Richard Diproses Hukum Lagi

Dari pemeriksaan ini belum diketahui apakah ada yang positif atau tidak. Namun di tahun 2021 lalu, jelas Abdul Haris tercatat 2 orang yang ditemukan positif HIV dari pemeriksaan yang dilakukan kala itu. ‘’Tapi kedua orang yang positif itu, dua-duanya sudah menjalani masa pidananya,’’ katanya. 

Abdul Haris menjelaskan, pemeriksaan HIV ini  rutin dilakukan setiap tahun. Bahkan, 2 kali  dilakukan setiap tahun. Hal sama disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Reproduksi Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Inge Silvia. Inge Silvia menjelaskan, pemeriksaan HIV  yang rutin dilakukan ini  karena mereka yang sedang menjalani pembinaan dalam Lapas ini rentan tertular penyakit menular diantaranya HIV.

Baca Juga :  Covid-19 Meningkat, Warga Jangan Bandel 

Apalagi jika  terjadi penyimpangan seks yang dilakukan oleh para warga binaan. ‘’Kan kita tidak  tahu, misalnya ada warga binaan baru yang mungkin positif dan melakukan hal-hal yang melanggar norma di dalam, itu akan menular ke orang lain,’’ katanya. 

Selvia Inge menjelaskan, dari pemeriksaan setiap tahun yang dilakukan pihaknya, tidak selamanya ada  yang ditemukan positif. ‘’Tapi kalau  ada yang positif, kita rahasiakan. Biasanya yang tahu, hanya yang bersangkutan, Kalapas dan bagian perawatnya,’’terangnya.

Dikatakan, tujuan pemeriksaan yang dilakukan pemeriksaan tersebut agar  secara dini dapat diketahui dan dapat diberikan pengobatan ARV secepatnya, sehingga virus  yang ada di dalam tubuhnya tidak cepat berkembang.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya