MERAUKE–Kasus tewasnya Dwi Warsono, pemuda 17 tahun dari Kampung Marga Mulya, Distrik Semangga Meraukeyang ditemukan tergeletak di bantaran drainase di belakang perumahan masyarakat Kampung Marga Mulya pada 10 Oktober lalu, sampai sekarang masih misterius.
Dikatakan, misterius karena polisi belum dapat mengungkap penyebab kematian korban tersebut, apakah tewas karena dibunuh. ‘’Sampai sekarang masih dalam penyelidikan,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kasie Humas AKP Ahmad Nurung, SH, ketika ditemui meda ini, kemarin.
Sedangkan 2 saksi yang dimintai keterangan sebelumnya lanjut dia merupakan saksi pelapor dan keluarga dari korban. Sebelumnya, Kapolres AKBP Sandi Sultan mengungkapkan, kematian korban tersebut ada unsur kriminalnya, dimana pada bagian dada korban ditemukan 3 lubang tembakan senjata angin.
Sedangkan senjata angin ditemukan sekitar 2 meter dari posisi tubuh korban. Dimana saat ditemukan, senapan angin tersebut sudah rusak yakni dalam keadaan patah. Korban yang merupakan anak semata wayang dari pasangan Slamet Santoso (51) dan Dewi Susilowati (42) itu ditemukan dalam posisi sudah mulai membusuk Senin (10/10). Korban sendiri keluar dari rumahnya pada Sabtu (8/10) untuk mencari Tuban.
Namun pada malam itu tidak pulang sehingga masyarakat melakukan pencarian pada Minggu pagi sampai malam hari namun tak menemukannya. Namun pada Senin (10/10) sekitar pukul 06.00 WIT, korban kemudian berhasil ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dan mulai membusuk.
Sementara terkat dengan pencurian 17 unit laptop dan 2 HP milik Toko Vitta Seluler yang menyebabkan kerugian lebih dari Rp 100 juta juga masih dalam penyelidikan polisi. Meski pelaku terekam kamera CCTV, namun Polisi karena Kasie Humas Ahmad Nurung, belum berhasil mengidentifikasi identitas pelaku tersebut. ‘’Sementara masih dilakukan penyelidikan juga,’’ pungkasnya. (ulo/tho)