Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Gagal Panen, Produksi Hanya Berkisar 34.000 Ton

MERAUKE–Petani di Kabupaten Merauke pada musim panen rendengan alami gagal panen, akibat cuaca ekstrim dan terbatasnya pupuk subsidi dari pemerintah. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura,dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Agustinus Yoga Priyanto, SP, mengungkapkan, hasil panen rendengan tahun 2022 ini diperkirakan hanya berkisar 34.000 ton gabah dari target 90.000 ton.

‘’Ada lebih dari 50.000 ton kita kehilangan karena gagal panen akibat cuaca esktrim dan terbatasnya pupuk subsidi bagi petani,’’ tandas Austinus Yoga Priyanto, saat ditemui  media ini di ruang kerjanya, Jumat (15/7).

    Dikatakan, berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan pihaknya,  gagal panen tersebut terjadi sekitar 20 persen, kemudian gagal tanam karena banjir sekitar 20 persen dan kehilangan hasil karena penurunan provitas akibat serangan hama dan penyakit  hampir 10 persen.

Baca Juga :  Penggunaan Titel Bupati Romanus Dipersoalkan

‘’Jadi rata-rata produksi kita hanya bisa pencapaiannya 50 persen atau di bawah 50 persen. Ini kita lihat pencapaian luas tanam. Tapi kalau kita lihat provitas produksi, turun lagi. Misalnya, untuk 1 hektar lahan dari provitas yang bisa mencapai 5 ton maka sekarang hanya  sekitar 2-3 ton.  Jadi produksi sangat turun akibat  hama baik serangan penyakit disebabkan jamur dan tungro,’’ terangnya.

  Kedepan, sebut Agustinus Yoga Priyanto, pihaknya dari dinas pertanian punya langkah-langkah stragetis  dalam pengembangan varitas-varitas yang tahan terhadap perkembangan iklim baik  terhadap situasi kekeringan maupun banjir dan tahan penyakit.

‘’Memang  saat ini kita agak sulit untuk mengendalikan petani untuk menanam varitas yang tahan terhadap pengaruh dampak iklim dan penyakit. Solusinya kedepan, harus kita siapkan baik di balai-balai benih maupun dipenangkar-penangkar benih  kita, sehingga petani tidak memakai benih yang ditanam secara berulang kali,’’ terangnya.

Baca Juga :  Ratusan Botol Sopi Dimusnahkan 

  Terkait dengan  kurangnya hasil produksi panen gabah pada musim rendengan tahun 2022,  Agustinus Yoga mengakui ada potensi kekurangan persediaan pangan khususnya beras di masyarakat jika tidak segera dilakukan langkah-langkah antisipasi.(ulo/tho)

MERAUKE–Petani di Kabupaten Merauke pada musim panen rendengan alami gagal panen, akibat cuaca ekstrim dan terbatasnya pupuk subsidi dari pemerintah. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura,dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Agustinus Yoga Priyanto, SP, mengungkapkan, hasil panen rendengan tahun 2022 ini diperkirakan hanya berkisar 34.000 ton gabah dari target 90.000 ton.

‘’Ada lebih dari 50.000 ton kita kehilangan karena gagal panen akibat cuaca esktrim dan terbatasnya pupuk subsidi bagi petani,’’ tandas Austinus Yoga Priyanto, saat ditemui  media ini di ruang kerjanya, Jumat (15/7).

    Dikatakan, berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan pihaknya,  gagal panen tersebut terjadi sekitar 20 persen, kemudian gagal tanam karena banjir sekitar 20 persen dan kehilangan hasil karena penurunan provitas akibat serangan hama dan penyakit  hampir 10 persen.

Baca Juga :  Mama-Mama Papua Antusias Sambut 2 % Alokasi Dana Otsus

‘’Jadi rata-rata produksi kita hanya bisa pencapaiannya 50 persen atau di bawah 50 persen. Ini kita lihat pencapaian luas tanam. Tapi kalau kita lihat provitas produksi, turun lagi. Misalnya, untuk 1 hektar lahan dari provitas yang bisa mencapai 5 ton maka sekarang hanya  sekitar 2-3 ton.  Jadi produksi sangat turun akibat  hama baik serangan penyakit disebabkan jamur dan tungro,’’ terangnya.

  Kedepan, sebut Agustinus Yoga Priyanto, pihaknya dari dinas pertanian punya langkah-langkah stragetis  dalam pengembangan varitas-varitas yang tahan terhadap perkembangan iklim baik  terhadap situasi kekeringan maupun banjir dan tahan penyakit.

‘’Memang  saat ini kita agak sulit untuk mengendalikan petani untuk menanam varitas yang tahan terhadap pengaruh dampak iklim dan penyakit. Solusinya kedepan, harus kita siapkan baik di balai-balai benih maupun dipenangkar-penangkar benih  kita, sehingga petani tidak memakai benih yang ditanam secara berulang kali,’’ terangnya.

Baca Juga :  Aksi Demo OAP Terkait Hasil Pileg, Bupati Romanus Nilai Wajar 

  Terkait dengan  kurangnya hasil produksi panen gabah pada musim rendengan tahun 2022,  Agustinus Yoga mengakui ada potensi kekurangan persediaan pangan khususnya beras di masyarakat jika tidak segera dilakukan langkah-langkah antisipasi.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya