MERAUKE-Satu persatu sarana transportasi dibuka kembali setelah diberlakukan new normal di tengah pandemi Covid-19. Setelah penerbangan penumpang, kemudian kapal perintis, maka giliran penerbangan perintis yang melayani masyarakat ke daerah pedalaman Kabupaten Merauke maupun kabupaten pemekaran mulai dibuka.
Sekretaris Satgas Gugus Tugas Covid-19 Yacobus Duwiri, SE, MSi yang juga sebagai Asisten III Setda Kabupaten Merauke itu ditemui media ini menjelaskan bahwa dengan kondisi yang ada, maka kebijakan Bupati Merauke sebagai Ketua Satgas Gugus Covid-19 pertama yang dilakukan sebelum pembukaan penerbangan perintis tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dengan para pimpinan daerah di Selatan Papua dan pihak Bandara.
“Pertama dengan Otoritas Bandara dan Kepala Bandara Mopah Merauke. Kita bicara untuk wilayah Merauke sampai ke Asmat dimana transportasi yang digunakan baik udara, darat dan laut. Kita sudah buka penerbangan penumpang secara terbatas, kemudian kapal perintis dan sekarang penerbangan perintis,” jelasnya.
Menurut Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke ini, kebijakan ini dilakukan agar masyarakat bisa kembali ke daerahnya masing-masing dengan menggunakan transportasi yang ada. Namun untuk bisa naik pesawat perintis tersebut, jelas Yacobus Duwiri, protokol kesehatan tetap diterapkan. Dimana bagi setiap penumpang pesawat perintis tersebut harus melakukan rapid test terlebih dahulu kemudian mengurus surat izin jalan. Sementara untuk kapal putih atau kapal milik Pelni, Yacobus Duwiri menjelaskan bahwa sampai sekarang belum diberikan izin untuk masuk Merauke. (ulo/tri)
MERAUKE-Satu persatu sarana transportasi dibuka kembali setelah diberlakukan new normal di tengah pandemi Covid-19. Setelah penerbangan penumpang, kemudian kapal perintis, maka giliran penerbangan perintis yang melayani masyarakat ke daerah pedalaman Kabupaten Merauke maupun kabupaten pemekaran mulai dibuka.
Sekretaris Satgas Gugus Tugas Covid-19 Yacobus Duwiri, SE, MSi yang juga sebagai Asisten III Setda Kabupaten Merauke itu ditemui media ini menjelaskan bahwa dengan kondisi yang ada, maka kebijakan Bupati Merauke sebagai Ketua Satgas Gugus Covid-19 pertama yang dilakukan sebelum pembukaan penerbangan perintis tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dengan para pimpinan daerah di Selatan Papua dan pihak Bandara.
“Pertama dengan Otoritas Bandara dan Kepala Bandara Mopah Merauke. Kita bicara untuk wilayah Merauke sampai ke Asmat dimana transportasi yang digunakan baik udara, darat dan laut. Kita sudah buka penerbangan penumpang secara terbatas, kemudian kapal perintis dan sekarang penerbangan perintis,” jelasnya.
Menurut Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke ini, kebijakan ini dilakukan agar masyarakat bisa kembali ke daerahnya masing-masing dengan menggunakan transportasi yang ada. Namun untuk bisa naik pesawat perintis tersebut, jelas Yacobus Duwiri, protokol kesehatan tetap diterapkan. Dimana bagi setiap penumpang pesawat perintis tersebut harus melakukan rapid test terlebih dahulu kemudian mengurus surat izin jalan. Sementara untuk kapal putih atau kapal milik Pelni, Yacobus Duwiri menjelaskan bahwa sampai sekarang belum diberikan izin untuk masuk Merauke. (ulo/tri)