MERAUKE–Seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN) Nur Falaah bernama Muly Lamusawi (47) ditemukan tak bernyawa di atas kapal ikan tersebut, Jumat (15/4) sekitar pukul 06.00 WIT. Korban diduga meninggal karena sakit. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Polair AKP Okto Samosir, SH dikonfirmasi Minggu (17/4) membenarkan korban meninggal saat kapal sedang berlindung di sekitar Perairan Arafura Muara Safan, Merauke.
Kronologis kejadian ditemukannya salah satu nelayan meninggal di atas kapal tersebut, ungkap Kasat Polair, berawal Senin 14 Februari 2022 sekitar pukul 11.00 WIT, KMN Nur Falaah GT 29 yang di Nahkodai oleh Irman bersama 6 ABK berangkat dari Pelabuhan Muara Perikanan Nusantara Merauke menuju fishing ground are untuk melakukan aktivitas menjaring ikan.
Pada saat itu dilaporkan seluruh ABK dalam keadaan sehat. Pada Rabu 13 April 2022, sekitar pukul 11.00 WIT, dikarenakan cuaca yang kurang baik sehingga nahkoda membawa kapal untuk berlindung ke tempat yang lebih aman dan pada saat itu korban masih dalam keadaan sehat. Keesokan harinya, 14 April 2022 sekitar pukul 18.00 WIT, korban bersama sama ABK lainnya masih melakukan aktivitas perbaikan gardan.
Namun sekitar pukul 21.00 WIT, nahkoda atau pelapor bersama korban dan seluruh ABK makan malam, kemudian pada 15 April 2022 sekitar 02.00 WIT, salah satu ABK bernama Amos datang memberitahu kepada pelapor bahwa korban mengeluh kepala sakit.
Kemudian pelapor datang kepada korban dan menanyakan keadaannya yang dijawab korban sambil tutup mata bahwa kepalanya sakit, leher tegang dan jika buka mata penglihatan kabur.
Kemudian pelapor menyuruh korban minum air dan pelapor bertanya, apakah dia darah tinggi yang dijawab korban belum tahu darah tinggi atau darah rendah. Sekitar pukul 04.00 WIT, pelapor melihat korban tidur, kemudian pelapor sebelum ke kamarnya untuk istirahat menyuruh ABK untuk gantian menjaga korban.
Namun sekitar pukul 06.00 WIT, salah satu ABK bernama Amos datang membangunkan pelapor dan memberitahu bahwa tolong lihat korban karena korban sudah tidak bergerak, kemudian pelapor datang ke kamar korban membangunkan korban dan ternyata sudah meninggal dunia.
Meski demikian, lanjut Kasat Polair bahwa terkait dengan kematian salah satu ABK tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan medis RSUD Merauke. ‘’Kita masih menunggu hasil pemeriksaan medis RSUD Merauke,’’ pungkasnya, kemarin. (ulo/tho)